Sukses

Parenting

Kurantai Anakku Dalam Kamar Karena Tak Bisa Berhenti Mencuri

Perilaku anak di masa depan kerap kali dipengaruhi oleh bagaimana orang tua dan lingkungan tempat dia dibesarkan. Namun kali ini, sepasang orang tua dari China tak sanggup lagi mengatasi kelakuan putranya yang sudah berusia 24 tahun.

Seorang ayah bernama Wen Yuan, terpaksa membelenggu dan merantai anaknya di dalam kamar, setelah ia dan istrinya tak sanggup lagi menangani perilaku sang anak. Chuang, anaknya yang berusia 24 tahun, sering mencuri barang orang lain. Kebiasaan tersebut sudah dilakukan Chuang bertahun-tahun.

Chuang dirantai di leher agar mengerti arti kebebasan yang bertanggung jawab | photo copyright Dailymail.co.uk

Awalnya, Wen Yuan dan istrinya masih bisa menanggung kerugian yang harus mereka bayar pada tetangga di sana. Namun di sisi lain, mereka harus sering meminta maaf dan menanggung malu karena sifat anaknya yang suka mengambil barang orang lain ini. Apalagi mereka tinggal di lingkungan kecil yang tak banyak penduduk.

Saat ada barang orang yang dicuri, mereka seperti sudah bisa menduga siapa yang mengambilnya. "Aku selalu mengganti kerugian pada tetangga dan meminta maaf bila memang aku tak bisa mengembalikannya," kata Wen Yuan.

Bila tak juga berubah, sang ayah tak segan menyerahkannya pada polisi | Photo copyright Dailymail.co.uk

Ketika Wen Yuan tak sanggup lagi membayar dan mengatasi perbuatan anaknya, ia memutuskan untuk merantai Chuang di kamarnya. Rantai tersebut diikatkan pada lehernya dengan peringatan, kalau Chuang masih saja mengambil barang orang, maka sang ayah tak akan segan menyerahkannya ke penjara.

Pria 47 tahun ini sendiri agak tidak yakin pabila anaknya akan berubah meski ia sudah ditangkap polisi. Namun dengan cara merantai anaknya ini, ia ingin mengajarkan nikmatnya kebebasan andai Chuang mau bersikap lebih baik. Pasalanya selama beberapa tahun ini sang ayah sudah memberinya teguran, nasehat dan peringatan. Namun tak juga bisa mengubah kebiasaan sang anak.

Wen Yuan sepertinya juga membutuhkan sesi konseling dengan psikolog keluarga. Karena ia sendiri kesulitan membantu anaknya keluar dari sifat buruknya ini. Lagipula, merantai anak di dalam kamar bukanlah solusi yang bijaksana.

(vem/gil)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading