Sukses

Parenting

Ayah Korbankan Nyawa Demi Putrinya Dari Serangan Beruang Ganas

Ini adalah kisah tentang pengorbanan seorang ayah, yang rela mengorbankan nyawanya bagi keselamatan putrinya.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, pada tahun 2005, Johan Otter dan putrinya Jenna mengunjungi Glacier National Park Montana, AS, ketika seorang beruang buas betina muncul entah dari mana.
Otter dan Jenna, akhirnya berhasil selamat dari serangan beruang ganas | foto: copyright bostonnewstime.com
Pengalaman mengerikan itu, diceritakan Otter 10 tahun kemudian.

Otter berkata, pada saat itu beruang sudah sangat dekat. Sebagai seorang ayah, ia langsung melindungi putrinya. Menurut Otter, ketakutan terburuk orang tua, adalah saat mendengar anaknya menjerit.

Saat itu, beruang tiba-tiba berdiri hendak menerkam Jenna. Otter langsung melindungi putrinya, dengan badannya sendiri.
Otter mengalami luka yang sangat serius pada kepalanya | foto: copyright dailymail.co.uk
Beruang pun dengan ganas menyerang, merobek hampir 80 persen dari kulit kepala Otter, memecahkan sendi lehernya dan mencongkel mata kanannya.

Jenna mulai berteriak minta tolong, untungnya ada beberapa pejalan kaki yang memberikan bantuan.
Otter menunjukkan bekas luka di kepalanya | foto: copyright dailymail.co.uk
Otter, seperti berada di ambang kematian. Beruang pun pergi setelah Jenna berteriak minta tolong.

Namun, ayahnya baru bisa diselamatkan tiga jam kemudian, karena letak tempat yang jauh di dalam hutan.
Kawasan Montana's Glacier National Park tempat Otter dan Jenna diserang beruang | foto: copyright dailymail.co.uk
Ajaib, Otter berhasil pulih, dan bisa melewati masa-masa kritisnya. Dirinya bahkan bisa mengikuti perlombaan Boston Marathon, selama enam kali pada tahun-tahun berikutnya.

Putrinya, Jenna, juga sepenuhnya pulih dan saat ini sedang kuliah kedokteran di Universitas Colombia. Ia mengambil spesialisasi menjadi  dokter pengobatan darurat di IGD
Bagi Otter, ketakutan terburut orang tua adalah saat mendengar anaknya menjerit | foto: copyright dailymail.co.uk
"Saya hanya berpikir bahwa kami akan mati waktu itu, karena kejadian buruk tersebut, aku sempat berpikir, tidak akan hidup melewati usia 18 tahun," kenang Jenna sambil menangis.

Sementara Otter, terkadang masih mengalami stress dan trauma pasca kejadian mengerikan itu. Tapi, dirinya tidak takut untuk mendaki lagi ke daerah yang sudah hampir menewaskannya.
Jenna saat ini sedang menempuh pendidikan menjadi dokter pengobatan darurat | foto: copyright dailymail.co.uk
Kasih sayang, cinta dan pengorbanan Otter kepada Jenny, pun dibalas dengan memberikan prestasi yang bisa membuat bangga ayahnya.

Yuk, Ladies jangan sia-siakan pengorbanan orang tua kita, dengan membuat mereka bahagia dan bangga pada kita.

(vem/chi)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading