Sukses

Parenting

Hati-Hati Ancaman Putus Saat Mempersiapkan Pernikahan

Mari kita ambil secarik kertas dan bolpoin, serta membuat daftar ladies. Apa saja sih yang bisa bikin hubungan jadi berantakan menjelang pernikahan?

Tuliskan di poin pertama, orang ketiga. Kemudian di poin kedua adalah ancaman putus dari salah satu pihak. Nah, sekarang berhenti pada poin kedua ini. Apakah Anda pernah mendengar nasehat atau sharing dari orang lain tentang persiapan pernikahan? Rata-rata akan bilang bahwa saat mempersiapkan pernikahan, pasangan akan mengalami ujian yang cukup besar di mana biasanya selalu ada pertengkaran. Pertengkaran tersebut umumnya dapat sampai memutuskan hubungan dan membatalkan pernikahan.

Wah, sedahsyat itukah?

Sebenarnya tidak jauh berbeda dari pertengkaran yang biasa Anda alami kok. Hanya saja kali ini konsekuensinya jauh lebih besar, sehingga terlihat seperti masalah besar bagi Anda berdua.

Kedua pihak juga berada di dalam kondisi psikis yang lelah dan tertekan karena persiapan pernikahan. Sehingga kejenuhan dan ledakan-ledakan emosi seringkali tidak dapat dicegah.

Si dia berubah

Tahapan selanjutnya setelah bertengkar adalah menyadari bahwa mungkin sifatnya sudah berubah. Kalau dulu sewaktu masih pacaran ia asyik-asyik dan santai saja. Tetapi kini kok malah ada sifat yang berbeda. Apakah ini pertanda harus putus dan tidak cocok?

Kasus ini seringkali menyerang pikiran calon mempelai wanita. Wanita jadi sangat sensitif dan dipengaruhi ketakutan yang besar atas perubahan sifat pasangannya. Sehingga ketika ada sedikit lonjakan emosi saja, tiba-tiba wanita merasa pasangannya berubah.

Padahal kalau diingat lagi ya dia sama seperti yang dulu. Tak ada yang berubah dan masih mencintai Anda.

Kita putus!

Lonjakan emosi saat seseorang dalam kondisi stres dan tertekan dapat mengarahkan orang tersebut pada hal yang paling ditakuti. Dalam persiapan pernikahan, biasanya orang merasa takut putus. Tetapi pada saat bertengkar, justru kata putus ini yang pertama kali terlintas.

Ini normal, tetapi seharusnya Anda terlebih dahulu menyadari dan memikirkan konsekuensi dari setiap perkataan. Apabila memang Anda sudah yakin memilih dia sebagai pasangan, maka ketika berhadapan dengan masalah dalam persiapan pernikahan, hadapi masalah tersebut. Jangan biarkan tekanan justru membuat Anda menyerah karena tak sanggup dilanda stres.

Sekarang hapus poin pertama tadi, dan letakkan ajakan putus sebagai tantangan terbesar yang bisa menyebabkan hubungan berantakan. Karena perlu disadari, bahwa memang sebenarnya kegagalan hubungan itu disebabkan terutama oleh diri berdua, bukan oleh orang ketiga.

 (vem/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading