Sukses

Parenting

Bapak, Engkaulah Malaikat Hidupku dan Engkaulah Segalanya Bagiku

Sebuah kisah nyata yang ditulis oleh seorang wanita yang begitu sayang pada sang bapak. Sampai kapanpun, wanita ini akan menyayangi bapaknya. Baginya, bapak adalah malaikat untuknya. Baginya, bapak adalah segala-galanya untuknya, untuk kakak, adik dan ibu serta keluarganya. Meski sangat lelah, bapak akan selalu berusaha membuat buah hatinya merasa bahagia.

Karena bapak, wanita ini memiliki mimpi yang sederhana. Sebuah mimpi sekaligus doa agar bapak selalu sehat, bapak bisa menjadi wali di pernikahannya, bapak bisa tersenyum manis saat bermain dengan cucu-cucunya yang terlahir dari rahimnya, bapak selalu dalam lindungan Tuhan dan bapak akan selalu bahagia di dunia maupun di akhirat.

***

Rachmah Dewi dan sang ayah | Photo: Copyright Rachmah Dewi

 

Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2015, pada kesempatan kali ini saya ingin membuat tulisan spesial tentang sosok seorang Ayah. Ya, Ayah yang sangat aku cintai yang kupanggil bapak. Ketika aku masih kanak-kanak, beliau tidak pernah letih menggendongku ke kamar ketika aku tak sengaja tidur di depan tv. Ketika remaja, beliau tak pernah lelah mengarahkanku agar tidak pernah meninggalkan sholat. Ketika aku beranjak dewasa, beliau tak pernah capek mengingatkanku agar selalu menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT.

Rachmah Dewi dan sang ayah saat ia wisuda | Photo: Copyright Rachmah Dewi

Inilah kisahku tentang bapak. Doaku untuk bapak....

***

Kisah nyata ini dikirim oleh Rachmah Dewi untuk mengikuti Lomba Menulis Vemale.com Kisahku dan Ayah. Kamu juga bisa mengirimkan kisah tentang ayah dan berkesempatan memenangkan hadiah spesial dari kami berupa batik Negarawan lho Ladies. Tunggu apa lagi, segera kirim tulisanmu sebelum terlambat. ^___^

(vem/mim)

Inilah kisahku tentang bapak. Doaku untuk bapak....

Bapak, meski kini aku belum bisa membalas cintamu, dalam setiap sujudku, aku selalu meminta kepada Allah agar Ayah selamat di dunia maupun di akhirat kelak. Aku selalu berdoa agar Allah bukakan pintu surga luas dan indah untukmu ayahku. Aku tahu, dalam setiap marahmu padaku, sebenarnya engkau sayang padaku. Ketika aku pulang terlalu malam, engkau langsung memarahiku.

Kadang, aku kesal dan jengkel dimarahi oleh ayahku, tapi itulah tanda cintamu padaku. Ingin rasanya mempunyai pendamping hidup kelak seperti dirimu, yang selalu sabar, yang selalu tangguh dalam menghadapi berbagai cobaan, yang selalu berjiwa pemimpin untuk melindungi keluarga, dan yang selalu menjadi “nomor satu” kebanggaan di keluarga.

Karena bagiku, hanya ayah. Lelaki satu-satunya yang tidak pernah membuat hatiku terkoyak oleh luka, tidak pernah membuat hatiku hancur, tidak pernah mengecewakan. Iya, hanya ayah, lelaki yang selalu berusaha menepati janji, yang selalu berusaha membuat anak-anak nya tersenyum. Walau saat itu ayah sebenarnya telah letih dan capek seharian mencari nafkah di kantor.

Masih jelas dalam ingatanku ketika aku kala itu duduk di bangku sekolah menengah atas, dimana waktu itu sedang “hitz” handphone yang ada kameranya. Tentu di sekolahku pun, sebagian siswa dan siswinya punya handphone seperti itu. Saat itu handphone ku masih yang standard dan belum memiliki kamera. Pulang ke rumah, aku uring-uringan minta dibelikan handphone berkamera itu dengan segera karena aku tidak mau ketinggalan zaman. Akhirnya aku bilang ke ayahku perihal handphone berkamera tersebut.

Awalnya ayah agak menolak membelikan aku handphone berkamera tersebut karena kata beliau kalau anak sekolah, lebih baik punya handphone yang biasa-biasa saja. Yang penting bisa sms dan telepon, karena kalau mahal-mahal nanti takut dicuri orang. Tapi, aku yang saat itu masih bisa dibilang ABG (Anak Baru Gede) yang juga labil, bersikeras untuk dibelikan handphone berkamera tersebut. Saat itu ayahku baru pulang kerja, belum makan, dan hanya menaruh tas kantornya saja di ruang tamu.

Ayahku langsung mengajakku pergi ke toko handphone untuk membelikan handphone berkamera idamanku. Jujur, saat itu, aku merasa tidak enak karena terlalu memaksakan keinginanku untuk mempunyai handphone berkamera dan minta segera langsung dibelikan oleh ayahku. Dan ayahku pun berkata “Handphone nya dijaga baik-baik ya, nak. Jangan sampai hilang. Semoga kamu senang punya handpone berkamera ini.

Dan sejak saat itulah, aku bertambah sadar bahwa bapak sangat sayang padaku. Bapak, engkau yang terbaik. Engkau malaikatku. Engkau segalanya bagiku dan bagi keluarga kita. Bapak, doaku akan selalu menyertaimu...

Doaku Untuk Bapak

”Ya Allah, ayahku begitu baik padaku. Tidak pernah sedikit pun ayahku membuat aku kecewa. Sebisa mungkin, ayahku selalu menuruti permintaan aku. Ya Allah, Ya Tuhanku. Aku Cuma berdoa kelak ayahku selalu sehat, sampai bisa melihat aku sukses dalam berkarir dan berkarya. Juga kelak ayahku dapat menjadi wali saat “Pangeran Surgaku” yakni pasangan hidupku, mengucapkan ijab qabul di hari pernikahan kami nanti.

Semoga ayahku, dapat melihat dan bermain bersama cucu-cucu nya nanti ketika kelak aku sudah berkeluarga dan mempunyai buah hati. Ayah bukan hanya sahabat tetapi juga malaikat pelindung bagi aku, kakak, adik, serta ibuku.

Kami semua sayang ayah. Aku berharap dihadiahi seorang pendamping hidup terbaik dunia akhirat yang bisa melindungi serta memuliakanku. Yang menyayangiku seperti ayah menyayangiku. Ingin rasanya mempunyai pendamping hidup yang membacakan surat ini di depan ayahku kelak. Sebuah surat yang sangat sederhana namun memiliki makna yang luar biasa. Sebuah surat yang bukan hanya diucapkan dengan lisannya, namun juga dirasakan dengan tulus oleh hatinya.

[startpuisi]Bapak, Izinkan Aku Menjadi Imam Untuk Putrimu

Teruntuk Bapak yang dirahmati Allah
Bapak yang telah mendidik putrinya dengan penuh kelembutan
Bapak dengan sebuah gurat kewibawaan nomor satu di keluarga
Bapak yang telah menjadi seorang imam untuk wanita yang kucintai

Perkenalkan, aku adalah lelaki itu
Seorang lelaki asing yang mencintai putrimu
Seorang lelaki yang siap meneruskan tanggung jawab membahagiakan putrimu

Bapak, aku adalah pria serba biasa
Aku bukan keturunan seorang ningrat ataupun raja
Aku juga bukanlah pria bergelimang harta
Aku bukanlah Yusuf dengan segala keelokan paras dan ketampanannya
Maafkanlah segala kelancanganku untuk meminta putrimu

Wahai Bapak,
Dengan segala keterbatasan yang aku miliki
Percayalah pada niat suciku

Niatku untuk menjadi imam terbaik untuk putrimu
Niatku untuk memuliakan putrimu menjadi seorang wanita sesungguhnya
Niatku untuk memberikan teladan yang baik bagi anak-anak yang lahir dari rahimnya
Niatku untuk membuat bahagia cucumu kelak wahai Bapak
Dan, Niatku untuk menyempurnakan agamanya
Agama kita

Akulah pria yang akan terus berusaha memantaskan diri untuk putrimu
Pria yang selalu berdoa dan bekerja untuk memberinya rezeki yang halal dan berkah
Pria yang dengan caranya akan memenuhi nafkah untuknya

Wahai Bapak
Dengan segala kelembutan hati
Aku takkan merebut putrimu dari sisimu
Sebagai imam
Aku akan membimbingnya untuk berbakti padamu juga ibunya
Karena engkau adalah pria nomor satu dalam hidupnya
Dan engkau, adalah imam sekaligus walinya[endpuisi]

Selamat Hari Ayah untuk Ayahku tercinta. Semoga engkau selalu berbahagia. Ya Allah, izinkan aku, putrinya. Untuk segera membahagiakan beliau. Aamiin..

[pos_1]

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading