Sukses

Parenting

10 Mitos Tentang Adopsi (Part I)

Adopsi merupakan salah satu cara yang sudah diterima untuk membangun keluarga. Tetapi banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai adopsi. Berikut beberapa mitos tentang aborsi sekaligus faktanya, dirangkum conceiveonline.com:

1. Adopsi mahal
Proses mengadopsi anak akan melibatkan waktu dan usaha yang lebih, pekerja profesional di bidang adopsi (seperti pengacara, petugas sosial, atau agen), dan kantor pemerintah. Untuk membuatnya berjalan, akan membutuhkan biaya yang mahal.

Sebenarnya, adopsi tidak begitu mahal. Yang terpenting adalah anda cukup secara ekonomi sebagai persyaratan mengadopsi anak. Selain itu, anda tidak perlu membayar untuk mengadopsi anak dalam sistem orang tua asuh.

2. Harus menjadi sempurna ketika ada kunjungan rumah dari pekerja sosial
Para pekerja sosial tidak mencari kesempurnaan, mereka hanya ingin melihat rumah cukup stabil dan nyaman untuk membesarkan anak. Beberapa piring yang kotor di tempat cuci piring dan ukuran kamar yang kecil tidak akan mendiskualifikasikan seseorang menjadi orang tua.

3. Anak adopsian tidak akan lebih baik dari anak yang lainnya
Anak adopsian telah menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di panti asuhan dan mungkin sering mengalami gangguan medis seperti kekurangan gizi, rakhitis atau kudis, atau penyakit menular lainnya. Namun sebagian besar masalah ini akan hilang setelah anak mendapatkan utrisi da perawatan yang tepat.

4. Ada yang salah dengan ibu yang membiarkan anaknya di adopsi
Ada banyak alasan yang menyebabkan seorang wanita membiarkan anaknya untuk diadopsi, alasan paling umum adalah masalah finansial yang membuat ibu tidak dapat merawat anaknya dengan baik.

Oleh: Handayani Rahayuningsih

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading