Sukses

Lifestyle

3 Fase Pasang Surut Hubungan Setelah Menikah Yang Harus Anda Hadapi

 

Apakah Anda mulai serius untuk mencari pasangan hidup?

Atau Anda sudah mempunyai pasangan dan memutuskan untuk membawa hubungan Anda ke arah pernikahan?
 
Selamat, saya ikut bergembira! Sebagai hadiah untuk Anda (dan juga Anda yang masih dalam tahap mencari, jangan putus semangat!) saya akan menjabarkan tidak hanya indahnya pernikahan, tetapi juga fase pahit yang pasti Anda hadapi tak peduli berapa lama Anda telah mengenal pasangan Anda.

Secara singkat, beginilah yang Anda dan pasangan Anda rasakan paska pesta pernikahan:

 

Foto: copyright setipe.com

Bingung dengan skema di atas? Silakan lanjutkan membuka halaman selanjutnya.

(vem/setipe/yel)

1. Fase Bulan Madu

Pada fase baru menikah ini, Anda sedang senang-senangnya memiliki pasangan hidup yang secara legal bisa Anda temui 24 jam non stop. Bagaikan ABG baru pacaran, dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak.

Upside: Selalu excited! Anda seperti menikmati tiap detik waktu bersama pasangan Anda.

Downside: Agak melupakan orang-orang terdekat saking serunya menikmati waktu berdua.

2. Fase Perjuangan

Fase over happiness  tersebut lalu mulai menurun ketika Anda memiliki anak, berencana untuk pindah ke rumah yang lebih besar, bimbang akan karir, biaya pendidikan anak, dan keputusan serba menegangkan lainnya yang mau tak mau harus kalian cari jalan keluarnya.

Pada masa inilah masa-masa pernikahan diuji. Hampir tidak mungkin fase ini dilalui tanpa adanya perbedaan pendapat. Pada fase ini juga, sifat dari pasangan Anda yang asli akan terlihat. Banyak pasangan yang baru sadar bahwa mereka tidak cocok dan memutuskan berpisah. Tapi tenang, di fase ini juga Anda jadi belajar banyak tentang hidup bersama orang lain.

Upside: Memenuhi harapan dalam rumah secara bertahap; punya anak dan mendampinginya sampai tumbuh dewasa, punya rumah atau kendaraan pribadi sendiri, mendapatkan pekerjaan yang sesuai. You’ll be thankful one day.

Downside: Tidak ada hasil akhir yang indah tanpa proses yang agak ‘berdarah-darah’. Fase ini menuntut perjuangan dan kesabaran yang besar, karena dari sinilah mental dan fisik Anda diuji untuk menghadapi tantangan pernikahan. Oleh karena itu, susunlah strategi sedini mungkin agar fase ini bisa terlewati dengan baik.

3. Fase Bulan Madu kedua

Setelah banyaknya tantangan yang telah kalian lalui Anda dan pasangan Anda akan makin settle dengan banyak hal. Kalian jadi makin canggih dalam menghadapi masalah. Selain itu, umur yang makin bertambah membuat Anda harus melepaskan jabatan Anda dan juga melepas anak untuk membina pernikahannya sendiri.

Pada saat itu, Anda jadi akan lebih fokus ke pasangan Anda dan merasakan cinta yang meluap-luap kembali layaknya baru menikah. Anda jadi lebih mudah merencanakan liburan ataupun sekedar jalan-jalan singkat untuk mengenang masa pacaran dulu. Selamat, kini Anda tinggal memetik hasilnya!

Upside: Anda bisa bernafas dengan lebih lega, tidak ada lagi pikiran mengenai bayar sana-sini, tidak ada lagi ‘tuntutan’ mendidik anak dengan cara yang benar (bahkan sekarang saatnya anak Andalah yang memperhatikan Anda). Anda tinggal menikmati indahnya dunia.

Downside: Terkadang ‘stres’ ini membuat rindu, apalagi Anda tidak bertemu dengan kegiatan (kerja) atau orang (anak) yang sekian puluh tahun selalu Anda temui sehari-hari. Tetapi tentu saja sekarang fokus Anda bisa Anda curahkan ke pasangan yang setia menemani Anda sampai saat ini.

4. Jika Belum Bertemu Jodoh?

Ya, memang untuk menjalin hubungan yang serius dibutuhkan usaha yang maksimal dari kedua belah pihak. Tetapi saya yakin, dengan bekal yang saya beri tersebut Anda jadi tidak kaget lagi saat harus menghadapi hal tersebut. Anda bisa colong start juga dengan menanyakan bagaimana pola yang dipikirkan pasangan Anda, misalnya tentang cara membesarkan anak. Selamat mencoba!

Last but not least,

Untuk Anda yang belum akan menemukan pasangan:

Melihat tiga fase yang harus Anda lalui tersebut, penting bagi Anda untuk menemukan pasangan yang cocok secara kepribadian maupun emosional. Jangan sampai Anda terburu-buru hanya karena usia, minder karena teman-teman Anda yang sudah mulai menikah, ataupun dorongan dari berbagai pihak. Tetap berusaha cari yang terbaik (psst.. mungkin calon pasangan terbaik menunggu Anda di Setipe.com).

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading