Sukses

Parenting

Puncak Hamil Sesak Nafas Ada di Sini (Bagian 2)

Ladies, setelah mengenal mekanisme terjadinya hamil sesak nafas pada periode punckanya, kini kita mengulas cara tubuh beradaptasi dengan memproduksi hormon pertumbuhan untuk mengakomodasi kebutuhan oksigen yang banyak.

Saat secara mekanis, menurut laman parents.com, paru-paru tak lagi mampu bekerja dengan optimal, secara kimia tubuh meresponnya agar keseimbangan oksigen terlarut dalam darah tetap terjaga. Adalah hormon progesteron yang mengambil alih “tugas mulia” ini agar ibu dan si kecil tidak kekurangan oksigen.

Hal yang sedikit berubah adalah cara tubuh mengikat oksigen di dalam darah dengan melarutkannya. Hormon ini membuat pernafasan jauh lebih efektif dengan mengikat oksigen lebih banyak daripada saat-saat diluar masa seperti ini.

Bisa jadi frekuensi bernafas Bunda tidak sesering saat biasa. Namun, disetiap tarikan nafas akan lebih panjang dan dalam dan oksigen terikat dapat lebih banyak. Mengingat, Bunda tak lagi bernafas untuk kebutuhannya sendiri, melainkan juga untuk si kecil di dalam rahim.

Di samping itu, Bunda, Anda tak lagi harus khawatir dengan sesak nafas ini karena foluma darah dalam tubuh Anda lebih banyak daripada sebelumnya. Oleh karena itu lebih banyak “truk tanki” yang mengirim oksigen ke seluruh tubuh termasik pada tubuh janin dari paru-paru dan membawa kembali residunya.

Nah, Ladies, ternyata ulasan kita kali ini balum usai. Pastikan Anda terus menyimak hal selanjutnya mengenai cara mengurangi gejalanya. Penasaran? Stay tuned!

Oleh : A. Gusti Efendy

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading