Sukses

Lifestyle

I Hate My Best Friend III

Vemale.com - I Hate My Best Friend II GUNCANGAN 4: “Saya (Diam-Diam) Senang Saat Melihatnya Sedih” Memang benar kalau physically ia jauh lebih cantik, HOT, bahkan selalu jadi incaran pria-pria dari mulai duduk di bangku sekolah. Sekarang, Anda tak kuasa ingin melonjak kegirangan saat mendengar kabar ia putus dengan kekasih yang telah ia pacari hampir 4.5 tahun. Anda berusaha kuat melemaskan otot muka supaya bisa pura-pura terlihat sedih, sementara hati berkata lain. Perasaan Anda: Akui saja, Anda senang melihatnya berurai air mata. Anda menari-nari bahagia kalau akhirnya Anda berada satu langkah di depannya. Situasi ini hampir tidak pernah TIDAK ditemui dalam persahabatan. Siapapun pasti pernah mengalaminya, termasuk Anda yang tengah membaca artikel ini mungkin pernah diam-diam tertawa bahagia melihat sahabat Anda yang sedang ‘gagal’. Bisa dibilang, Anda sekarang ini tengah berada dalam versi terburuk menjadi seorang sahabat. Friendship Saver: Kali lain Anda mendapati diri bersuka ria hingga ingin berteriak “Yes, finally!” begitu menerima kabar dari ujung telepon kalau sahabat gagal mendapatkan pekerjaan yang ia incar, kendalikan diri dan cobalah berpikir akan satu hal. “Bagaimana kalau ini terjadi pada Anda?” Saat ada kepuasan ketika melihat ia mengalami kegagalan, sebenarnya ini merupakan pertanda kalau Anda juga mengalami krisis yang sama. Exactly, kemajuan karier Anda beda tipis dengannya, bahkan terbilang statis. Seolah mendapat teman sependeritaan, Anda tak lagi bisa melihat potensi terpendam yang menuntun diri mencapai kesuksesan. Anda tak sadar akan hal itu. Apabila perasaan ini selalu tertuju padanya, ada kemungkinan persahabatan Anda sejak awal tidak diwarnai kepedulian melainkan beraroma persaingan kuat. Hmmm, mungkin saja. GUNCANGAN 5: “Saya Mulai Mencari Teman Baru Yang Lebih (...)” Usia persahabatan Anda berdua jauh melebihi masa-masa popularitas serial Gossip Girl, Glee, and Desperate Housewives. Anda sudah mengenalnya sejak jaman Spice Girls masih berjaya, Backstreet Boys mulai bersaing dengan N*sync, hingga di masa kubu Britney Spears vs Christina Aguilera. Oh, itu sudah lebih dari satu dekade yang lalu. Sama halnya dengan girls/boys band tadi, setelah lebih dari 10 tahun kemudian, persahabatan Anda mulai meredup. Kehadiran teman-teman baru membuat Anda menganggap sahabat lama jadi angin lalu. Perasaan Anda: Sesi curhat dengan sahabat mulai terasa hambar. Ini karena intensitas pertemuan Anda mulai berkurang seiring bertambahnya agenda kehidupan: bekerja from nine to five, belum lagi ada agenda kencan dengan si dia, and last but not least, Anda lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-teman baru. Saat bertemu dengannya, Anda kontan berpikir, “Masa harus cerita dari awal lagi sih? Kemarin sampai di mana ya cerita saya?” Friendship Saver: “Jika persahabatan sudah lama terjalin, muncul keinginan untuk menjauh lalu kembali dekat,” ungkap Collins. Maka, bila sahabat Anda belum ter-update soal jalinan asmara Anda yang sudah berakhir empat bulan lalu, dan sekarang sedang dibuai cinta oleh laki-laki mantan teman sekolah dulu, biarkan semuanya mengalir. Memang akan butuh waktu berjam-jam untuk membahas kisah baru Anda, butuh membangun sejuta syaraf otot bibir untuk bicara, tapi inilah jalan untuk memecah keheningan saat lama tak jumpa. Ada trik yang bisa Anda ikuti ketika menerima ajakan girl talk darinya. Jika terbiasa pergi ke restoran untuk membahas kisahnya (yang cuma memakan waktu 20 menit), Anda bisa mengalihkan tujuan pergi ke gym atau ke spa. [initial] Source: Cosmopolitan Edisi November 2011, Halaman 210 (Cosmo/wsw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading