Sukses

Beauty

Terkena Bencana Alam, Ini Cara Cepat Mencegah Gangguan Jiwa

Indonesia rentan mengalami bencana alam seperti gunung meletus, pemanasan global, cuaca ektrim, gempa, banjir, atau longsor. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa sebanyak 20% bagi korban bencana alam. Dampak kesehatan jiwa dan psikososial bisa ditandai dengan meningkatnya angka depresi dan asietas, penggunaan NAPZA, distress psikologis, sosial, dan okupasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya masyarakat dihimbau untuk membawa seseorang yang terkena bencana psikososial ke tempat yang aman, menawarkan bantuan, dan membantu menghubungkan korban dengan layanan sosial atau rumah sakit.

"Di Rumah Sakit Umum, Pusat Nasional (RSUPN), Dr. Cipto Mangunkusumo menyediakan layanan untuk membantu korban bencana psikososial," ujar Dr. dr, Nurmiati Amir, SpKJ

Departemen Medik Psikiatri, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mempunyai Klinik Pemulihan Stres Pasca Trauma (PSPT). Berbagai pendekatan komprehensif tersedia di Klinik PSPT, seperti misalnya identifikasi intervensi krisis, psikoedukasi, psikoterapi dan psikofarmakologi. Ada banyak petugas kesehatan yang bersedia terlibat dalam pemberian pertolongan kepada korban trauma seperti psikiater, psikolog, perawat, dan pekerja sosial atau relawan.

Evaluasi berbagai faktor risiko terjadinya PTSD juga perlu diketahui, misalnya adanya riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak, pernah memiliki gangguan jiwa sebelumnya, memiliki faktor keturunan gangguan jiwa (cemas dan mood lainnya), memiliki IQ rendah atau defisit kognitif. Faktor lain seperti adanya perilaku menghindar, kurangnya dukungan sosial, dan bahkan jenis kelamin perempuan merupakan faktor risiko yang perlu diwaspadai.

“Hal yang harus menjadi perhatian dalam proses intervensi psikososial yakni intervensi psikologis paska bencana. Hal ini dibutuhkan dan harus tersedia di setiap area bencana alam. Pengungsi yang tinggal di rumah sanak saudara atau bukan di tempat pengungsian/barak harus mempunyai akses yang sama untuk pelayanan kesehatan jiwa. Program kesehatan harus mempertimbangkan faktor-faktor resiliensi, dan masalah kejiwaan anak harus ditangani dalam program kesehatan jiwa komunitas," jelas Nurmiati Amir.

Salah satu bentuk intervensi psikososial paska bencana adalah metode Psychological First Aid (PFA) yang berperan dalam membantu para korban bencana alam mengurangi luka psikologis dan mengembangkan fungsi adaptifnya sekaligus mengakselerasi pemulihan psikologis pasca mengalami peristiwa sulit akibat bencana alam.

Prinsip dasar melakukan pertolongan pertama adalah memberikan perasaan aman, ketenangan, keyakinan atas kemampuan diri dan komunitas di sekitar individu, memberikan perasaan keterikatan dan memberikan harapan.

Profesional kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog, perawat jiwa, juga oleh pekerja sosial dan relawan dari masyarakat awam yang sudah mengikuti pelatihannya.

(vem/asp/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading