Sukses

Parenting

Tips Menjadi Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus

Vemale.com - Menjadi orang tua dan mengasuh buah hati adalah pekerjaan yang menyenangkan, penuh tantangan, sekaligus disertai berbagai emosi di dalamnya. Terlebih lagi jika buah hati Anda memiliki kebutuhan khusus (anak yang memiliki penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial dan emosional), maka emosi Anda akan lebih sering bermain dibandingkan dengan orang tua yang memiliki anak yang tidak memiliki kebutuhan khusus. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan sulit pada masa awal ketika orang tua mengetahui bahwa buah hatinya memiliki kebutuhan khusus, tetapi pengalaman dari beberapa orang tua lain dan para ahli akan membuat pekerjaan Anda sebagai orang tua dari anak berkebutuhan khusus akan lebih mudah. Buka pikiran dan hati Anda, karena anak yang memiliki kebutuhan khusus butuh orang tua yang memiliki keahlian khusus untuk mendampingi mereka. Salurkan Emosi Dengan Benar "Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus harus memiliki sikap yang gigih, fleksibel, berpikiran terbuka, memiliki pengetahuan dan positif," ujar Karen Krivit, seorang pekerja sosial untuk Philadelphia Elwyn Early Intervention SEEDS Program dan pemilik Philadelphia Autism Network. "Penting bagi anggota keluarga untuk menumpahkan dan menerima perasaan dengan segala cara," lanjutnya saat menanggapi para orang tua yang seringkali merasa bersalah, marah dan kehilangan semua harapan saat mengetahui bahwa buah hatinya memiliki kebutuhan khusus. Sangat wajar bila para orang tua mengalami masa penuh tekanan saat pertama kali menghadapi buah hati mereka yang memiliki kebutuhan khusus, terlebih lagi di Indonesia, para orang tua masih banyak yang malu jika memiliki anak dengan kebutuhan khusus, padahal yang Anda harus lakukan adalah menerima dan mulai merencanakan berbagai kebutuhan buah hati. Tidak masalah jika Anda menangis saat bercerita pada orang lain tentang buah hati Anda, itu lebih baik saat orang tua lain menyembunyikan anak-anak berkebutuhan khusus mereka. Tetapi jangan hanya menangis, karena Anda harus merencanakan hal berikutnya, seperti sebuah kutipan dari Christopher Reeves, Anyone can give up, it's the easiest thing in the world to do. But to hold it together when everyone else would understand if you fell apart, that's true strength. Terima Dan Beri Dukungan Sebelum kelahiran buah hati, para orang tua pasti memiliki impian akan buah hati mereka. Mereka biasanya akan membayangkan buah hati mereka bisa berlari bebas di taman, Anda menghadiri pernikahan mereka, atau mengajarkan mereka sesuatu seperti balet, piano atau berenang. Saat Anda tahu bahwa impian Anda akan terwujud dengan kemungkinan yang kecil, Karen Krivit menyarankan Anda untuk mengubah impian Anda dan mulai menerima kemampuan yang dimiliki oleh buah hati Anda yang memiliki kebutuhan khusus. "Pada awalnya memang sulit, tetapi ini adalah bagian dari proses kelanjutan setelah emosi sedih yang Anda tuangkan," ujar Karen Krivit. "Di sini, keluarga harus belajar untuk memberi rasa toleransi dan menghilangkan perasaan ambigu. Dimana pada satu sisi, ada keterbatasan yang harus Anda terima, tetapi di sisi lain ada harapan dan rasa antusias dari keluarga untuk menerima apapun kondisi anak dengan kebutuhan khusus. Ini jauh lebih baik untuk saling membantu dan membuat Anda berkembang sekaligus Anda bisa melihat potensi dan kekuatan mereka. Dan konsultasikan pada dokter dan ahli pendidikan untuk masa depan buah hati Anda." Lebih Sabar Memiliki anak dengan kebutuhan khusus membuat Anda harus lebih banyak berteman dengan rasa sabar. Seperti yang diungkapkan Lisa C. Greene, seorang ibu yang memiliki buah hati yang memiliki cystic fibrosis dan merupakan penulis Parenting Children with Health Issues: Essential Tools, Tips, and Tactics for Raising Kids with Chronic Illness, Medical Conditions, and Special Healthcare Needs, "Pada saat saya memiliki buah hati berkebutuhan khusus dan berbeda dari anak lainnya, maka tingkat stres dalam kehidupan sehari-hari selalu tinggi." Masih menurut penuturan Greene, rasa stres dan frustasi yang muncul dengan mudah pada saat menghadapi buah hati yang memiliki kebutuhan khusus, termasuk buah hati lain (yang tidak memiliki kebutuhan khusus), saat bertemu dengan dokter, saat menghadapi masalah di sekolah, ketika berkumpul dengan orang lain dan kerabat dan masih banyak lagi. Pada saat seperti itu, para orang tua harus bisa menarik napas dalam sebelum memberikan reaksi apapun. "Kami bisa sangat putus asa, kehilangan kontrol dan kesabaran," ujar Greene, "Hal-hal yang biasanya ampuh untuk orang lain untuk membuat keadaan lebih baik sering tidak mampu mengatasi rasa kesabaran kami yang hilang," Untuk mengatasi hal tersebut, Greene memberikan tips agar para orang tua untuk lebih santai dan fokus dengan apa yang bisa dilakukan saat ini, untuk mempermudah situasi penerimaan. Jangan banyak mencemaskan masa depan dan hal-hal yang belum terjadi. Buat Hidup Lebih Teratur Dalam bagian ini, sebenarnya hampir sama dengan para orang tua yang memiliki anak-anak tanpa kebutuhan khusus, jadwal rutinitas sehari-hari yang teratur. Terlebih lagi bila buah hati Anda memiliki kebutuhan khusus, maka Anda harus lebih ekstra ketat menjalankan pola hidup yang teratur. Bila buah hati Anda harus mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu sekian jam sekali, maka hal tersebut tidak boleh terlewatkan. Termasuk bila ada latihan atau jadwal mengunjungi terapis. Selain rutinitas yang berhubungan dengan buah hati berkebutuhan khusus, jangan lupakan aktivitas normal sehari-hari, misalnya membantu buah hati untuk menyelesaikan PR dari sekolah, mencuci dan menyetrika pakaian, berbelanja dan komunikasi dengan tetangga di sekitar rumah Anda, termasuk keluarga dan kerabat. Dengan menyusun jadwal, maka kehidupan Anda akan lebih teratur dan tidak ada yang terlewatkan. Jadwal teratur itu juga akan meminimalkan frustasi yang bisa datang karena kegiatan harian yang kacau. Julie Turkoske, seorang tim dari Special Needs Family Center at Children's Hospital memberikan saran kepada para orang tua dengan buah hati yang memiliki kebutuhan khusus agar mencatat semua informasi kesehatan yang berkaitan dengan perkembangan buah hati. Termasuk alergi apa yang ditimbulkan dari makanan tertentu, dan hal-hal lain yang sekiranya membantu perkembangan buah hati Anda. Catatan interaksi sosial juga dibutuhkan. Semua rekaman/catatan itu bisa menjadi bahan konsultasi saat berkunjung pada dokter atau terapis. Istirahat Cukup Buah hati yang memiliki kebutuhan khusus memang harus memiliki kesabaran dan energi ekstra untuk berinteraksi dan memastikan bahwa perkembangan sang buah hati dalam jalur yang benar. Tetapi hal tersebut tidak lantas membuat Anda mengabaikan kesehatan dan waktu istirahat yang memang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Menjaga kesehatan tubuh Anda sama pentingnya dengan merawat buah hati Anda, oleh karena itu Anda harus mendapatkan istirahat dan nutrisi yang baik setiap hari sebagai energi untuk menikmati hari-hari Anda. "Selalu jaga diri Anda, karena sebagai orang tua, kesehatan Anda sangat penting untuk mendampingi tumbuh kembang buah hati Anda," ujar Turkoske. Sekalipun memang sulit meninggalkan buah hati dengan kebutuhan khusus saat Anda sangat lelah, tetapi Anda bisa mengatur jadwal di mana Anda bisa berbaring sejenak saat dia sedang sekolah atau menjalankan latihan bersama terapis. Istirahat yang sebentar bisa mengembalikan kesegaran Anda daripada melewatkannya begitu saja untuk kegiatan lain. [initial] Mengenal Lebih Dekat Anak Berkebutuhan Khusus Liburan Dengan Anak Berkebutuhan Khusus Ajak Anak Disable Bersosialisasi
(vem/wsw)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading