Sukses

Parenting

Hypno-Birthing, Metode Tanamkan Pikiran Positif Mudah Melahirkan

Moms, sudah berapa sering kamu mendengar istilah hypno-birthing? Metode melahirkan ini merupakan teknik upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa dan pikiran bawah sadar dalam menjalani kehamilan dan persiapan kelahiran. Dengan begitu, Moms yang tengah hamil akan menjalani persalinan dengan alami, lancar, dan tanpa rasa sakit.

Lanny Kuswandi, Founder Hypno-birthing Indonesia, mengatakan bahwa sesungguhnya hipnoterapi untuk melahirkan adalah proses yang sudah lama diketahui manusia. Hanya saja pengalaman dari mereka yang sudah melahirkan sebelumnya, memberi masukan negatif pada calon-calon ibu lainnya.

Energi negatif inilah yang akhirnya tertanam di bawah sadar sehingga menghasilkan ragam rasa sakit saat persalinan. Energi dna pikiran negatif seringkali juga menghampat kehamilan atau susah hamil. Jika ini yang etrjadi, pasnagan suami sitri bisa melakukan Metode Hypnofertility.

"Afirmasi dan sugesti pada diri sendiri bahwa melahirkan itu adalah proses menyenangkan dan alami. Sebenarnya ini adalah program diri yang cukup lama tapi sudah diteliti secara scientific," kata Lanny ketika berbincang dengan Vemale.com di tempatnya praktek di Pro V Clinic, Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Biasanya hypno-birthing dimulai ketika tubuh dalam kondisi hamil. Dengan latihan dan beberapa masukan, tubuh tidak akan kaget ketika akhirnya masuk proses persalinan.

Saat tubuh rileks, kamu bisa menerima bahwa melahirkan itu adalah sesuatu yang indah dan natural, maka persalinan akan berjalan lancar. Apalagi pikiran yang rileks akan memudahkan beberapa hormon dilepaskan, sehingga bisa membantu tubuh Moms mengeluarkan bayinya.

    Hormon relaksin

    Di saat usia kandungan 36 minggu, tubuh akan menghasilkan hormon relaksin. Hormon ini akan membuat otot vagina menjadi kendur dan memuai. Tapi pada akhirnya otot ini akan kembali lagi ke ukuran sebenarnya.

    "Ketika tubuh totally surrender dan rileks, tubuh akan mengeluarkan bayi secara otomatis. Tapi banyak pikiran negatif yang menyatakan bahwa aturan itu tak bisa terjadi di tubuh kita sehingga menghalau energi yang ada," papar Lanny.

    Hormon oksitosin

    Di usia kehamilan 36 minggu juga hadir hormon oksitosin yang memudahkan untuk ejeksi. Saat berhubungan seksual, oksitosin membantu penis mengeluarkan sperma. Pada saat persalinan, di mana kepala bayi menekan rahim sehingga terbuka sehingga 10 cm, oksitosin akan membantu bayi untuk keluar dari tubuh.

    Hormon endorfin

    Terakhir, ketika tubuh Moms terasa santai maka muncul lah hormon endorfin. Suatu hormon yang hadir ketika Moms bahagia, seperti ketika dibelai sayang oleh suami.

    "Nah, itu akan mengurangi rasa nyeri. Makanya suami yang ikut (proses persalinan) harus ikut menyentuh istri dengan pijatan lembut dan sentuhan menenangkan," kata Lanny lagi.

Manfaatnya pun luar biasa untuk si bayi yang kamu lahirkan. Bayi akan memiliki ikatan batin yang kuat dengan ayah dan ibunya. Moms juga akan lebih cepat menjalani proses nifas, mencegah baby-blues (depresi pasca-melahirkan), dan memperlancar ASI.

Maka itu jauhkan pikiran kamu dari kata-kata negatif soal melahirkan. Percayalah, ini adalah hal alami yang dilakukan wanita sejak beribu tahun silam. Tanamkan juga sifat bahagia karena melahirkan adalah saatnya kamu melihat bayi yang selama ini kamu impikan.

(vem/zzu/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading