Sukses

Parenting

Kisah Nyata: Diabetes, Satu Kata Yang Memaksaku Untuk Berubah

Awalnya saya tak menyangka bahwa diabetes punya dampak begitu mengerikan di keluarga saya. Tetapi saya melihat sendiri, betapa penyakit kronis memaksa untuk berubah, paling tidak untuk menyelamatkan jiwa saya sendiri.

Saya lupa kapan tepatnya Papa dinyatakan sakit diabetes. Seingatku saat saya masih SMA, Papa pernah luka di kaki dan bilang "Jangan disenggol lukanya, nanti bisa bikin bekas." Itulah hal sederhana yang kuketahui tentang diabetes: kalau ada luka, susah sembuhnya.

Dan ternyata diabetes tak sesederhana itu. Di hari Diabetes Nasional ini, saya ingin membagikan kisah nyata yang saya alami sendiri. Semoga menginspirasi untuk hidup lebih sehat dan memutus mata rantai penyakit dalam keluarga.




(vem/wnd)

Orang Tua Berisiko Sakit Kronis, Bagaimana Denganku?

Hari demi hari, Papa menjalani hidupnya seperti biasa. Umumnya jika orang mengetahui dirinya mengidap diabetes akan diet mati-matian. Tetapi Papa menganggap enteng hal itu, melanggar diet dan berlangsung selama bertahun-tahun. Tetapi berbeda denganku. Sejak mengetahui Papa diabetes (dan Mama juga mengidap darah tinggi hingga stroke), perasaan khawatir itu diam-diam menyusup: bagaimana dengan saya?

Memiliki kedua orang tua dengan riwayat penyakit kronis membuat saya khawatir. Meski tak selalu, tetapi orang yang memiliki orangtua dengan penyakit diabetes dan darah tinggi punya risiko yang lebih besar. Begitu pula keturunannya.

Penyakit Itu Menurunnya Dari Meja Makan

Suatu hari, saya bertemu dengan teman lama. Kami banyak bercerita tentang hidup kami, hingga pada suatu titik ia berkata : "Percaya nggak, penyakit itu utamanya bukan dari keturunan, tapi dari meja makan." saya seperti tertampar, karena hal itu benar sekali! Kita mungkin tidak bisa menghindari, tetapi kita bisa memangkas potensi itu. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan-makanan manis dan berlemak, memperburuk kondisi penderita diabetes maupun mereka yang punya potensi tersebut.

Saat ini Papa mengalami gagal ginjal akibat penyakit diabetes yang menahun. Faktor obat-obatan keras yang banyak dikonsumsinya dan minimnya kesadaran untuk diet sehat, semakin memperburuk fungsi ginjalnya dan terpaksa cuci darah. Papa mungkin harus berjuang menyembuhkan sakitnya, tetapi saya sebagai anaknya juga harus berjuang untuk menjauhkan diri dari penyakit itu.

Hal Sederhana Yang Mengubah Hidup

Memulai adalah hal yang sulit. saya pun mengalami kesulitan saat pertama kali bertekad mengurangi konsumsi gula di tahun 2011. Hal pertama yang kulsayakan adalah kemana-mana membawa pengganti gula tambahan dalam sachet. Pesan teh tawar di warung, gulanya bawa sendiri. Perlahan-lahan, saya membiasakan diri minum teh tawar atau air putih saja ... dan ternyata rasanya nggak aneh kok :)

Teh hijau jadi pilihan berikutnya. Ngobrol-ngobrol dengan dokter keluarga, polifenol teh hijau baik untuk mengontrol tekanan darah tinggi, menekan kolesterol dan membantu mengatur kadar gula dalam darah. Saya membiasakan diri membuat teh hijau seduh pahit setiap pagi hari (ukuran botol kurang lebih 600 ml). Ajaibnya, karena kebiasaan ini bikin mulut terasa aneh kalau minum teh yang mengandung gula.

Karena teh hijau merangsang pembuangan lewat urine, otomatis saya jadi harus banyak minum supaya tidak dehidrasi. Kombinasi dua kebiasaan ini ternyata memberi bonus penurunan berat badan dan amandel yang bengkak selama bertahun-tahun, mengempes dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun.

Satu hal kecil lain yang saya terapkan adalah meminimalkan minum obat. Memang kecenderungannya saat badan sedikit terasa nggak enak, kita bakal memilih minum obat. Padahal tubuh sedang butuh istirahat total. Lebih baik minum secangkir air jeruk nipis hangat plus madu untuk menambah kekebalan tubuh. Termasuk meminimalkan minum suplemen multivitamin (kecuali saat sakit).

Hanya saja olahraga menjadi hal yang cukup susah saya lakukan secara rutin. Untuk menggantinya saya sering mondar-mandir saat di kantor, naik turun tangga atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Cukup membakar kalori kok.

Pelajaran Penting dari Diabetes

Kita nggak mungkin selamanya memutus konsumsi gula karena gula juga dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi. Yang bisa dilakukan adalah mengontrolnya. Mungkin apa yang saat ini dialami Papa saya sudah terlambat, tetapi untuk kita yang masih muda, sebaiknya segera memperbaiki pola hidup. Kuncinya dari apa yang masuk ke dalam tubuh kita.

Diabetes mengajarkanku lebih dari sekedar mengenali penyakit itu, tetapi mengajarkanku arti tubuh yang sudah dititipkan Tuhan sebaik-baiknya. Jika ada hal yang memaksamu untuk berubah menjadi lebih baik seperti cerita saya kali ini, lakukanlah sebelum terlambat.

[startpuisi]"Take care of your body. It's the only place you have to live." -- Jim Rohn[endpuisi]

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading