Sukses

Lifestyle

Kakek Bawa Mayat Istri Pakai Gerobak, Kisahnya Meremukkan Hati

Hati siapa yang tak akan nelangsa ketika mendapati orang tercinta telah pulang keharibaannya. Bisa dipastikan, bahwa semua orang akan nelangsa, terluka dan kecewa. Belum lagi, jika seorang tersebut adalah seseorang yang menjadi korban diskriminasi karena ia menderita salah satu penyakit menular dan dijauhi oleh para sahabat serta kerabatnya.

Tak hanya nelangsa, hal ini tentunya juga sangat meremukkan hati. Walau begitu, saat kita tak punya pilihan apapun, hal ini akan mendorong kita melakukan berbagai macam cara untuk mencari alternatif jalan keluarnya. Seperti yang dilakukan oleh seorang pria ini atau pun kakek asal Telangana, negara bagian India berikut ini.

Kakek Ramulu yang kelelahan karena telah mendorong mayat istri sejauh 60 km | Photo: Copyright dailymail.co.uk

Dikutip dari laman dailymail.co.uk, seorang kakek bernama Ramulu, beberapa hari yang lalu setidaknya telah berjalan sejauh 60 km dengan mendorong sebuah gerobak yang ditumpangi oleh istrinya. Lebih menyedihkan dan meremukkan hati, sang istri yakni Kavitha yang ada di atas gerobak ternyata telah meninggal dunia. Dari beberapa laporan yang ada, pasangan suami istri adalah pasangan tunawisma. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sebelumnya mereka bekerja sebagai pengemis di dekat stasiun kereta di Hyderabad.

Tapi, pada hari Jum'at pekan lalu, Kavitha meninggal dunia. Mengetahui sang istri telah meninggal, Ramulu pun berencana membawa sang istri kembali pulang ke desanya di Medak. Kakek tua ini diberitahu oleh operator swasta untuk membayar 5.000 Rupe atau setara dengan 980 ribu Rupiah jika ingin membawa sang istri ke desanya memakai ambulans. Karena tak punya uang untuk membayar sewa ambulans, kakek Ramulu pun membawa sang istri dengan gerobak dan jalan kaki menuju Medak dari Hyderabad pada Jum'at pagi.

Mayat istri kakek Ramulu | Photo: Copyright dailymail.co.uk

Sayang, sesampainya di Vikarabad, kakek Ramulu justru tersesat. Hingga Sabtu malam, ia masih belum sampai di desanya. Ia pun mulai kelelahan dan putus asa. Sambil menangisi mayat istrinya, kakek Ramulu terlihat begitu letih dan lesu. Orang-orang yang mengetahuinya pun akhirnya menghubungi pihak kepolisian setempat dan memanggilkan ambulans. Pihak kepolisian meminta supir ambulans untuk mengantar mayat istri kakek Ramulu ke desanya yang jaraknya sekitar 80 km.

Meski telah mendapat ambulans yang siap mengantar mayat istrinya ke desanya, pasalnya penderitaan kakek Ramulu belum berakhir. Kerabat dan tetangga kakek Ramulu dikabarkan tak menerima kedatangan mereka. Kakek Ramulu dikabarkan harus melakukan upacara pemakaman istrinya sendiri tanpa dukungan dari kerabat maupun keluarga. Penyakit kusta yang diderita oleh kakek Ramulu serta sang istri membuat keduanya didiskriminasi oleh orang-orang di sekitarnya.

Akhirnya, ada ambulans yang mau mengantar jenazah istri kakek Ramulu | Photo: Copyright dailymail.co.uk

Ladies, kisah yang sungguh memilukan dan meremukkan hati ya. Apapun dan bagaimana pun kondisi kakek Ramulu serta istri, tak seharusnya orang-orang di sekitarnya melakukan diskriminasi terhadap mereka. Kita semua tentu berharap bahwa kisah seperti ini tak pernah terjadi lagi. Semoga, selepas ini kakek Ramulu mendapatkan kebahagiaannya yang sesungguhnya dan ia bisa hidup lebih baik lagi.



(vem/mim)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading