Sukses

Lifestyle

Jangan Takut Jadi Single

Oleh: Agatha Yunita

Di luar sana, status single seringkali menjadi bahan bully dan pembicaraan. Terutama bila usia sudah beranjak mendekati 30. "Mau menunggu sampai kapan, sih?" Kalimat seperti itu bagaikan kalimat obral yang hampir semua orang hafal.

Sialnya, kalimat tersebut tampaknya sukses menyihir jiwa-jiwa yang lemah akan status singlenya. Merasa terjebak di situasi yang terpuruk, akhirnya sebagian besar mencoba keluar dengan 'mengiyakan' aksi perjodohan, atau malah 'tabrak doyan' siapapun yang sedang mendekatinya tanpa pertimbangan lebih jauh. Tidak heran kalau lantas dalam pernikahan muncul kejenuhan, dan masalah-masalah kecil lain yang tak seharusnya ada.

Ubah status karena terpaksa

Kesalahan yang terbesar bukanlah status single itu sendiri. Namun saat Anda justru mengubah status single hanya karena Anda merasa malu, gengsi, atau takut tak laku. Padahal kalau ditanya lagi sebenarnya Anda belum merasa sreg dengan pasangan yang saat ini ada.

Terlalu pemilih?

Memilih itu harus, tetapi terlalu memilih-milih juga tidak baik. Nobody's perfect, mau mencari sosok yang sangat sempurna belum tentu ada. Setiap manusia diciptakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing agar saling melengkapi di kemudian hari.

Bila ingin mencari pasangan, carilah sosok yang bisa melengkapi Anda.

Kata orang...

Percayalah bahwa orang tidak akan pernah berhenti berkomentar soal status relationship seseorang. Terutama jika orang tersebut memiliki masalah di dalam hubungannya sendiri, ia justru akan sibuk mencari kambing hitam agar ia dapat terlepas dan melupakan masalah yang dialaminya.

Jadi, jika ada sosok yang sangat kepo terhadap status asmara Anda, sadarilah bahwa ia sedang bermasalah. Tak perlu menyimpan kesal karena ucapan pedasnya kepada Anda.

Menjadi diri (terbaik) sendiri

Kuncinya adalah mempersiapkan diri sendiri, menjadi sosok terbaik sehingga saat ada seseorang hadir di kehidupan Anda, Anda sudah cukup siap melangkah ke level selanjutnya. Tak harus berusaha menjadi sosok yang sempurna, Anda cukup tahu saja bagaimana meningkatkan kualitas diri sebagai seorang wanita.

Tak perlu malu menimba ilmu soal dapur, tak perlu segan menenteng sapu dan bulu-bulu untuk membuat seisi rumah bersih, karena bagaimanapun pekerjaan rumah adalah sebagian dari tanggung jawab bersama.

Sampai kapan?

Usia sebenarnya bukanlah batasan seseorang melakukan segala hal yang diinginkannya, termasuk mengakhiri masa lajang. Lupakan terlebih dahulu soal usia. Usia tidak akan menjamin seseorang memiliki pernikahan bahagia. Sekali lagi, yang terpenting adalah kesiapan Anda.

Sampai kapan status single ini harus Anda jalani? Sampai Anda merasa siap dan menemukan pasangan yang bisa saling melengkapi.

(vem/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading