Sukses

Parenting

Pentingnya Peran Ibu Menciptakan Momen Kebersamaan di Tengah Keluarga

Di zaman yang serba modern ini, semua orang dalam keluarga sering larut dalam kesibukannya sendiri. Ayah dan ibu bekerja, anak-anak pun sibuk dengan kegiatan sekolah dan segudang aktivitas lainnya. Tak heran jika momen kebersamaan dalam keluarga semakin langka dan jarang.

Karena banyaknya kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh sebuah keluarga, maka hal ini membuat kebersamaan dan komunikasi serta kekompakan keluarga menjadi hilang, banyak momen istimewa yang terlewatkan satu sama lain.

Menurut psikolog keluarga, Efnie Indrianie M.Psi, peranan dan tanggung jawab setiap anggota keluarga menjadi lebih berat dan beragam karena padatnya kegiatan dan aktivitas.


Efnie Indrianie M.Psi. | Foto: dok. Vemale
"Sekarang ini semakin banyak ibu yang hadir dengan peran ganda, ayah sibuk dengan pekerjaannya, sementara anak-anak juga dipenuhi dengan kegiatan yang sangat beragam. Mulai dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler hingga hobi mereka," ucap Efnie Indrianie saat ditemui di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa 5 Mei 2015.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika saja hal ini terus menerus sering terjadi, maka akan menciptakan sebuah jarak saat berinteraksi di rumah. Maka dari itu patut dihindari atau diwaspadai agar komunikasi dan keharmonisan keluarga tetap terjaga dengan baik.

"Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang ibu sebagai pengayom keluarga untuk menciptakan berbagai bonding moment dengan anggota keluarga setelah seharian beraktivitas," jelasnya.

Salah satu cara misalnya dengan mengambil dari kearifan lokal Indonesia. Karena sejak dulu, semua tahu bahwa peran seorang ibu di rumah ialah menyuguhkan suatu masakan hasil karyanya untuk keluarga tercinta, mulai dari kudapan ringan seperti pisang goreng atau masakan lezat lainnya, yang dapat menciptakan kebersamaan anggota keluarga.

"Itu dinamakan Oral Period, yang sejak dulu bisa didapatkan dari ASI. Tapi sekarang, Oral Period juga bisa didapatkan dari makanan buatan ibu. Oral Period disebut sebagai simbol kasih sayang, titik awal dari pembentukan chemistry di antara keluarga," terang Efnie.

Dengan melakukan kegiatan tersebut, tentu saja efeknya adalah anggota keluarga bisa lebih mendapatkan keterikatan emosi (emotional attachment) kuat dengan ibunya. Proses pemberian makan adalah proses emotional bonding yang baik untuk anak-anak dan suami.

Selain itu, cara di atas juga dapat dijadikan pancingan untuk si anak agar bisa berbagi cerita satu sama lain. Ketika anak dapat mengutarakan perasaannya, stres bisa menurun dan indeks kecerdasannya akan meningkat, di situlah kemudian komunikasi yang baik antara orang tua dan anak bisa terbangun.

"Bila anak kita bahagia dan nyaman dengan kebersamaan keluarga yang terjadi, pasti saat dewasa nanti anak tersebut akan menjadi anak yang baik dan bahagia," tutup Efnie.

Bunda, yuk kita bangun momen kebersamaan dengan keluarga kembali. Karena keluarga adalah tempat kita menemukan kebahagiaan sejati.

(vem/yun/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading