Sukses

Parenting

Monitori Asupan Anak, Agar Terhindar Obesitas

Sebagai orang tua memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, terutama dalam hal memberi makan pada anak, jangan sampai rasa penyesalan terjadi. Seperti kasus obesitas yang terjadi pada anak usia 10 tahun asal Karawang, Jawa Barat, yang super gemuk, Arya Permana, tak disangka bobotnya mencapai 190 kg.

Melihat kasus Arya Permana, Dokter Pemerhati Gaya Hidup, Dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH menjelaskan, Arya ada indikasi tumbuh kembangnya jadi tidak baik. Karena badannya gemuk dan tulangnya tidak cukup untuk menahan sehingga tulangnya melengkung.

"Nanti kedepannya kakinya O, kalau jalan pasti tidak seperti normal, karena pada masa penting tulangnya tidak kuat menahan, jadi tidak tumbuh ke atas karena menahan beban yang banyak. Tulang punggungnya dan tulang belakangnya juga beda," ungkap Dr. Grace saat ditemui Vemale di kawasan Jakarta Kamis 14 Juli 2016.

Dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH | Copyright: vemale.com

Kasus Arya itu, lanjutnya, asupan makanannya bisa mencapai 6000 kalori. Harusnya dengan penanganan dari dokter pola makannya hanya 1000 kalori bukan 3000 kalori. "Atau nggak untuk usia dia seharusnya makannya hanya 2000an kalori saja step by step," tegasnya.

Dari kasus tersebut dokter Grace menekankan bahwa masalah berat badan itu juga bisa dari faktor genetik dan 50 persen dari gaya hidup. Maka dari itu, sebagai orang tua harus menjadi polisi bagi anak-anak mereka demi mendapatkan berat badan yang ideal sehingga tidak terkena obesitas.

"Orang tua harus monitor dan anaknya harus jalani, anak itu butuh tantangan, untuk dikasih pengertian agak susah. Mulai dari sekarang monitori anak dan mulai gaya hidup sehat dengan mengajak anak bergerak dengan aktivitasnya," tutupnya.

(vem/yun/apl)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading