Sukses

Parenting

Kasus Mia Nuraini: Karena Dendam Dan Masalah Asmara, Sekelompok Remaja Tega Habisi Nyawa Orang Lain!

Kabar miris kembali datang dari dunia kriminalitas Indonesia. Mia Nuraini, ABG berusia 16 tahun, tewas setelah dihujani pukulan dengan benda tajam di bagian kepalanya. Nyawa gadis ini melayang akibat hantaman gir di kepala yang dilakukan oleh delapan orang yang mengeroyoknya.

Bagaimana kisah pembunuhan tragis yang dilakukan oleh para remaja ini? Bagaimana cara mengatasi emosi remaja yang tak terkendali?Simak dalam kisah berikut ini.

(vem/wnd)

Dikeroyok Saat Sedang Asyik Nongkrong

Dilansir oleh merdeka.com, saat sedang asyik berkumpul di depan Terogong Residence, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (12/3) dini hari, pengeroyok tiba-tiba menyerbu korban dan kedua rekannya yakni SA (12) dan S (14). Korban dan kedua rekannya menghindar dengan naik motor.

Tak pelak, adegan kejar-kejaran pun terjadi. Puncaknya adalah ketika salah satu pelaku menghantam kepala Mia menggunakan gir. Rekan korban juga tak luput dari aksi pengeroyokan yang berujung pada pembacokan menggunakan benda tajam. Setelah puas melakukan askinya, para pelaku melarikan diri. Korban langsung dilarikan ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Luka di kepalanya yang sudah parah mengakibatkan ia kehilangan banyak darah. Nyawa gadis manis ini tak dapat diselamatkan.

Dipicu Masalah Asmara

Latar belakang kejadian tragis ini diduga karena masalah asmara. Satu diantara pelaku merupakan mantan pacar Mia semasa sekolah. Pelaku yang berinisial A cemburu karena Mia menjalin hubungan dengan S yang juga merupakan korban pengeroyokan.

Karena kecemburuan yang diiringi dendam tersebut, A mengajak tujuh temannya mengeroyok Mia, S dan SA yang sedang berkumpul. Atas nama solidaritas, para pelaku bersedia diajak A mengeroyok Mia dan kawan-kawan. Kejadian ini bahkan telah direncanakan seminggu sebelumnya.

2 Remaja Putri Pembunuh Mia

Pembunuhan yang dilakukan oleh A ini dibantu oleh enam orang teman-temannya. Dua dari enam pelaku yang ditangkap adalah dua orang remaja putri yaitu Yeti (19) dan Putri (20). Kedua remaja putri ini hingga kini masih buron.

Yeti merupakan kekasih pelaku utama, A. Pada saat kejadian ia ikut mengeroyok Mia bersama Putri, teman satu tongkrongan A. Yeti membantu A membalaskan dendam kepada Mia dan S atas nama cintanya kepada A. Saat Mia jatuh dari motor, Yeti langsung mengeroyoknya sementara S dan SA dikeroyok oleh Putri dan pelaku yang lain.

SMS Mia Kepada Ibunya

Sesaat sebelum tewas, Mia mengirimkan pesan kepada ibunya yang berisi 'Mia sayang Mama, I love you Ma.' Pesan singkat tersebut diterimanya dari Mia pada Rabu (12/3) sekitar pukul 17.00.

"Mia juga sempat bicara minta maaf sama Mama karena suka ngecewain Mama," ujar Nurhasanah (52), ibunda Mia saat ditemui di kediamannya di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan. Nurhasanah mengaku dirinya khawatir karena Mia pergi keluar sejak pukul 14.00 dan belum pulang hingga sore. Namun rupanya SMS tersebut adalah SMS terakhir dari Mia sebelum akhirnya ia meregang nyawa beberapa saat setelah kejadian.

Jenis-Jenis Perilaku Agresif Remaja

Kisah pembunuhan Ade Sara dan Mia Nuraini yang dilakukan oleh para remaja, akhir-akhir ini marak. Hal ini tak terlepas dari perilaku agresif remaja yang terjadi baik disadari maupun tidak disadari oleh lingkungan sekitarnya. Ada beberapa jenis perilaku agresif remaja, misalnya:

Perilaku Agresif Verbal

Perilaku ini umumnya banyak dilakukan remaja. Keagresifan verbal ini meliputi penyerangan kepada seseorang menggunakan kata-kata yang menyakitkan dan menyudutkan. Misalnya dengan menghina seseorang secara fisik.

Perilaku Pasif-Agresif

Perilaku ini biasanya tidak terlalu terlihat jika remaja ini tidak bereaksi terhadap sesuatu yang mengganjal hatinya. Saat ia merasa kenyamanannya terusik, remaja tipe ini biasanya langsung meledak-ledak emosinya.

Perilaku Agresif Fisik

Remaja yang berperilaku agresif tipe ini akan menyakiti fisik orang lain, misalnya dengan menendang, memukul, berkelahi bahkan jika mencapai taraf yang lebih parah, remaja yang memiliki kecenderungan agresif ini tak segan-segan membunuh. Perilaku agresif lainnya adalah mabuk, menggunakan obat-obatan terlarang dan kekerasan seksual.

Bagaimana Mengatasinya?

Umumnya rasa marah yang tak tersalurkan dengan baik akan terkumpul dan dapat berbahaya jika kemarahan tersebut meledak dengan cara yang tak tepat, misalnya pembunuhan terhadap orang yang menjadi sasaran dendam. Emosi dan perilaku agresif remaja dapat diatasi dengan beberapa cara berikut ini:

1. Bangun komunikasi yang baik. Doronglah remaja agar berani mengekspresikan dan menjelaskan perasaan-perasaan negatif yang sedang dirasakan dan bantulah ia mencari tahu sumber kemarahannya.

2. Berikan kesempatan remaja untuk bicara. Jika ia memiliki pendapat yang berbeda, komplain dan ketidaksetujuan terhadap suatu hal, berikan kesempatan ia untuk menyampaikannya. Pastikan ia menyampaikannya tidak secara sarkastik.

3. Dengarkan. Jika remaja mengatakan hal-hal yang tidak ia sukai tentang lingkungan sekitarnya bahkan komplain tentang yang Anda lakukan padanya, yang perlu Anda lakukan adalah mencoba memahami perasaannya dan dengarkan. Hindarilah untuk menyalahkan atau balik menyerang

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading