Sukses

Beauty

Benarkah Sate Bisa Sebabkan Kanker? Dokter Menjawabnya

Apakah Anda mengalami perubahan kebiasaan buang air besar? Waspadailah bila hal tersebut terjadi. Mengapa? Karena kanker dapat menyerang usus besar sampai dubur. Wah, ngeri juga, ya Ladies. Tapi jangan keburu panik, yuk kita simak uraian lengkap tentang mendeteksi dan mencegah kanker usus besar. Termasuk cara mengatur pola makan untuk mencegah kanker.

Kanker usus besar-dubur (kolo-rektal) adalah kanker yang menimpa usus besar sampai dubur. Tumbuhnya perlahan-lahan, keluhannya pun timbul perlahan, sehingga penderita sering mengabaikan atau lalai terhadap gejala penyakitnya.

Biasanya kanker usus besar dapat mulai timbul sejak dewasa muda sampai usia lanjut, akan tetapi yang paling sering terjadi ialah pada usia sekitar 30 tahun dan sekitar 60 tahun.

Dokter bedah kanker, Aru Sudoyo, perwakilan dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menjelaskan bahwa gejala stadium dini kanker usus besar adalah adanya tinja yang bercampur darah dan lendir (bloody stool) serta kebiasaan buang air besar berubah, tinja kadang encer kadang keras, kadang lebih sering atau susah buang air besar.

Foto: dok. Vemale

"Gejala stadium lanjut seperti perut kembung, nyeri dan tegang, kadang-kadang dapat diraba adanya masa atau tonjolan pada perut, nafsu makan menurun, keluar darah dari dubur, tanda-tanda yang disebabkan oleh penyempitan dan penyumbatan dari usus besar-dubur seperti sulit buang air besar," papar Dokter Aru saat ditemui dalam acara talkshow kesehatan Tribute to Women di Living World Alam Sutera, Sabtu 19 April 2015.

Bila kanker usus besar ini ditemukan dalam stadium dini, lanjutnya, masih dapat disembuhkan dengan pembedahan. Namun kebanyakan gejala dan keluhan memang sering kali tidak jelas dan tidak berat, sehingga sering kali penderita datang ke dokter saat penyakit sudah lanjut dan sulit untuk diobati.

Kanker bisa dicegah dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana caranya? Cara yang paling efektif adalah dengan kebiasaan makan yang baik, antara lain banyak mengomsumsi makanan yang berserat sayur mayur, buah-buahan dan biji-bijian. Kurangi mengkonsumsi daging, hindari makanan yang menggunakan pengawet, zat warna dan diolah dengan cara yang dibakar atau dipanggang dan mengunyah makanan dengan sempurna.

"Makan makanan dengan bahan pengawet, zat warna merah, kuning, hijau dan yang menyala di jajanan anak-anak itu sangat berbahaya. Kanker itu terjadi pada 10-20 tahun mendatang, kankernya muncul yang jualan tidak bisa disalahkan, maka dari itu tanggung jawab dari orang tua untuk mengawasi jajanan anak mereka dari kecil," jelasnya.

"Kalau yang dibakar atau dipanggang itu bukan dari arangnya yang menimbulkan kanker usus besar tetapi dari daging merah yang dibakar kemudian karena kelamaan membakarnya dagingnya sampai ada arang itu, lebih baik makan steak jangan yang matang banget," tambah Dr. Aru Sudoyo. Jadi kalau mengonsumsi sate, sebaiknya jangan sampai dagingnya dimasak terlalu gosong, ya.

Dokter Aru berharap agar semua masyarakat dapat mendengarkan badan mereka sendiri, bila terjadi keluhan seperti yang telah disebutkan tadi di atas lebih baik mencari tahu sebabnya dengan melakukan pemeriksaan kepada dokter.

Ladies, yuk kita lebih disiplin lagi dalam mengatur pola makan sehat. Semua demi kesehatan dan kebaikan tubuh kita sendiri.

 

(vem/yun/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading