Sukses

Lifestyle

Cinta Sejati Atau Fans-Keeper Semata? #TanyaSETIPE

Saya umur 20 tahun, tetapi belum memiliki pasangan.

-oOo-

Dear Vemale,

Perkenalkan saya D, dari Tangerang. Bulan September ini umur saya genap 20 tahun, tepatnya di tanggal 25. Untuk remaja seumuran saya, berpacaran atau dekat dengan lawan jenis adalah hal yg normal. Pertanyaan "Siapa pacarmu?" adalah hal yg terkadang membuat saya risih, bahkan ada juga yang bertanya "kamu normal kan?" hanya karena saya belum pacaran.

WHAT?

Saya tidak mengatakan kalau saya tidak normal, karena saya juga pernah merasakan hal serupa pada lawan jenis, bahkan sampai saat ini saya masih sering memikirkan dia. Sebut saja dia AR.

Saya mengenal dia lebih dari 2 tahun and I'm not a secret admire. Awal perkenalan semua biasa, namun karena saya mendapat tugas menjadi humas, saya sering mengirim pesan ke semua anggota.

Saat saya mengirim broadcast message undangan bukber di 2013. Dia membalas pesan saya dan mendiskusikan tentang acara. Dari situ saya dan dia sering berkirim SMS, saya juga berteman akrab dengan adik perempuannya bahkan bisa dibilang akrab dengan keluarganya juga.

Saat SMSan dengan AR, saya merasa jadi diri saya sendiri, tidak seperti pria yang lain, dia membuat saya merasa nyaman dam aman. Entah kenapa, padahal di kampus kita tidak pernah tegur sapa, bahkan terkesan sering adu argumen. Setiap malam saya SMSan dengan AR, dia juga curhat tentang cinta masa smanya, itu lucu karena saya tidak merasa cemburu sama sekali.

Kurang lebih dua bulan dia menyatakan perasaannya, tapi saya tidak bisa berkata iya (selalu seperti itu, ketika ada yang menyatakan perasaannya, saya tidak bisa berkata iya!) Meskipun begitu saya dan AR masih sering SMS. Walau tanpa status dia memanggil saya dengan sebutan sayang.

Manjanya dia, cueknya dia, senyumnya dia masih terasa jelas sampai saat ini. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan kita lost contact (padahal kita satu kampus, bahkan satu kelas). Tiba-tiba dia mengirim SMS lagi, minta pin bb. Dan yupz masih dengan panggilan sayangnya.

Tiga kali berganti pin bb, dia add pin saya lagi, tapi kali ketiga ini dia memasang DP seorang wanita cantik.


Hancur rasanya.

Saya yakinkan diri kalau saya dan dia memang tidak ada hubungan apa-apa, jadi dia berhak berhubungan dengan siapa pun. Siapa sangka saya malah mati rasa, dia pria pertama yg membuat saya menangis. Konyol sungguh konyol.

Dari adiknya saya tau kalau ternyata AR sudah lama berpacaran dengan wanita di DP BBM itu. Setiap hari bertemu di kampus, tapi harus bersikap biasa. I swear it's not easy. Rumah AR dekat dengan kampus, ya hampir setiap hari saya ke rumah AR. bukan bukan untuk bertemu dia tapi adiknya (yang sampai saat ini tidak tahu saya pernah dekat dengan kakaknya).

Percaya atau tidak, AR masih sering mengirim pesan, kata-kata romantis, kata-kata menyesal, kata-kata yang membuat saya bingung apa maksud semua itu. Tapi sebisa mungkin saya melawan perasaan saya, bersikap biasa tanpa ada rasa. karena saya tidak mau hubungan saya dengan keluarganya renggang hanya karena perasaan.

Saya bingung, kenapa dia masih romantis ke saya padahal sudah punya pacar? Saya harus bersikap bagaimana?

(vem/setipe/apl)

Analisa Tim Setipe

Halo kamu di seberang sana! Betul sekali, tugas perkembangan di usia kamu memang sudah mulai untuk mencari komitmen bersama dengan pasangan. Tentunya, itu bukan tugas satu-satunya. Masa muda perlu diisi dengan segudang hal lainnya selain tentang cinta-cintaan saja. Tapi kalau dari kasus kamu, sepertinya sumber masalahnya adalah belum bisa move on. Benar begitu, bukan? Walaupun selalu berusaha membentengi diri, sepertinya kata-kata manisnya masih jadi penghalang bagi kamu untuk mulai membuka hati. Sebelum menyesal karena 'macet' alias stuck di tengah jalan dan enggan putar balik, kamu harus tau nih dia serius mencintai kamu dengan tulus, atau sekedar tidak ingin kehilangan perhatian dari kamu, ya?

Solusi Setipe

[bullet]

[title]Berani ambil komitmen?[/title]

[content]Segenap crew yang bertugas sangat mengapresiasi sikap kamu yang telah terlebih dahulu membentengi diri. Singkat kata, tidak mau ke-geer-an terlebih dahulu. Karena memang benar, sangat tidak jelas apa motivasinya untuk terus bersikap manis ke kamu seolah-olah dia tidak punya kekasih. Kalau dia memang mencintai dan menginginkan kamu, seharusnya dia berani memilih. Terus-terusan seperti itu hanya menunjukkan kalau dia masuk ke dalam golongan para pria playboy, bukan?[/content]

[title]Kamu bukan pilihan.[/title]

[content]Kamu juga harus menghargai diri kamu sendiri. Kalaupun dia ragu antara kekasihnya atau kamu, kamu perlu ingat bahwa kamu bukan pilihan. Kamu pun bisa memilih seribu pria single di luar sana yang tentunya lebih baik. Jika pada akhirnya dia memilihmu dan kamu pun menyukainya, pastikan dia tidak akan meninggalkanmu karena lebih memilih orang lain lagi, ya.[/content]

[title]Menjaga silaturahmi itu harus, menjaga jarak kadang diperlukan[/title]

[content]Setuju sekali dengan kamu! Hubungan kalian seharusnya tidak merusak hubungan kamu dengan orang lain seperti keluarganya. Tapi jika kamu rasa perlu waktu untuk menetralkan perasaan, menjaga jarak sesaat tidak ada salahnya lho. Kamu tidak harus selamanya mengorbankan perasaan kamu sendiri. Mengertilah akan kebutuhan diri kamu sendiri.[/content]

[/bullet] 

Jika kamu tanya tentang harus bagaimana, tentu kamu sendiri yang mengendalikan langkahmu. Lakukanlah apa yang menurut kamu benar, bukan hanya baik. Apapun itu, semoga kamu selalu diberi kemudahan dan semoga jawaban ini bisa sedikit membantumu, ya. Jangan takut untuk membuka berbagai peluang baru.

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading