Sukses

Lifestyle

Dikhianati Sahabat, Memaafkannya Mudah Tapi Berdamai Lagi Susah

Sahabat semestinya jadi orang yang paling kita andalkan. Yang selalu ada dan hadir di setiap suka juga duka. Tapi bagaimana jadinya jika kemudian sahabatmu itu menorehkan sebuah luka?

Hanya sebuah luka kecil, tapi rasanya jadi begitu sakit sekali. Saat sahabat sendiri mengkhianati kita, luka yang kita rasa bisa begitu dalam dan perih. Bahkan lukanya bisa jauh lebih menyakitkan daripada disakiti oleh musuh atau orang yang sejak awal memang sudah membenci.

Rasa Percaya Itu Hilang Sudah
Kepercayaan dan ikatan persahabatan yang dibangun bertahun-tahun dengan susah payah bisa hancur seketika dengan sebuah pengkhianatan. Ibarat peribahasa, "Nila setitik hancur susu sebelenga," rusaklah semua yang sudah kita percayakan karena sebuah kesalahan yang begitu fatal. Kita bisa memaafkannya tapi untuk bisa mengembalikan rasa percaya lagi butuh waktu yang bakal lebih lama.

Foto: copyright 4quotesru.com

Susah untuk Bisa Kembali Seperti Sedia Kala
Sekalipun sudah berdamai dan mencoba menyelesaikan persoalan dan pengkhianatan yang ada, tapi keadaan mungkin tak sehangat dan seakrab sebelumnya. Komunikasi dan cara kita menyikapi dirinya jadi berbeda. Kita jadi lebih was-was dan cemas jika berhadapan dengannya. Ada rasa takut dia akan kembali melukai kita untuk kedua kalinya.

Muncul Rasa Takut yang Berlebihan
Sungguh sangat disayangkan ketika kita malah merasa takut ketika berbicara atau berinteraksi dengan sahabat kita sendiri. Karena luka yang dulu masih membekas dan sulit hilangnya, kita tak mau mengulangi pengalaman kembali tersakiti oleh orang yang paling kita sayangi. Pedihnya luka dikhianati oleh orang terdekat akan terus membayang seumur hidup ini.

Foto: copyright pinterest.com

Karena Sudah Ada Retak dalam Persahabatan
Seperti piring yang sudah retak, kita jadi harus lebih berhati-hati ketika memegangnya. Khawatir akan pecah dan makin kacau balau. Dikhianati oleh sahabat sendiri, terciptalah keretakan di dalam fondasi persahabatan yang dibangun itu. Kita jadi tak nyaman untuk kembali menyebutnya sahabat seperti dulu lagi. Keadaan sudah tak lagi sama.

Memang sangat menyakitkan ketika yang mengkhianati dan melukai kita itu adalah sahabat kita sendiri. Tapi semoga seiring waktu berjalan kepercayaan bisa dibangun lagi dari awal. Ikatan persahabatan dirajut lagi dari semula.





(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading