Sukses

Lifestyle

Surat Cinta : Maafkan Aku Yang Mencintaimu

Mencintai berarti memberikan segalanya kepada orang yang terkasih. Namun, bagaimana jika Anda khawatir bahwa Anda belum memberikan yang terbaik untuk kekasih Anda? Mungkin kata maaf yang hanya bisa terucap. Seperti orang bijak katakan, 'meminta maaf bukan berarti salah, ini hanya bukti bahwa hubunganmu lebih penting daripada egomu'.

Serangkaian surat cinta ini menunjukkan bahwa dalam mengungkapkan cinta, kadang kita menyelipkan kata maaf di dalamnya. Bukan karena kita melakukan kesalahan. Namun karena kita merasa tidak melakukan yang terbaik untuk yang kita kasihi.

(vem/dyn)

Maafkan Aku, Suamiku

Perasaan khawatir akan muncul ketika kita tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang muncul dihati dan pikiran kita. Namun tidak selamanya berbuah manis. Kekhawatiran yang sering disalah artikan kadang memicu pertengkaran dan membuat jarak diantara Anda dan pasangan.

[startpuisi]

Suamiku sayang.....

Ini semua tentang aku, semoga kau mau membacanya.
Suamiku, aku adalah wanita yang tak pandai mengungkapkan isi hati. Suamiku, dari dulu, inilah aku. Aku menyukai puisi dan kata-kata indah dalam tulisan. Aku adalah pemimpi romantis yang selalu mengangankan seikat cinta dan kesetiaan

Suamiku, aku memang tak pandai memasak, tak pintar merajut dan tak bisa menahan amarah. Namun aku selalu mencoba untuk belajar dan belajar.
Suamiku, aku pun seorang yang sangat mencintai kejujuran, menyayangi kesetiaan dan menghormati keterbatasan. Aku tak sempurna suamiku, tapi aku menjanjikan kesetiaan dan cinta yang tulus sejak kau menjadi imamku, dan aku akan menjaga janji itu segenap jiwaku.

Suamiku, aku pencemburu yang gila, namun kututupi semua itu dengan sebuah peti kepercayaan. Aku pemarah yang hebat namun kubalut semua itu dengan sebuah kemasan keceriaan.

Suamiku, saat peti itu kau rusak dan kemasan itu kau sobek, aku dikelilingi keadaan kalut, aku rapuh, aku sakit dan aku jatuh dalam keterpurukan, aku  merasa gagal menjadi istri, aku merasa sempurna menjadi cacat dalam percintaan ini.

Suamiku, maafkan aku atas semua tanyaku, aku sering menanyakan semua kegiatan dan aktifitasmu, aku sering bertanya sedang apa dan dimana dirimu, aku selalu mengganggumu dengan semua pertanyaan-pertanyaanku. Bukan aku curiga suamiku, semua karena aku terlalu mengkhawatirkan keadaanmu dan selalu merindukan pulangmu.

Suamiku, maafkan aku yang selalu bergelanyut manja saat kau pulang kerja atau sedang menonton sambil golekan, aku ingin merasakan sentuhan kulitmu atau sekedar memeluk tubuh letihmu. Sedangkan kau letih dan tak mau diganggu, aku baru menyadarinya suamiku, sejak kau jarang menyentuhku kecuali kau memang ingin, dan sering membelakangiku saat tidur di kala aku ingin hanya sekedar membelai wajahmu. Karena itu suamiku, aku mengurangi manjaku. Aku tidak menggodamu bila bukan kau yang mulai. Aku sering membiarkanmu menonton sendiri agar aku tak mengganggumu lagi.  Namun aku akan selalu ada jika kau butuh aku suamiku.

Suamiku, saat kau pergi untuk sebuah keperluan dan harus pulang malam, maafkan aku bila aku marah, namun taukah kau suamiku, aku bukan curiga atau mengekang. Aku marah karena kau selalu telat mengabariku tentang dimana dirimu. Aku marah karena kadang kau berjanji akan pergi denganku namun tak memberi kabar, atau aku marah karena kadang kau akan bertemu orang namun tak jujur dengan siapa. Maafkan aku suamiku, aku diam saat kau pulang, aku tak bicara seolah kau merasa aku sesuka hatiku, tapi taukah kau suamiku, aku marah agar kau tak dengar amarahku yg membuatmu tambah lelah. Aku diam agar marahku reda dan tak mengeluarkan kata-kata yg membuatmu marah, benarkan sayang? Malah kau yang memarahiku suamiku...katamu aku sesuka hatiku, katamu aku tak mau mengerti aktifitasmu. Aku sedih suamiku dengan semua tuduhanmu. Aku memilih diam dan aku tau itu membuatmu kesal. Aku mungkin memang salah tapi aku selalu mencoba mengerti. Dari nada bicaramu, aku tetaplah salah, aku tetaplah istri yang tak pengertian dan sesuka hati hingga kau harus sabar dan kuat menghadapiku.

Suamiku, maafkan lagi aku, aku memang bodoh. Aku terlalu sedih hingga saat keberangkatanmu semalam keluar kota aku memang tak bisa bicara dan hanya diam, aku ingin kau bebas dari semua pertanyaan dan celotehanku. Tenangkanlah hatimu dulu, aku yakin kau butuh melepas penat dari bayang-bayangku. Bila saatnya kau berkata “ma, pa rindu dengar suara mama” baru aku akan menyapamu suamiku. Aku menyadari mungkin kau butuh kesendirian tanpa gangguanku. Tolong suamiku, jangan berfikiran yang tidak-tidak tentangku, ini semua kulakukan  karena perasaanmu yang kau ungkapkan. Kau tak harus bersabar padaku, tak harus kuat menghadapi tingkahku, aku memang salah, benci saja aku dan akupun akan siap menjauh darimu.

Suamiku, aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
Suamiku, aku menyanjungmu melebihi hidupku
Suamiku, maaf atas ego,pertanyaan dan tingkahku
Suamiku, bahagiakan dirimu dan jangan memaksakan mengatakan akan selalu membahagiakanku, karena kau butuh bahagia juga.

Bila kebahagiaan tak datang saat kau tak mendengar suaraku maka akulah kebahagiannmu, namun bila kebahagiaan datang saat ketiadaanku maka carilah kebahagiaan itu suamiku.

Aku ikhlas. Karena aku mencintaimu suamiku.... [endpuisi]

Kembalilah Padaku, Gie

Ketika cinta telah diikrarkan dalam hati, walaupun raga terpisah, hati tak bisa memungkiri. Cinta datang dan pergi tanpa memberi peringatan. Ketika ia pergi, sanggupkah kita melepasnya? Ketika cintamu pergi, sanggupkah aku menerimanya? Relakah aku? Mampukah aku menghilangkan semua bayangmu?

[startpuisi]

Dear Gie,

Senjaku yang terkasih. Kutub cintaku ini masih saja belum mencair. Rasanya aku tak ingin berakhir dan beranjak sedikitpun dari hatimu.
Gie sayang... Apa kabar kamu di sana ??? Baikah kau di sana ???

Maaf aku mengirimkan kabar lewat hal lain. Aku tak ingin menderingkan nada ponselmu dengan pertanyaan yang tak penting menurutmu. Adakah orang yang melukai hatimu. Apa ada yang membuat kamu marah? Semoga saja jangan gie. Aaku tak ingin kamu sulit.

Gie, 7 hari berlalu., aku melepasmu pergi dari sisiku. Dan dari hatimu aku diperintahkan pergi. Masih berat sayang. Rasanya sulit. Taukah kau..???
Aku takut kau tak memegang tangan Tuhan, Gie.

Setiap subuh berkumandang. Otakku terus saja berfikir tentangmu. Tau kah aku sangat menghawatirkanmu di sana, sayang. Maaf ketika kamu menyuruhku untuk tidak mengingatmu. Maaf aku masih saja terus mencintaimu.

Gie sampai detik ini aku masih saja mencintamu.
Gie kembalilah kepadaku. Aku mencintaimu.

Ashwatt Hidayat [endpuisi]

Aku Pemuja Rahasiamu, Cinta

Ketika cinta hanya menjadi sebuah rahasia, timbul rasa sesak dan sesal di dada. Mengapa sebuah rasa yang tulus harus disimpan sendiri? Mengapa cinta yang harusnya membawa bahagia malah membuat sesak di hati? Ah, tapi bukankah cinta tidak mengenal pamrih?

[startpuisi]

Dear Bintang

Mungkin surat ini tak pernah terbaca olehmu, biarlah aku hanya berharap agar tak ada lagi sisa cintaku
padamu terhapus dengan goresan kata-kata dalam surat ini yang tak mungkin ku kirim padamu.

Taukah kamu disaat pertama kali kita bertemu dikantin sekolah tak sedikitpun aku menyukaimu karena wajahmu yang ndeso,hahahaÂ… Maaf karena kamu memang datang dari pelosok Jawa tepatnya dibawah
kaki gunung Merapi Â…emmmÂ…tapi makin hari ku bergaul dengan mu dan menatap indah matamu yang teduh itu semakin aku menyukaimu.

Perasaan ku semakin dalam padamu dan aku semakin penasaran apakah kau juga mempunyai rasa yang sama padaku sampai saat ini ya sampai saat ini dimana dirimu dan hatimu sudah ada yang memiliki, aku
masih menyimpan rasa itu. Taukah kau Bintang karena sikapmu yang pendiam itu aku makin ingin masuk ke dalam hatimu ingin kubuka tirai-tirai yang menutupi rasa cintamu padakuÂ…emmm GR banget ya
akuÂ…hahaha.

HuuufftttÂ….rasanya sedikit lega seandainya kau baca suratku ini tapi tak usahlah Bintang karena memang jalanmu tak mengarah padaku, biarlah ini jadi suratku padamu yang kutujukan pada angin biar terbawa terbang melayang berserakan hingga tak ada kumpulan kata-kata yang hanya buatku malu.

Bintang aku bahagia melihatmu bahagia bersama istri dan anakmu meskipun ada luka yang tergores di ujung hatiku, tak usah kau perduli karena luka ini aku yang buat bukan dirimu karena kau selamany tak akan pernah tau kalau aku teramat mencintaimu.Maafkan aku...

Fans rahasiamu

Tichan [endpuisi]

Kuingin Bersamamu Selamanya

Maaf, aku belum bisa menjadi kekasih yang terbaik bagimu. Tapi tahukah kamu, aku berusaha untuk menjadi yang terbaik yang aku bisa. Kenangan yang membuat kita bersama, menguatkanku untuk selalu bersamamu. Dan satu yang kuingin adalah bersamamu selamanya.

[startpuisi]

My Dear Febbie W.P

Jangan malu, jangan kaget, atau jangan senyum-senyum sendiri ya, kalau kamu nanti membaca surat ini.

Kamu itu orang paling diam sejagat raya yang pernah aku temui.
Hahaha. Kalau kamu bicara, pasti cuma sepatah-dua patah kata aja.
Hal itu yang buat aku suka pakai banget sama kamu :) dan yang pasti
aku nerveous banget kalau dekat sama kamu. Kamu ingat waktu kamu
pertama kali minta nomor hp ku gara-gara presentasi?? Senang sekali
rasanya. Kayak orang yang dapat undian lotre 1M hahaha. Apalagi saat
kita sms-an,. I can't explain it.

Dan kejadian di Eskalator sewaktu di Mall membuat aku tambah
malu-maluin kalau dekat sama kamu. Itu hanya sebagian kisah konyol kita. Akhirnya seiring dengan berjalannya waktu, kamu jadi milikku sampai saat ini. Aku bersyukur sama Tuhan, sudah diberi kesempatan buat mencintai kamu. Buat mendampingi kamu sampai sekarang. Dan bulan ini. Kamu ulang tahun yang ke 26 juga kan ? Selamat Ulang Tahun juga Sayang,, :) Berharap semua yang terbaik buat kamu..dan berharap semua yang kita rencanakan bisa terwujud..

Maafkan aku juga, kalau aku belum bisa menjadi kekasih yang baik
untukmu. Tapi aku selalu berusaha untuk jadi yang terbaik untukmu.
Satu hal yang ingin aku ungkapkan..
Aku hanya ingin bersamamu..
Bersamamu .. dan bersamamu Selamanya..

Salam sayang selalu untukmu.

Eurike

[endpuisi]

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading