Sukses

Parenting

Mama, I Love You: 5 Kisah Menggetarkan Hati Tentang Kasih Sayang Ibu

Ladies, ada yang bilang cinta Ibu kepada kita itu bagaikan hubungan love-hate relationship. Ada kalanya kita sangat kesal kala mendengar omelan-omelan Ibu di rumah. Masalah tempat tidur yang tidak dibereskan saja, bisa bikin seluruh rumah gempar. Namun, tatkala kita jauh darinya, rasa rindu kadang tak bisa ditebus dengan apapun selain bertemu dan memeluknya, bukan?

Apa yang kita rasakan tentang Ibu memang tak bisa tergantikan. Sudahkah Anda berjumpa dengan ibu Anda hari ini? Sudahkah Anda bisikkan bahwa Anda mencintainya? Berikut ini kisah-kisah mengharukan tentang Ibu yang bakal menggetarkan hati kita. "Mama, I Love You!"

(vem/wnd)

Ibu, Aku Pulang

Berada jauh dari Ibu memang bikin kangen. Tak terkecuali para tentara yang sedang bertugas ini. Dua tentara ini diam-diam merencanakan kepulangannya dari bertugas untuk memberikan kejutan kepada ibunya di Hari Ibu. Apa yang terjadi selanjutnya?

Di video ini, seorang laki-laki memeluk ibunya. Namun, bukanlah ia yang menjadi kejutan hari itu, melainkan saudara laki-lakinya yang berbaju putih yang menunggu di belakangnya. Sang ibu sangat terkejut dan membelalakkan matanya, kemudian menangis terharu. Tak terkira rasa rindunya terhadap sang putra yang baru saja pulang dari Korea setelah bertugas beberapa tahun belakangan ini.


Video: copyright youtube.com/cody adams

Bagaimana ya rasanya tiba-tiba didatangi sang putra yang selama setahun belakangan ini bertugas di medan perang? Seperti inilah keharuan seorang wanita yang mendapat kejutan kala jam kerja. Tak lain, sang pemberi kejutan adalah putranya yang telah meninggalkan rumah sejak usia 18 tahun untuk mengikuti wajib militer di Afghanistan.


Video: copyright youtube.com/welcome home

Tangis Haru Ibu Tuna Rungu

Amy, seorang perempuan berusia 26 tahun ini dilahirkan dengan cacat pendengaran. Seumur hidupnya ia belajar memahami bahasa dengan membaca gerak bibir dan bahasa isyarat. Di tahun 2013, Amy memberanikan diri untuk menjalani operasi dengan menanam implan elektronik agar dapat mendengarkan suara. Akhirnya, Amy mulai dapat mendengar suara untuk pertama kalinya dari suami dan putranya yang berusia 6 tahun, Blake. Lihat, betapa terharunya Amy saat mendengar suara Blake yang menyapanya untuk pertama kali. Sesederhana, "Halo, Ibu" mampu membuat Amy meneteskan air matanya. How sweet they are!

Terimakasih Atas Semangatmu, Ibu

Terkadang, mendengar suara Ibu pun bisa membuat hari kita menjadi lebih bersemangat. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Gavin. Gavin, anak laki-laki berusia 4 tahun ini buta sejak lahir. Suatu hari yang cerah di bulan Maret, Gavin belajar berjalan sendiri menggunakan tongkatnya. Awalnya ia ragu untuk turun dari trotoar ke jalanan, tetapi ia menyemangati dirinya sendiri dengan berkata, "Aku bisa! Aku bisa!". Sang ibu yang merekam kejadian itu, trerus memberikan semangatnya, "Kamu bisa melakukannya, Sayang. Terus berjalanlah, kamu aman," ujar sang ibu. Meski sederhana, semangat sang ibu dan keyakinannya membuat Gavin mampu melakukannya.

Lagu Untuk Ibuku Tersayang

Kadang kata memang tak mampu mengungkapkan segalanya, tetapi musik bisa mewakilinya. Seperti kisah Camila Vick ini. Camila Isabel Vick, seorang gadis kelas 6 SD ini menciptakan lagu untuk sang ibu. "Ia sedang berjuang melawan penyakit kanker payudara yang dideritanya dan aku hanya ingin Ibu tahu bahwa ia pasti akan baik-baik saja," ujar Camila dalam videonya. Camila menyanyi dengan suaranya yang indah dan lirik yang sangat menyentuh. Kami yakin sang ibu akan sangat bangga pada Camila dan pasti bisa melewati masa kritisnya :)

"So Mommy, please get better. You'll live forever" - Camila Isabel Vick

Keluargaku, Kebahagiaanku

Saat Susan Spencer-Wendel didiagnosa penyakit syaraf yang tak bisa disembuhkan di tahun 2011, ia memutuskan untuk tidak larut dalam kesedihan. Ibu tiga anak ini membuat sebuah daftar keinginan yang akan dilakukannya sebelum ia meninggal. Susan ingin melewatkan momen-momen terakhir hidupnya dengan indah bersama keluarganya.

Saat penyakitnya semakin menggerogoti tubuhnya dan membuatnya kesulitan beraktivitas, Susan bersikeras mengetik hanya dengan jempol tangannya untuk membuat daftar tersebut. Apa yang ditulis Susan benar-benar menggetarkan hati. Ia ingin mengajak putrinya yang berusia 14 tahun pergi ke New York untuk mencoba gaun pengantin, mengajak anak laki-lakinya yang berusia 9 tahun berenang bersama lumba-lumba di hari ulangtahunnya dan mengajak gadis ciliknya yang berusia 10 tahun berlibur ke pantai tropis.

Tulisan yang mengharukan dan menginspirasi ini diterbitkan dalam sebuah buku memoar berjudul Until I Say Good-Bye: My Year of Living with Joy. Ibu, bagaimanapun kondisinya, memang tak pernah berhenti mencintai kita dan selalu ingin melakukan yang terbaik untuk keluarga yang dicintainya

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading