Sukses

Lifestyle

Lanjut Tali Silaturahmi Gak, Ya? #TanyaSETIPE

Saya menyukai teman dekat saya, tetapi ternyata teman saya itu menyukai sejenis.

-oOo-

Hai Vemale,

Nama saya I, usia saya 24 tahun, tinggal di Cirebon. Beberapa bulan lalu saya jatuh cinta dengan seorang sahabat. Dia ini pria yang baik, biasa saja sih penampilannya, tetapi rapi dan tidak aneh-aneh. Pertemuan kami dimulai dari kegiatan kantor (kami beda kantor tapi satu kota), walaupun jarang bertemu, kami sering chat via WhatsApp.

Dari chatting yang serius sampai random, mulai dari hal-hal tentang kantor sampai hal pribadi, saya merasa dia ini pria yang baik sekali dan mendekati tipe ideal saya. Di kantor dia juga berprestasi dan bukan tipe pria yang gaul hedon sana-sini menghabiskan uang. Intinya, saya menyukai sikapnya, kedewasaannya dan kecerdasannya.

Hati saya mulai mekar tanpa saya tahu sejak kapan. Seperti orang jatuh cinta pada umumnya, saya berharap dia memiliki rasa yang sama dengan saya. Wah, rasanya hati ini bahagia jika memiliki pria sesempurna dia. Tetapi benar kata orang-orang, di dunia ini tidak ada yang sempurna.

Makin lama kami semakin dekat, saya semakin melambungkan harapan dan semakin jatuh cinta padanya. Lalu datanglah kenyataan mengagetkan itu. Pada curhat via texting, pria yang membuat saya jatuh cinta teramat dalam ini mengaku bahwa dia lebih memilih berhubungan dengan pria. Vemale paham kan maksudnya?

Dia curhat bahwa ada teman kantor kami (pria juga) yang mengaku suka sama dia, dan pria yang saya suka ini sedang memikirkan untuk menerima atau tidak, sebab dia memikirkan bagaimana jadinya jika teman-teman kami dan keluarganya tahu. Dia masih sangat tertutup mengenai hal ini pada siapapun dan baru jujur pada saya.

Saya berusaha sesantai mungkin menanggapi pengakuannya, berarti dia percaya dengan saya. Tetapi jujur saya kaget, shock, kecewa, ingin menangis dan galau setengah mati. Pria yang saya suka lebih memilih pria. Sebenarnya pemikiran saya terbuka, saya tidak menganggap hubungan sesama jenis sebagai hal yang buruk dan tidak pernah nge-judge mereka. Namun entah kenapa hati ini sungguh terluka.

Bantu saya Vemale, saya harus bagaimana? Menjauhi dia pelan-pelan atau tetap jadi sahabatnya? Rasanya seperti mengambang dan patah hati sendirian. Sebenarnya saya ingin tetap jadi teman curhatnya, tetapi di sisi lain saya 'berdarah-darah' setiap membaca curhatnya.

Terima kasih Vemale.

(vem/setipe/apl)

Analisa Tim Setipe

HaiĀ  I SETIPE mengerti bagaimana rasanya kalau orang yang kita sayang ternyata menyukai orang lain. Patah hati adalah hal yang wajar. Uniknya, pada kasus Anda, si gebetan memiliki ketertarikan dengan sesama jenis. Ini menjadi satu tantangan lagi bagi Anda agar dapat menerima keadaan dengan lapang dada. Merasa dipercaya karena mendapatkan keistimewaan khusus tentang pengakuan yang justru menghancurkan hati Anda. Alhasil Anda selalu berpikiran sampai kapan mau menyakiti diri sendiri dengan mendengarkan cerita-ceritanya.

Solusi Tim Setipe

[bullet]

[title]Kendalikan emosi[/title]

[content]Pengakuan dari dia tentu sangat mengejutkan untuk Anda. Nah, jangan sampai emosi Anda meledak tanpa terkendali. Kenapa? Karena dengan dia memberi pengakuan kepada Anda pun tentu sudah penuh dengan pertimbangan dan sulit. Kalau Anda butuh penjelasan, silahkan minta dengan baik-baik. Di balik suatu keadaan tertentu pasti ada alasan yang menyertainya.[/content]

[title]Tunjukkan kasih sayang atau penerimaan[/title]

[content]Menyakitkan memang, tapi cukup perlu untuk dilakukan. Kebanyakan orang takut mengakui orientasi seksualnya karena takut akan penolakan. Padahal, orientasi seksual di luar kontrol orang tersebut. Anda tetap dapat memperlihatkan penerimaan dengan berbagai tindakan praktis. Misalnya dengan tidak takut untuk berbicara dan mendengarkannya.[/content]

[title]Beri waktu untuk diri sendiri[/title]

[content]Penerimaan memang butuh waktu. Anda perlu untuk menetralkan perasaan Anda sebelum bisa mengontrol emosi dan menerima dengan lapang dada keadaan yang ada. Di waktu sendiri itu, pikirkanlah baik-baik tentang bagaimana Anda harus bersikap. Satu hal yang perlu untuk diingat adalah tidak ada yang salah dalam hal ini.[/content]

[/bullet]


Singkat kata, Anda sebenarnya sudah tau jawaban dari pertanyaan Anda sendiri. Ingat kan Anda pernah menulis kalau Anda sebenarnya ingin tetap jadi teman curhatnya? Mungkin Anda hanya butuh waktu untuk mencerna dan menerima semuanya dulu. Baru setelah itu kembali bersahabat. Jangan sampai nanti menyesal karena telah memutus hubungan. Baiknya kan memulai hubungan atau menjaga tali silaturahmi, bukan sebaliknya. Eh tapi ingat, hati Anda jangan ditelantarkan ya! Coba kasih asupan cinta yang lain! :)

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading