Adakalanya sebagai istri harus sesekali egois dalam hubungan. Eh kok malah ngajarin egois sih, memangnya kenapa?
Dilansir Womansday.com, Andra Brosh, PhD, seorang psikolog mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh wanita adalah memberi... memberi... dan memberi ketika sudah menikah. Pada akhirnya, ia akan merasa tertekan sendiri, tidak nyaman, dan inferior. Hubungan seperti ini tidak akan sehat dalam pernikahan, karena keduanya memang tetap harus berjalan seimbang.
Ada waktu-waktu tertentu di mana wanita harus egois. Kapan saja waktu itu?
Advertisement
Ketika tidak menjadi diri sendiri lagi
Wanita harus egois ketika ia merasa bahwa suami mengubahnya menjadi orang lain. Perasaan tertekan dan tidak nyaman akan muncul bila Anda harus berpura-pura terus menerus. Inilah saatnya Anda harus egois dan menjadi diri sendiri.
Ketika Anda harus menghandle semua hal seorang diri
Anda sudah kewalahan mengerjakan ini dan itu sampai tugas Anda keteteran. Ini juga saat yang tepat untuk egois sehingga suami dan anggota keluarga lain tahu bagaimana harus membantu Anda.
Ketika pertengkaran mulai menjadi drama
Tak akan ada selesainya bila pertengkaran dibiarkan berlarut-larut dan menjadi drama. Jangan biarkan suami melebarkan masalah menjadi tak berujung. Pikirkan bagaimana pertengkaran ini harus berhenti agar tak semakin menyakiti diri Anda.
Jika tiba-tiba Anda marah tanpa sebab
Marah tanpa sebab bukan berarti tak pernah ada pemicunya. Sebagian besar ini dilakukan karena diri Anda menyimpan amarah dan membiarkannya menumpuk selama beberapa waktu. Tanyakan pada diri Anda, apakah yang sebenarnya membuat Anda uring-uringan, dan perjuangkan keinginan Anda.
Jika Anda selalu menjadi yes woman
Anda selalu menyetujui dan mengikuti apa keinginan suami, alhasil Anda yang harus selalu mengalah terus menerus. Sehatkah hubungan seperti ini? Tentu tidak. Anda akan terdampar dalam hubungan penuh kejenuhan bila membiarkannya begini.
Beranilah berkata tidak demi kepentingan Anda sendiri.
Ada waktunya saat Anda memang harus egois, bukan hanya demi diri sendiri, tetapi juga demi hubungan pernikahan yang langgeng.