Sukses

Parenting

Vasektomi, Apa Resikonya?

Selalu ada resiko terkait prosedur kesehatan medis apalagi yang melibatkan aktifitas pembedahan, termasuk juga vasektomi. Namun, seperti yang terlansir dari laman plannedparenthood.com, resiko komplikasi yang mengikuti prosedur ini jarang sekali ditemukan dan biasnya hanya berupa infeksi. Tingkat komplikasi untuk metode vasektomi tanpa operasi dinilai lebih rendah daripada metode operasi yang melibatkan aktifitas pemotongan kulit.

Beberapa tanda-tanda infeksi akibat vasektomi adalah antara lain demam tinggi, keluarnya darah atau nanah dari luka bekas pembedahan dan rasa sakit dan bengkak yang berlebihan. Beberapa studi juga menunjukan resiko kanker prostat yang bisa terjadi pada pria yang pernah menjalani operasi vasektomi. Namun, studi yang dilakukan selama-lama bertahun itu ternyata belum menemukan bukti yang jelas soal keterlibatan vasektomi dengan kanker prostat.

Sementara itu, para peneliti masih berusaha meneliti atau mencoba alternative pencegah kehamilan lain seperti metode hormone dan vacetomy non-permanen. Metode vasektomi non-permanen meliputi penyumbatan vas deferens yang bisa dilepas kembali ketika metode kontol kehamilan sudah tidak diperlukan lagi.

Metode hormon dilakukan melalui pil atau suntikan yang diterapkan pada pria yang ingin mengontrol produksi spermanya. Sampai sekarang, belum ada metode pencegah kehamilan yang aman dan rendah resiko yang bisa diterapkan pada pria.

Oleh sebab itu, beberapa dokter atau asuransi kesehatan biasanya rela menunggu untuk beberapa waktu lamanya hanya untuk memastikan bahwa pasiennya sudah yakin benar untuk menjalani vasektomi. Memang, hal itu sepadan dengan resiko yang mungkin ditimbulkan ya, Ladies.

 

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading