Sukses

Parenting

Awal dari Sex Dolls dan Dildo

Ladies, pernahkah Anda menduga bahwa masih banyak sisa hasil karya dan pemikiran masyarakat terdahulu yang membawa pengaruh besar terhadap kehidupan seks kita sehari-hari. Ya, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa penemuan yang mungkin akan membuat kita sedikit kaget karena ternyata masyarakat pada zaman kuno sudah mengenal beragam ‘kesenangan’ tersebut sejak dahulu kala.

Seperti yang terlansir pada laman listverse.com, alat bantu seks yang sekarang lebih kita kenal dengan ‘dildo’ ternyata sudah menjadi barang umum yang sering dijumpai sejak awal abad 19.

Selain itu, blow-up dolls, atau boneka karet pengganti wanita, sudah sangat diidolakan para pelaut Prancis yang merasa kesepian karena jauh dari istri atau kekasih mereka.

Namun, boneka seks yang dipatenkan pertama kali adalah boneka yang bisa menggelembung dan dibuat oleh Rene Swchaeble, seorang ahli kimia, pada tahun 1904.

Kurang dari 4 tahun setelah itu, seorang pakar seks asal Jerman, Iwan Bloch, memperbaiki sekaligus membuat versi lain dari boneka tersebut yang, ketika digunakan, disebut-sebut dapat memberikan sensasi yang sama ketika pria yang berejakulasi.

Penemuan selanjutnya adalah dildo untuk pantat yang ditemukan oleh Frank E. Young dan mulai berkembang pesat sejak tahun 1892. Dildo tersebut bahkan dijual kepada dokter dan diiklankan pada jurnal-jurnal terpercaya. Masyarakat saat itu sempat percaya bahwa barang tersebut merupakan salah satu alat bantu kesehatan.

Namun, masa kejayaan dildo ini mulai berkurang sejak tahun 1938 dan akhirnya dilarang edar dengan tuduhan pelanggaran tata tertib periklanan.

 

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading