Yang namanya rumah tangga, pasti suatu saat akan menghadapi masalah. Bisa masalah kecil yang mudah diatasi, bisa pula masalah besar yang bikin hubungan dengan suami jadi longgar. Well, semua itu adalah konsekuensi dari keputusan Ladies dan dia saat memutuskan untuk menikah. Namun di era yang serba digital ini, ternyata banyak pada wanita yang memanfaatkan jejaring sosial sebagai tempat untuk mencurahkan segala masalah.
Punya masalah dengan suami, update status. Ketemu kecoak di dapur, update status. Bahkan tabung LPG habis pun bukannya langsung capcus pergi membeli tabung baru, malah update status. Sebagai ibu yang melek teknologi, ada baiknya berpikir ulang untuk tidak membicarakan berbagai masalah yang dihadapi lewat media sosial. Kenapa?
Jadi Kebiasaan
Advertisement
Pertama kali memasang status keluhan di media sosial mungkin masih terselip rasa ragu. Apakah nanti ada yang baca? Bakal ada yang komen, like, atau share? Kemudian dipostinglah keluhan kedua. Kemudian ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Mom, jejaring sosial itu layaknya candu tanpa asap atau hisapan. Pelan tapi pasti, mengeluh di media sosial pun jadi kebiasaan.
Tidak Semua Orang Senang Dicurhati
Berbagi perasaan itu baik, selama itu dilakukan kepada orang-orang yang bisa dipercaya. Mungkin di bawah postingan akan ada satu-dua teman yang komentar, memberikan empati. Tapi bisa jadi keluhan Mom yang tidak pernah ada habisnya bikin teman-teman jejaring sosial lainnya jadi risih. Ingat, tidak semua orang senang dicurhati, meski sebenarnya kamu tidak bermaksud curhat kepadanya.
Suami Bisa Marah
Suami cenderung ingin supaya masalah rumah tangga tidak diketahui orang lain. Tapi banyak wanita yang tak tahan godaan untuk curhat di dunia maya. Bayangkan, perkara kecil sampai besar disampaikan di sana hingga seluruh dunia pun mengetahuinya. Bahkan orang yang tidak mengenalmu. Kebiasaan seperti ini bakal menggoyahkan harmoni karena suami berpikir bahwa istrinya tak lagi bisa dipercaya untuk memegang rahasia di dalam rumah. Wah, bisa gawat ini.
Rumah Tangga Taruhannya
Bagaimana bila hal ini terus berulang hingga akhirnya suami tidak tahan lagi? Hanya karena keinginan berbagi perasaan, rumah tangga jadi taruhannya. Kalau tidak berakhir di KUA, pernikahan hanya akan berjalan hampa, tanpa ada keceriaan.
Jangan sampai perceraian atau perang dingin menjadi solusi terakhir. Sekali hati terluka, sembuhnya akan memakan waktu yang sangat lama. Sebelum hal itu terjadi pada keluargamu, jadilah sosok yang bijaksana dengan memilih mana yang baik untuk diposting di jejaring sosial, dan mana yang sebaiknya disimpan sebagai rahasia keluarga.
Apakah Mom memiliki cara untuk mengatasi ketergantungan terhadap media sosial? Yuk, sharing di kolom komentar.
- Hai Suami, Dewasakanlah Aku dengan Kebahagiaan, Bukan Amarah
- Saat Aku Tertawa Bersamamu, Itu Tanda Kubahagia Menikah Denganmu
- Begini Pasangan Bahagia Mengatasi 3 Masalah Utama Rumah Tangga
- Masalah Keuangan yang Harus Kamu Pikirkan Sebelum Menikah
- Carilah Seseorang yang Dengannya Kau Bisa Tertawa Bersama