Sukses

Parenting

Dapatkah Mengajarkan Anak Bersyukur?

Mendidik anak sungguhlah berbeda dari merawat atau membesarkannya. Untuk membesarkannya atau setidaknya membuatnya tetap sehat, Anda bisa memenuhi kebutuhan materinya yang cukup dan menyediakan semua yang dibutuhkannya, namun untuk memberikan pendidikan yang tepat pada anak, Anda butuh lebih dari sekadar itu.

Namun, ada ilmu dasar penting yang harus diajarkan pada anak sejak usianya masih muda, bahkan sejak dia sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain, Bunda. Adalah ilmu berterimakasih dan bersyukur atas apa yang dimilikinya. Cara yang bisa Anda lakukan untuk melatihnya pun sederhana, bisa dengan membiasakannya untuk berucap ‘terimakasih’ setiap kali ada orang lain yang memberi sesuatu atau berbuat baik padanya.

Akan tetapi Bunda, namanya anak pun mungkin masih sulit memahami makna dari kata ‘terimakasih’ itu sendiri, sebab dia hanya mengatakannya karena sudah terbiasa. Nah, pada sebuah kasus seperti dalam saliran laman Parenting.com berikut ini, Anda bisa lebih memahami bahwa anak masih belum memahami makna bersyukur meski sudah berterimakasih.

Diceritakan bahwa seorang anak berusia 7 tahun mendapatkan hadiah natal dari kawan kakaknya yang juga sudah cukup akrab dengannya. Hadiah yang diperolehnya adalah sebuah miniatur anjing yang sangat mungil; hadiah paling mungil di antara yang diberikan pada saudaranya yang lain. Dia berterimakasih saat itu, namun dalam hatinya sedang dongkol.

Nah Bunda, Anda tahu bahwa anak tersebut tidak bersyukur dalam hatinya, padahal si pemberi ternyata telah benar-benar memberikan hadiah yang dibutuhkannya; yakni hewan piaraan untuk rumah-rumahan mungilnya. Namun, pada saat itu si anak tidak memahaminya, yang dia tahu adalah hadiahnya merupakan yang paling kecil di antara yang lain.

Lalu Bunda, hal tersebut bukan pertanda bahwa anak pada usia tersebut belum bisa diajari makna bersyukur. Hanya saja, ada cara lain yang harus ditempuh oleh orangtua. Nah, untuk tahu seperti apa caranya, berikut inilah untuk Anda.

Ketika dia masih cemberut karena mendapatkan hadiah yang tak sesuai dengan yang diinginkannya, rangkul atau dudukkan dia di pangkuan Anda. Berikanlah dia pemahaman betapa si pemberi telah mencoba untuk memberikan yang terbaik untuknya sambil lau Anda tunjukkan manfaat dan kebaikan benda yang dimilikinya.

Anda juga bisa memberikan penekanan bahwa hal tersebut juga bisa terjadi di lain waktu. Alasannya adalah orang mungkin menganggap hal tersebut adalah yang terbaik untuknya, terlepas dari apa yang sangat dimauinya.

Untuk itulah Bunda, meski sulit, bukan berarti tak mungkin. Tak semua orangtua mungkin bisa memberikan pendidikan yang dibutuhkan agar anaknya tumbuh sebagai anak yang bisa bersyukur, namun tak ada salahnya mencoba.

Oleh: Kamilah

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading