Sukses

Lifestyle

Anda Bicara + Ia Bicara = FIGHTING FAIR!

Vemale.com - Sepuluh menit yang lalu kepala Anda tersandar manis di bahunya, berdua Anda dibuat tertawa terpingkal-pingkal selepas membaca timeline Twitter sahabat dekat Anda yang menggelitik perut. Tiba-tiba dari mulutnya mengucur kata-kata, “Untungnya kamu punya sahabat kayak dia, jadi kamu bawaannya gak gampang marah.” Ya, itulah yang terjadi sepuluh menit kemudian. Anda marah-marah, dan mulai menyalahkan apa yang diucapkan si dia barusan. “Kamu kok punya penilaian seperti ini sama aku. Apa maksudnya? Jadi aku suka marah-marah gak jelas. Begitu maksud kamu, kan?”

Tanpa perlu lagi melanjutkan ceritanya, Anda pasti bisa menebak kira-kira bagaimana kelanjutan kisah ini. Tapi bagi Cosmo, kalau Anda dan si dia saling cinta, sebesar apapun konflik yang melilit – meskipun akan mengambil ribuan kali tarikan napas dan berhitung 1 sampai 100 untuk menenangkan diri – konflik itu pasti akan berbuah manis. Menurut pakar relationship di seluruh dunia, “Konflik itu ada bukan untuk menjauhkan, tapi untuk menguatkan jalinan cinta Anda.” Intinya, adalah bagaimana cara Anda memecahkan konflik karena rule number one yang sudah Anda ketahui” every couple argues. Kalau Anda tidak, berarti ada yang perlu dibenahi dalam hubungan Anda.

Tapi sejujurnya, kelakuan Anda dari dulu tetap sama: sering mengekspresikan argumen dengan rasa kesal, amarah. Seriously, Cosmo tak ingin hidup Anda berubah jadi complicated hanya karena tak bisa menyatukan apa isi kepala Anda dan isi kepalanya. Seorang wanita Cosmo harus tahu bagaimana supaya Anda berdua sama-sama melihat dari sudut yang sama. Exactly, dari sumber konflik itu bisa ada: Cara Anda menyampaikan keluhan.

Bagi wanita Cosmo, segalanya tak selalu acceptable. Bahaslah apa yang Anda rasa perlu untuk dibahas “Arguments are healthy. Ini menunjukkan seberapa aman Anda dalam sebuah hubungan,” ujar Tracey Cox, pakar cinta favorit Cosmo. Untungnya Cosmo selalu concern dengan segala permasalahan cinta yang ada. Karena pertengkaran itu pasti akan sampai pada titik terminasi, Anda tentu tak ingin berada dalam titik yang sama terus-menerus. Bagaimana cara supaya “keinginan” itu bisa terdengar ke seberang (baca: isi kepala pria)? Well, menjadi for-a-long-time not for-a-good-time couple, maka yang Anda pikirkan adalah cara “membetulkan” supaya setiap argumen yang Anda luncurkan itu turns out menjadi solusi yang berakhir bahagia. Maka: Anda bisa, pasti bisa! Berjuanglah bersama untuk melakukan langkah berikut kala tengah diliputi pertengkaran. Masalah besar atau kecil harus diperlakukan sama. Dan wanita Cosmo akan menyelesaikannya secepat yang ia bisa.

1ST STEP: DEFINE THE ISSUE

DO! Coba Spesifik

Kalau Anda bicara berputar-putar tanpa arah, otak pria akan cepat bekerja untuk mencari sangkalan. Serang langsung ke titik masalah dengan spesifik. Ini berarti mencakup; 1) kesalahan yang dibuatnya, 2) situasi yang bikin hati Anda memanas, dan 3) bagaimana Anda berhasil dibuat kesal karenanya. Kuncinya ada pada pemilihan kata-kata, yang memastikan ia jadi kesulitan untuk mengalihkan kesalahannya.

DO! Bilang Yang Anda Mau

... dan bukan fokus pada yang tidak Anda sukai. “Sebenarnya aku mau kamu tadi yang jemput aku ke kantor. Jadi kita bisa pergi dinner dulu,” lebih meluluhkan hatinya daripada, “Kenapa gak kasih kabar sih kalau kamu pulang lebih awal? Coba tadi kamu...” Ah, bisa ditebak bagaimana wajahnya di depan Anda.

DON’T! Menyerangnya!

Inilah kesalahan yang sering diulang para wanita: membiarkan gengsi yang bekerja ketimbang strategi dalam berpikir. Simpan dulu amarah (sementara waktu), dan beri waktu untuk diam selama empat menit tanpa respons apa-apa. Menyiramnya dengan kata-kata sama saja dengan menumpahkan minyak pada api menyala. Jeda sedikit cukup memberinya waktu untuk berpikir dan menyesali kata-kata yang tadi ia lontarkan. Empat menit lewat, Cosmo tahu Anda pasti tak kuat lagi menahan. Tibalah saatnya Anda untuk terbuka dan kembali berkata-kata.

2ND STEP: DISKUSIKAN

DO! Stick To The Issue

Kalau Anda marah gara-gara ia lupa bilang jadwal latihan futsalnya hari itu, cukup berhenti sampai di situ saja. Jangan Anda bawa-bawa sikapnya yang terlihat tak menyesal karena lupa. Ingat, satu masalah ya satu saja yang diperdebatkan.

DO! Berhenti Menyalahkan

Ketika hendak mengalamatkan amarah pada si dia, bukanlah dengan “Kayaknya menurutku kamu...” bukannya, “Kamu sih yang bla bla bla” Blah! Betul ia salah, dan akan semakin runyam kalau Anda menambah-nambah lagi kesalahannya.

DON’T! Mind Reader

Kalau Anda (sebenarnya) tidak yakin pada ucapan si dia, ajari ia untuk menjelaskan dengan cara lain, pakailah ungkapan misalnya. Karena kalau tidak, Anda punya tendensi untuk mengambil kesimpulan yang nyatanya ia tidak berpikir demikian.

3RD STEP: LIHAT PROGRES DALAM 20 MENIT

DO! Siapa Pengendalinya?

Tersenyum lebar karena sepanjang Anda bicara, anggukan kepalanya setara dengan jumlah kata-kata yang terlepas dari mulut Anda? Sebaiknya Anda tidak! Begini, ia mungkin akan stuck atau bosan karena Anda terus bicara tanpa memberinya giliran. Maka, apakah ia betul-betul mendengarkan? Anda akan tahu ia menyimak kalau Anda memberinya kesempatan untuk berdebat dengan Anda.

DO! Saat Marah, Tenangkan Diri

Paling tidak sampai emosi berhenti mengambil alih Anda. Seperti yang dikatakan John Gottman, pakar relationship. “Saat degup jantung serasa berbalapan, talking is pointless. Anda terlalu marah untuk bisa mendengar.” Lakukan sesuatu yang berdaya menenangkan pikiran. Tak terdengar tepat, tapi shopping online bisa mengalihkan pikiran Anda, atau telepon sahabat. Waktu ini bukan Anda pakai untuk merangkai kalimat-kalimat untuknya saat kembali bertatap muka. Tidak begitu! Pikirkan saja, “This is just a bad moment. We’ll work it out.”

4TH STEP: CARI SOLUSI

DO! Amarah Mereda, Temukan Solusi

Ibaratnya, dalam situasi ini Anda berdua tengah memperebutkan buah jeruk. Akan ada pihak yang berkorban lebih apabila salah satu dari Anda yang meraih seutuhnya. Dan itu bukan jalan keluar. Ketika Anda bertengkar tanpa satu pun yang mengalah, sudah pasti akhirnya Anda berdua akan membelah jeruk itu – tak utuh lagi. Namun, karena ini masalah Anda berdua, maka Anda berdua perlu saling memikirkan “apa yang diinginkan”. Artikan seperti ini: win-win perfectly. Question is, bagaimana supaya Anda bisa tetap makan jeruk itu, dan berdua bisa mendapatkannya sama rata. Exactly, memerasnya itu baru disebut win-win. You got the point? Oke, good!

DO! Ajaibnya Kata “Maaf”

Keadaannya saat ini berbanding jauh dengan yang terjadi 30 menit lalu. Anda dalam hati pasti berharap agar ia yang lebih dulu membujuk Anda untuk berbaikan. Supaya itu terjadi, Anda harus mengarahkan ia menuju kepuasaan Anda terletak. Kuncinya: “Apologize first, justify later,” tutur Cox. Dari situ pria akan Anda buat luluh, dan ini pertanda Anda telah mempercepat konflik untuk mereda.

5TH STEP: SAAT MASALAH SELESAI

DO! Berhenti Membahasnya Lagi

Seharian sudah Anda habiskan untuk menyimpan kesal sampai “memuntahkannya”. Hitungan jam setelahnya, please, berhentilah bicara. Anda sudah lega, si dia pun sudah bertekuk minta maaf, maka pria akan benci jika Anda masih terus membahasnya berulang-ulang.

DON’T Berharap Ciuman Darinya

Cosmo bilang, lebih baik jangan...dulu. Seks terasa lebih spektakuler setelah bertengkar? Itu betul adanya. Tapi akan terasa berlipat ganda setelah Anda memberinya jeda, ladies. Jika waktu untuk menyendiri yang Anda butuhkan, menjauhlah dulu sementara. Paling lama dari “sementara” itu batasnya: satu jam. Lagian memangnya Anda ingin berakhir semalaman bersama tumpukan DVD dan semangkuk ice cream di dalam kamar. Tidak, kan? Tunggu sampai ia mencari Anda. Jika iya, sesi pertengkaran tadi nyatanya berhasil memperlihatkan satu hal: kematangan jalinan cinta. That’s the best thing to end it all.

DO! Lakukan Hal Manis

Berlaku saat malam harinya, atau sehari setelah Anda bertengkar. Tanpa perlu diberitahu lagi, Anda sudah bisa mengatur sendiri jalan skenarionya. Tersenyumlah padanya dan bilang, “We survived! We’re stronger than EVER before.” Dan hanya satu yang ada dalam pikirannya: Anda itu berharga di matanya dan ia tak membiarkan Anda mundur dari pelukannya. EVER. [initial]

Source: Cosmopolitan, Edisi April 2012

(cosmo/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading