Sukses

Parenting

Mitos Seputar Anak Diare (II)

Bunda, pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang beberapa mitos yang berkembang di Indonesia soal anak diare. Tentang diare yang merupakan pertanda anak akan semakin pintar, juga diare disebabkan oleh baju anak yang direndam terlalu lama saat dicuci.

Sekarang, kita akan membahas beberapa mitos anak diare selanjutnya, khususnya tentang mitos saat anak sedang diare. Seperti ulasan sebelumnya, pasti Bunda sering melakukan hal-hal yang ada mitos ini karena Bunda menganggapnya benar. Yaudah yuk, kita simak.

- Diare pertanda adanya gangguan dalam tubuh dan gangguan itu keluar
Menurut British Health Authority dalam digitaljournal.com, mitos ini tidak tepat. Diare merupakan salah satu gejala dari infeksi. Oleh karena itu, tubuh anak yang mengusir gangguan bukan berarti infeksi yang menyebabkan diare tersingkirkan melalui feses/tinja yang dikeluarkan saat buang air besar.

- Mengurangi asupan cairan/minum saat diare
Mungkin Bunda sering beranggapan bahwa anak tidak boleh banyak minum saat diare agar tidak sering buang air besar berupa cairan lagi atau untuk mengurangi intensitas buang air besarnya. Hal ini justru tidak tepat.

Menurut nhs.uk, jika Bunda mengurangi asupan cairan atau melarang anak sering-sering minum, akan berakibat fatal pada kondisi anak. Buah hati Bunda akan mengalami dehidrasi parah. Logikanya, anak sudah kehilangan cairan saat buang air –terutama saat mengalami diare dengan intensitas buang air hingga tiga kali sehari, dan akan dehidrasi jika asupan cairan dikurangi.

Oleh: Anindita Yurizqi

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading