Sukses

Parenting

Si Kecil Jadi Korban Bullying? Cek Tanda-Tandanya Ini, Moms

Bagi seorang ibu, tak ada yang lebih menyakitkan daripada ketika buah hati menjadi korban bullying. Sedih hati ini rasanya jika anak jadi korban bullying dan menderita sendiri. Hanya saja kadang anak yang jadi korban bullying tak pernah berani untuk berbicara atau menceritakan yang sebenarnya terjadi.

Untuk itu, kita perlu lebih peka, Moms. Biasanya insting seorang ibu itu sangat kuat. Saat ada sesuatu yang terasa tak biasa atau aneh dari si kecil, kita perlu segera bertindak. Apalagi dampak bullying itu sangat buruk pada tumbuh kembang anak. Seperti yang dilansir oleh info.character.org, tindak bullying bisa menghancurkan rasa percaya diri anak dan mengganggu kestabilan emosinya. Baik itu tindak bullying secara fisik maupun verbal. Parahnya lagi, korban bullying bisa mengalami depresi berat sampai-sampai memutuskan nekat untuk bunuh diri.

Berikut ini sejumlah tanda umum yang terlihat pada anak jika dirinya jadi korban bullying. Let's find out, Moms!
1. Ada luka atau cedera tak biasa yang didapat anak>
2. Uang, mainan, atau barang-barang anak sering hilang tanpa sebab.
3. Tidak mau pergi ke sekolah atau main dengan temannya.
4. Tak mau ditinggal sendirian.
5. Sering memilih untuk menyendiri atau menyepi.
6. Moody atau suasana hatinya naik turun tak jelas.
7. Sering mimpi buruk atau susah tidur.
8. Kebiasaan makan dan nafsu makannya berubah.
9. Suka mem-bully anak yang lebih kecil/lebih lemah (korban bullying biasanya bisa berubah jadi pelaku bullying).
10. Prestasi di sekolah menurun.
11. Rasa percaya diri melemah.
12. Sering menyalahkan diri sendiri.
13. Kepribadiannya mendadak berubah, tak seperti biasa.
14. Selalu kelihatan terburu-buru saat pulang sekolah.
15. Sering mengungkapkan banyak alasan yang tak jelas saat ditanya masalahnya.

Anak-anak umumnya jarang mau terbuka pada orang tua soal dirinya yang jadi korban bullying. Sebagai orang tua, kita perlu lebih peka dan memberikan rasa nyaman pada mereka. Jika memang anak jadi korban bullying, kita perlu mengawasinya dengan lebih ketat tanpa melukai hati atau perasaan si kecil.

Anak pastinya akan mau terbuka pada kita saat kita memberinya rasa percaya. Tunjukkan bahwa kita selalu ada untuknya dan akan memberinya kekuatan untuk bisa lebih optimis. Tak perlu ragu untuk mengulurkan tangan dan memeluk si kecil saat ia sedang ada masalah.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading