Sukses

Parenting

5 Fakta Menyedihkan Tentang Aborsi, Antara Hati Nurani Dan Risiko Kematian

Jika mendengar kata aborsi, ada banyak reaksi yang berbeda-beda bagi tiap orang. Sebagian orang menganggap aborsi sebagai cara yang bisa dilakukan demi keselamatan ibu hamil, melindungi bayi dari trauma psikologis (karena sang ibu tidak siap hamil atau kehamilan terjadi karena kasus pemerkosaan), tidak siap menjadi orang tua dan sebagainya. Kasarnya, setiap orang berhak memilih melahirkan bayinya atau tidak.

Di sisi lain, masih banyak orang yang mengedepankan hati nurani. Walaupun janin itu belum lahir, dia tetaplah manusia yang memiliki hak untuk dilahirkan dan hidup. Dua kubu ini terus berlawanan, namun kasus aborsi tetap banyak dilakukan. Korban dari kasus aborsi yang tidak aman juga makin banyak.

Dari banyaknya kasus aborsi, inilah beberapa fakta mengejutkan seputar aborsi, dilansir oleh yourtango.com. Semoga bisa menambah pengetahuan Anda dan membuat semua wanita lebih bijak pada pilihannya.

(vem/yel)

Aborsi Sudah Ada Sejak Peradaban Kuno

Saat ini, jumlah wanita yang melakukan aborsi sudah masuk hitungan ratusan juta. Faktanya, aborsi telah ada sejak zaman peradaban kuno. Rekam jejak sejarah menemukan bahwa aborsi pertama kali kemungkinan besar dilakukan pada tahun 1550 SM, ribuan tahun dari masa kini. Tepatnya tercatat pada peradaban Mesir Ebers Papyrus.

Ribuan tahun lalu, jelas belum ada peralatan medis canggih untuk melakukan aborsi. Berbagai metode kuno dan berbahaya dilakukan para wanita. Metode ini mulai dari puasa berhari-hari, menyedot janin dari organ intim wanita, hingga sengaja berbaring di atas tempurung kelapa yang sudah dipanaskan. Metode-metode itu tidak aman dan telah menyebabkan banyak kematian wanita.

Di Seluruh Dunia, Terjadi Lebih 205 Juta Kasus Aborsi

Jumlah kasus aborsi di seluruh dunia tidak tanggung-tanggung, berdasarkan data yang tercatat oleh Guttmacher Institute, ada sekitar 205 juta tindak aborsi. Jumlah tersebut bisa jauh lebih banyak, karena jumlah wanita yang melakukan aborsi dan tidak tercatat tidak kalah banyak.

Yang menyedihkan, sepertiga dari jumlah tersebut adalah wanita yang melakukan aborsi karena tidak menginginkan bayinya. Rata-rata, mereka melakukan aborsi di akhir usia kehamilan 5 bulan. Tidak semua wanita berada di praktik aborsi legal, mayoritas justru melakukan aborsi di klinik ilegal atau melakukan tindak aborsi sendiri dengan obat-obatan tertentu.

Filsuf Yunani Menganggap Aborsi Dapat mengendalikan Populasi

Seorang filsuf terkenal dari Yunani, Aristoteles melihat aborsi sebagai metode yang tepat untuk mempertahankan jumlah populasi di angka yang stabil. Plato juga meminta para wanita untuk memastikan apakah janin yang dikandung bisa mendapat kehidupan yang baik, jika tidak, aborsi bisa jadi metode yang dipilih.

Selain para filsuf Yunani, beberapa sarjana kedokteran di masa lalu merekomendasikan tiga metode aborsi yang berbeda. Ada yang memberi tekanan eksternal atau tekanan dari luar pada janin. Ada yang memberi tekanan internal atau langsung pada janin. Dan yang ketiga adalah olahraga ekstrim untuk membuat janin lebih mudah gugur.

Sekitar 70.000 Wanita Meninggal Tiap Tahun Karena Aborsi

Dengan berkembangnya teknologi kedokteran, nyatanya tidak bisa membuat aborsi menjadi metode yang aman. Beberapa rumah sakit yang bisa melakukan aborsi legal memang memberikan jaminan keamanan yang tinggi. Namun tidak semua wanita memakai fasilitas ini saat melakukan aborsi.

Di seluruh dunia, tercatat 70.000 wanita meninggal setiap tahun karena aborsi yang tidak aman. Jumlah ini bisa jauh lebih banyak, karena ada banyak data tidak tercatat. Metode aborsi yang banyak menimbulkan korban jiwa adalah aborsi di klinik ilegal, mengonsumsi obat/herbal tertentu, dan metode lain yang bisa menimbulkan pendarahan hebat bagi wanita atau infeksi setelah aborsi.

Ada Museum Khusus Tentang Aborsi di Austria

Banyaknya kasus aborsi membuat pemerintah Austria membuat sebuah museum tentang aborsi pada tahun 2007. Nama museum itu adalah Museum for Contraception and Abortion. Ada banyak koleksi museum yang menampilkan proses pertumbuhan janin, hingga alat-alat yang dipakai untuk melakukan aborsi.

Tujuan dari museum ini adalah meningkatkan kesadaran tentang aborsi. Berbagai alat peraga, berita terbaru seputar aborsi bisa Anda temukan di sana. Berbagai efek mengerikan dari aborsi juga bisa Anda temukan di sini. Dengan adanya museum ini, diharapkan para wanita lebih paham mengenai aborsi dan dampaknya, baik secara fisik maupun psikologis.

Itulah beberapa fakta tentang aborsi dari seluruh dunia. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading