Sukses

Parenting

Dalam Yahudi, Bersentuhan Sebelum Menikah Tidak Dibenarkan

Pernikahan merupakan hal yang sakral. Selain bertujuan membina sebuah kelurga, pernikahan merupakan sebuah pengesahan atas hubungan dua lawan jenis. Demikian sucinya sebuah ikatan pernikahan, tak terkecuali agama yang berpandangan keras, seperti Yahudi sekalipun, juga memandang tinggi masalah pernikahan.

Seperti dijelaskan kembali melalui simpletoremember.com, dalam ajaran Yahudi jelas disebutkan jika Anda kenal seseorang yang bukan anggota keluarga dekat, atau belum menikah, maka tidak boleh saling bersentuhan. Masalahnya, bersentuhan adalah cara hidup yang cukup sulit dihindari. Dari sekedar bersalaman hingga berciuman, sentuhan sendiri memang diakui sebagai kekuatan yang dapat menyatukan dua orang, bahkan lebih, menjadi lebih dekat.

Namun, agama Yahudi sangat menghargai hubungan fisik yang intim terhadap pasangannya. Dengan membatasi sentuhan hanya pada pasangan yang nantinya akan menjadi istri atau suami, maka sebuah pernikahan akan terasa sangat spesial. Karena di saat itu hubungan fisik telah diperbolehkan. Suami ataupun istri adalah hak pribadi setiap pasangan tanpa adanya campur tangan dari orang lain di luar pernikahan.

Agama Yahudi berkata untuk menunggu dan menyarankan orang untuk lebih mengenal jiwa atau pribadi seseorang sebelum memulai sentuhan fisik. Setelah saling pengertian terbangun antara dua insan maka saat pernikahan terjadi, sentuhan fisik akan terasa sangat membahagiakan.

Wah tentunya, Anda bisa mengadopsi pandangan ini jika berkenan ya Ladies. Gak apa-apa deh, sekalipun dikatakan kuno atau ketinggalan jaman. Sudah resiko. Yang penting, happy ending kan?

Oleh: Hening

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading