Sukses

Parenting

[Vemale's Review] The Chronicles of Audy: O2 (Buku 4) - Orizuka

Judul buku: The Chronicles of Audy O2
Penulis: Orizuka
Penyunting: Yuli Yono
Cover desainer dan illustrator: Bambang 'Bambi' Gunawan
Penerbit: Haru
Cetakan pertama, Juni 2016

Hai. Namaku Audy.

Umurku masih 22 tahun. Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai cowok yang kusukai memutuskan untuk sekolah ke luar negeri.

Ketika aku sedang berpikir tentang nasib  hubungan kami, dia memintaku menunggu.

Namun ternyata, tidak cuma itu. Dia juga memberikan pernyataan yang membuatku ketakutan setengah mati.

Di saat aku sedang kena galau tingkat tinggi, masalah baru (lagi-lagi) muncul.

Seseorang yang tak pernah kulirik sebelumnya, sekarang meminta perhatianku!

Ini adalah kronik dari kehidupanku yang sepertinya akan selalu ribet.

Kronik dari seorang Audy.


Buat yang sudah membaca seri pertama hingga ketiga The Chronicles of Audy pasti sudah dibuat tak sabar. Audy nantinya bakal sama siapa, sih? Bagaimana dengan nasib skripsinya? Bakal berakhir bahagia atau malah sedih nasib Audy nanti?

Audy Nagisa, di seri pamungkas The Chronicles of Audy masih diceritakan sebagai mahasiswi yang berjuang menyelesaikan skripsinya. Hidupnya pun masih tak lepas dari warna-warni kericuhan 4R (Regan, Romeo, Rex, dan Rafael). Juga ada Maura yang setelah menikah dengan Regan tinggal bersama 4R.

Hubungan Romeo dan Audy dipenuhi dengan berbagai keusilan dan kekonyolan. Romeo tak henti-hentinya bikin Audy salah tingkah. Selain itu, Romeo dan Audy di buku ini juga menjalankan sebuah misi. Misi yang positif dan berniat baik cuma agak kurang persiapan matang saja.

Lalu bagaimana dengan perkembangan hubungan Audy dan Rex? Di usianya yang masih muda, Rex benar-benar menunjukkan sikap dewasanya. Dalam waktu dekat ia akan berkuliah di MIT. Dan dalam rencana ke depannya, ia juga melibatkan Audy di dalamnya. Ketika Rex menyatakan sesuatu pada Audy, Audy dibuat bingung. Benar-benar nggak menyangka kalau Rex sudah berani mengambil keputusan tersebut. Audy sampai sempat berusaha menghindar dari Rex karena bingung bagaimana menyikapinya.

Sosok Regan tak mengambil porsi cukup banyak di buku ini. Tapi ia sempat dibuat sedih ketika menghadapi sikap Maura yang kadang terlihat berbeda. Regan sampai curhat dan meminta bantuan Audy untuk mengatasi masalah tersebut.

Kalau Rafael, kini ia sudah mendapatkan sekolah yang tepat. Tak hanya itu saja, hubungan Rafael dengan Rex juga mengalami perubahan. Salah satu momen yang paling mengharukan adalah ketika Romeo sengaja memutar video Rex waktu kecil. Melihat video itu, mereka dibawa kembali ke masa-masa saat kedua orang tua mereka masih hidup. Audy yang menontonnya juga ikut berlinang air mata.

“Seperti oksigen, keluarga ada di sekitarmu, di setiap tarikan napasmu, mengalir dalam darahmu. Walaupun kamu nggak selalu bisa lihat, tapi kamu tahu keluarga selalu ada bersamamu.” – halaman 283


Agak sedih sih ketika harus melepas seri The Chronicles of Audy. Di buku terakhir ini, satu per satu permasalahan bisa terurai dan mendapat solusinya. Bahkan Audy yang tadinya bercita-cita ingin jadi diplomat menemukan sebuah impian baru. Ia sendiri bahkan tak menyangka bakal punya impian tersebut. Rex yang mengetahui impian Audy itu pun memberinya dukungan. Aduh, Rex ini benar-benar deh, usianya aja yang masih belasan tapi pola pikirnya jauh melampaui usianya yang sebenarnya.

Membaca buku ini tak pernah dibikin bosan. Diksi, gaya bahasa, dan humor yang terselip benar-benar terasa segar. Saya dibuat senyum-senyum sendiri sampai tertawa ketika mengikuti alur ceritanya. Salut untuk Orizuka yang bisa membuat sebuah karya yang begitu menarik. Ending ceritanya pun juga manis banget.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading