Sukses

Parenting

Ajak Anak Bicara tentang Seks

Seks bagi sebagian orang merupakan hal tabu yang tidak bisa begitu saja dibicarakan dengan siapa pun, terlebih dengan anak-anak mereka sendiri. Well, jika hal itu yang terjadi pada Bunda, mungkin Bunda perlu sedikit mengubah stigma yang Bunda terapkan selama ini. Hal itu karena banyak kalangan intelektual menyebutkan bahwa pendidikan seksual untuk anak adalah satu hal penting yang harus anak dapatkan selama proses tumbuh kembangnya.

Nah, untuk para Bunda yang sering kebingungan menjawab pertanyaan anak seputar dunia seksual, situs aboutkidshealth.ca memberikan tips yang bermanfaat untuk mengajak bicara anak sesuai usia mereka.

Hal yang terpenting ketika berbicara tentang masalah seks adalah memastikan bahwa penjelasan Bunda dapat dengan mudah dimengerti anak. Oleh karena itu,

- Gunakan istilah sederhana yang mudah dipahami sesuai usia mereka sekarang

- Bunda tidak harus menjelaskan segala hal dalam satu perbincangan. Lalu, perbincangan yang terjadi tidak bisa terjadi secara searah, karena anak akan merasa terintimidasi.


Mungkin berbeda dengan yang Bunda pikirkan sebelumnya, pendidikan seksual bagi anak bukanlah perbincangan mengenai hubungan seksuak saja tapi lebih luas dari itu.

- Usia 0 – 2 tahun

Pada usia ini anak sudah memiliki kemampuan mengenali kelamin dan membedakan antara pria dan wanita dari karakteristik fisik.

- Usia 2 – 5 tahun

Pada usia ini anak sudah seharusnya memahami konsep reproduksi paling sederhana bahwa jika seorang pria dan wanita bersama, maka mereka dapat “menciptakan” bayi.

- Usia 6 – 8 tahun

Pada usia ini anak sudah sewajarnya memahami bahwa akan terjadi perubahan bada fisik mereka menginjak usia pubertas.

- Usia 9 – 12 tahun

Menginjak usia pubertas, anak harus mulai memahami konsep hubungan antar lawan jenis yang baik dan tepat. Mereka harus paham tentang konsekuensi dari tindakan mereka.

- Usia 13 – 18 tahun

Menginjak usia dewasa, anak cenderung tertutup perihal perbincangan yang menyangkut seks, namun jika orang tua telah membiasakan pembicaraan ini dari awal, anak akan lebih nyaman dan terbuka.

Oleh: Marintan Widi Lestari

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading