Guy’s Communication 101

Vemale.com- Dia sangat memahami Anda. Dia tahu semuanya mulai dari hal-hal yang bisa membuat Anda tertawa (atau takut), hingga suara-suara seperti apa yang Anda keluarkan saat bercinta. Tentunya Anda menganggap hubungan yang kian dekat ini membuat komunikasi dengan pasangan akan semakin lancar pula.

Well, that’s totally wrong, ladies! Sebuah penelitian terbaru mengatakan sebaliknya, ternyata, semakin dekat dan terbuka Anda dengan si dia, semakin sulit juga baginya untuk berkomunikasi dengan Anda.

Terdengar tak masuk akal? Okay, bayangkan kondisi ini: dia harus menunjukkan arah ke bengkel terdekat kepada orang yang berasal dari luar kota. Kemungkinannya, ia akan memberi informasi yang detail, mulai dari jarak, rambu-rambu dan sebagainya. Tapi bila ia diminta menjelaskan hal yang sama kepada Anda, kemungkinan besar ia hanya akan mengatakan, "Bengkelnya ada di seberang restoran sushi tempat kita kencan dulu." Ya, dia berasumsi bahwa Anda akan dengan mudah menangkap jelas maksudnya, walaupun belum tentu demikian.

Para pakar menyebut hal ini sebagai bias komunikasi – semakin dekat hubungan, maka pria akan semakin berasumsi bahwa Anda tahu apa yang mereka bicarakan. Of course, hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena berpotensi menyulut kesalahpahaman yang bisa berujung pada kandasnya hubungan Anda berdua. Tentunya Anda tak ingin hal itu terjadi kan, girls?

Menurut penelitian, ada tiga kesalahan umum yang dibuat pria dalam berkomunikasi dengan pasangannya. Jika ketiga masalah ini dapat dibenahi, maka hubungan Anda dengan si dia pun akan menjadi lebih kuat lagi.

Thinking You Share A Brain

Pria selalu merasa yakin bahwa pasangan mereka memahami dengan jelas apa yang mereka ucapkan. Suatu malam dia akan hang out dengan teman-temannya dan Anda bertanya kapankah ia akan kembali. Ia menjawab, "Tidak lama!" Ternyata hingga tengah malam ia tak kunjung pulang dan sama sekali tidak memberi kabar. Yap, pasti Anda kesal dibuatnya. Apa yang terjadi dalam situasi tersebut adalah adanya perbedaan persepsi antara Anda berdua. Dalam pikirannya, di bawah jam satu masih termasuk 'pagi', sedangkan Anda beranggapan sebaliknya. Seandainya dari awal ia mengatakan akan pulang sebelum pukul satu malam, pasti Anda tak akan sekesal ini. "Pria beranggapan bahwa pasangannya bisa memahami isi kepala mereka," jelas Sherry Mar, seorang life-coach. "Pertengkaran akan terjadi saat kita langsung mengambil kesimpulan dari apa yang diungkapkan pasangan kita."

How to fix it:Setiap dia mengucapkan sesuatu yang sifatnya kurang spesifik atau bahkan ambigu, minta dia untuk menjelaskannya secara detail tanpa perlu menjadi pushy. Use some tricks! Misalnya ia mengatakan tidak akan pulang larut, katakan saja "Nanti jam 11 ada acara favorit kamu di TV. Kita nonton bareng, ya?" Ada dua kemungkinan jawaban, "Tentu, dear," atau "Keburu nggak, ya?" Anda voila! You have your answer.

Not Listening

Ini adalah masalah klasik. Anda sudah berbicara panjang lebar, dan ia tetap terus menonton televisi atau membaca majalah tanpa menunjukkan tanda-tanda memahami apa saja yang sudah Anda katakan. So what doest this all really mean? Tenang ladies, kalau untuk yang satu ini pria memang kurang bisa diandalkan, karena kemampuan verbal mereka tidak dirancang sama dengan kita. Yup, it’s in their nature! Jadi berhentilah terus-menerus menyalahkan mereka karena tidak menyimak apa yang Anda ucapkan, atau tampak bosan mendengar cerita Anda tentang rekan kantor yang rambutnya selalu berminyak. Ia butuh usaha ekstra untuk mencerna itu semua.

How to fix it:Pilih waktu yang tepat untuk mengobrol dengannya. Lebih baik jika Anda menunggu hingga ia selesai menonton DVD atau membaca majalah. Lalu, usahakan menyampaikan pesan Anda straight to the point dan singkat. Terakhir, jaga kontak mata dengannya untuk memastikan bahwa ia masih mendengarkan Anda. See? It’s easy!

Ignoring Body Language

Kita berkomunikasi tidak hanya cara verbal dengan kata-kata yang terucap dari mulut, tetapi juga melalui kontak mata, gestur serta ekspresi wajah. Sayangnya, sama seperti mendengarkan, pria bisa menjadi bodoh kalau sudah menyangkut hal ini. Lagi-lagi penyebabnya adalah sistem di otak mereka yang tidak menunjang. Dan kalau terjadi pertengkaran karena kesalahpahaman hal ini, ia akan dengan mudahnya menjawab, "Saya tak bisa membaca pikiran kamu, sayang. I’m not Deddy Corbuzier! Bagaimana saya tahu kalau kamu sedang kesal?" Padahal raut wajah dan bahasa tubuh Anda jelas-jelas sudah menunjukkan kekesalan tingkat tinggi karena ia melupakan janji makan malam dengan orang tua Anda. Pasti Anda pernah mengalami pengalaman seperti ini, kan? Sering?

How to fix it:Speak up, ladies! Semudah itu. Jangan bilang kalau Anda lebih memilih untuk membuatnya menebak-nebak apa yang Anda rasakan setiap berkomunikasi dengannya. Tak perlu repot-repot mengajarinya untuk belajar membaca bahasa tubuh, karena itu sama sia-sianya dengan mengajari kucing untuk terbang. Useless and such a waste of time. Cobalah untuk menggunakan bahasa verbal dalam komposisi yang jauh lebih besar daripada bahasa tubuh, dan pastikan agar dia benar-benar menangkap maksud Anda.

THE SECRETS OF MEN

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa pria dan wanita berpikir, mendengarkan, dan mengekspresikan emosi secara berbeda?

Secret #1

Pria akan lebih gampang diajak mengobrol jika mereka menganggap obrolan tersebut memiliki tujuan. Ganti, “Ngobrol yuk!” dengan “Dear, sepertinya kita perlu membahas soal kunjungan ke rumah orangtuaku.”

Secret #2

Women talk too much. Wanita butuh 300 kata untuk membahas hal yang bisa diungkapkan dalam tiga kata saja. Jelaskan saja bahwa dengan berbicara panjang lebar, Anda merasa lebih lega dan terbuka padanya.

Secret #3

Pria mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dengan baik. Kenyataannya, pria adalah makhluk yang cukup sensitif. Ajak dia untuk lebih terbuka mengenai perasaannya. Learn his body language too! [initial]

Source: Cosmopolitan Edisi Januari 2012, Halaman 140