Sukses

Beauty

Orang Tua Diabetes? Ini Peluang Anak Terserang Penyakit Yang Sama

Anda pasti tahu bahwa jika Anda punya riwayat keluarga, terutama orang tua penderita diabetes, maka sebagai anak, Anda mungkin akan mengalami penyakit yang sama jika tidak menjaga kesehatan. Namun benarkah hal itu dan seberapa besar kemungkinannya? Ini dia jawaban MeetDoctor bersama dr. Lusiana Kurniawati, SpPD. 

    Jika orang tua terkena diabetes, berapa banyak kemungkinan anak akan kena juga?

    Diabetes dikelompokkan menjadi diabetes tipe 1, tipe 2, dan tipe lain. Diabetes tidak hanya diturunkan karena gen, peran faktor lingkungan dan pola gaya hidup juga dapat menjadi faktor pemicu timbulnya diabetes.
    Secara umum, apabila seorang ayah menderita diabetes tipe 1 maka kemungkinan anak terkena diabetes 0,06%.

    Apabila seorang ibu menderita diabetes tipe 1 dan melahirkan seorang anak saat berusia di bawah 25 tahun maka risiko seorang anak menderita diabetes sebesar 0,04%, dan apabila melahirkan anak pada saat usia lebih 25 tahun, maka risikonya menjadi 0,001. Risiko anak menjadi naik 2 kali lipat apabila salah satu orangtuanya telah menderita diabetes sebelum usia 11 tahun. Apabila kedua orangtua menderita diabetes tipe 1 maka risiko anak di antara 0,1-0,25%.

    Diabetes tipe 2 juga dapat diturunkan dalam keluarga, tidak hanya disebabkan karena pola gaya hidup yang tidak baik seperti makan berlebihan atau tidak berolahraga yang ditiru anak terhadap orangtuanya. Apabila orang tua menderita diabetes tipe 2 sebelum usia 50 tahun maka risiko anak menderita diabetes sebesar 0,14%, dan bila terdiagnosis pada usia lebih dari 50 tahun maka risiko anak menjadi 0,08%.

    Jika sudah tau riwayat diabetes pada orang tua, apa yang harus dilakukan?

    Pola hidup sehat harus diterapkan dalam keluarga. Rutin berolahraga, jaga berat badan dalam kondisi ideal, makan makanan yang bergizi, hindari fast food dan minum air yang cukup.

    Pada usia berapa seseorang harus melakukan tes, apakah dia terkena diabetes atau tidak?

    Pada anak, skrining diabetes dapat dilakukan saat berusia 10 tahun atau saat dimulainya masa pubertas. Skrining dapat dilakukan 2 tahun sekali apabila memiliki risiko seperti obesitas, keluarga yang menderita diabetes, adanya gejala resisten insulin (hipertensi, dislipidemia, perlemakan hati), peningkatan gula darah pasca makan, dan penggunaan obat antipsikotik.

    Namun perlu diwaspadai apabila ada keluhan merasa sering haus, sering buang air kecil di malam hari, gangguan pandangan, penurunan berat badan yang drastis dan lemas yang memberat. Apabila anak atau seseorang mengalami keluhan seperti ini sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter.

Jadi, Anda sudah lebih mengenal risiko terserang diabetes sekarang bukan? Yuk jaga kesehatan dari sekarang.

Sumber: MeetDoctor

(vem/feb)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading