Sukses

Parenting

Cerita Single Mom: Kulepas Karier Bergengsi demi Putri Kecilku

Menjadi ibu, peran ini sangatlah besar dan juga istimewa bagi seorang wanita. Ada tanggung jawab baru juga sejumlah prioritas baru yang perlu disesuaikan. Khususnya bagi seorang single mom, membesarkan buah hati seorang diri jelas jadi perjuangan yang penuh tantangan.

Christable Koh, wanita berusia 28 tahun ini punya kisah yang sangat menyentuh hati soal perannya sebagai seorang single mom. Dilansir dari tnp.sg, putrinya, Chrislyn Rae Koh Lien lahir dengan kelainan genetik di jari-jari tangannya. Ia mengalami amniotic band syndrome(ABS). ABS ini merupakan kelainan morfologis dari sebagian organ tubuh akibat faktor ektrinsik (bukan kelainan kromosom) yang pada awal proses perkembangan organ normal, namun dalam perjalanannya terjadi penyimpangan.

Kondisi yang dialami Chrislyn ini merupakan kejadian langka. Kelainan ini terjadi satu di antara 10 ribu bayi yang baru lahir. Chrislyn yang lahir tahun 2013 ini lahir dengan kondisi tangan yang tak sempurna. Ia tak punya tangan kiri yang utuh sementara jari-jari tangan kanannya malah menyatu. Sedih sekali ya mengetahui kondisi Chrislyn ini.

Karena kondisinya tersebut, Chrislyn harus menjalani operasi pertamanya saat baru berusia enam bulan. Menjalani operasi di usia sebelia itu jelas bukan hal yang mudah. Kondisi Chrislyn pun jadi lemah. Butuh perjuangan keras untuk bisa pulih karena Chrislyn sering tantrum, tak mau makan, dan menangis sepanjang malam. Dalam kurun waktu 18 bulan, Chrislyn sudah menjalani tiga kali operasi untuk memisahkan jari-jarinya di tangan kanannya.

Christable pun keluar dari pekerjaannya sebagai sales executive. Ia memfokuskan waktu dan energinya untuk merawat putri kecilnya itu. Namun, itu juga tak mudah. Tanpa pekerjaan tetap, membayar biaya pengobatan dan memenuhi semua kebutuhan membuat Christable tertekan. Tapi Christable juga menolak bantuan yang ditawarkan oleh kedua orang tuanya. "Ada saat-saat aku merasa sudah tak punya harapan dan sendirian. Aku selalu bertanya pada diriku sendiri, 'kenapa harus aku?'," ungkap Christable.

Sampai sekitar setahun lalu saat tekanan yang dirasa begitu menyiksa, Christable sempat mencoba bunuh diri. Tapi kemudian ia teringat akan putri kecilnya itu dan menyadari kalau tindakannya itu egois dan lemah. Itulah titik balik kehidupan Christable.

Tak lama setelah insiden itu, Christable melihat iklan lowongan pekerjaan di Honestbee. Ia pun kemudian diterima bekerja sebagai personal grocery shopper. Dengan pekerjaan itu, ia bisa bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel dan pastinya pendapatannya lebih stabil. Selain itu, saat bekerja ia juga bisa mengajak Chrislyn.

Christable yang selalu mengajak putrinya ketika bekerja. | Foto: copyright tnp.sg

"Tak siapa-siapa yang bisa merawat putriku dan aku juga tak akan pernah mau meninggalkannya lagi. Jadi, aku mengajaknya saat bekerja setiap hari," kata Christable. Sementara itu, Shane Chiang dari Honestbee mengatakan kalau Christable merupakan sosok pekerja keras dan sangat berdedikasi. Tak heran jika tak lama kemudian Christable mendapat promosi.

Christable menjadikan putrinya sebagai inspirasi dan semangat hidupnya. "Aku takjub bagaimana dia bisa berlatih menggunakan tangannya dan pangkal tangannya untuk makan dan pakai baju sendiri. Dia adalah inspirasiku. Jika dia bisa melakukan itu semua di tengah keterbatasannya, tak berhak aku mengeluh," ujar Christable.

Saat Chrislyn lahir, Christable sempat cemas dan perasaan campur aduk. Dengan kelainan genetik langka yang dialami Chrislyn, Christable khawatir bagaimana putrinya tersebut bisa menjalani hidupnya nanti. Bukan hal mudah bagi seorang ibu melihat putri kecilnya seperti itu. Tapi Christable membuktikan ketangguhannya melewati setiap ujian dan menjadi ibu terbaik bagi putri kecilnya.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading