Sukses

Parenting

Mengapa Harus Hamil 9 Bulan

Vemale.com - Ternyata ada maksud indah di balik semua itu. Tuhan Sang pencipta sedang memberikan pelatihan bagi ibu dan khususnya, sang ayah, melalui masa kehamilan yang panjang tersebut. Umumnya para suami bukanlah makhluk yang terlatih saat mereka menikah. Kerapkali mereka tak tahu bagaimana memperlakukan Anda dengan baik. Seringkali mereka juga tidak menyadari bahwa hal sekecil apapun bisa melukai perasaan istrinya. Jika mereka tak pernah dibekali dengan pelajaran 'Bagaimana memperlakukan istri dengan baik', maka tentunya mereka buta tentang cara menangani seorang bayi. Lewat masa kehamilan, ada banyak hal yang menimpa seorang wanita, mulai dari rasa mual yang tak berkesudahan, penyakit ngidam yang tak dapat dikendalikan, hingga nyeri di mana-mana. Semua itu membuat pria mau tak mau jadi prihatin. Jika biasanya mereka selalu kasar misalnya, maka kali ini, ia bisa selembut kapas. Ia akan bangun pelan-pelan dari ranjang sehingga mual Anda tak kambuh akibat goncangan tempat tidur. Ia rela mengunjungi dapur untuk mengambilkan segelas susu bagi istri tercinta. Ia juga pasti bersedia mencari durian di pasar meskipun saat tengah malam tengah mengintip. Waktu 9 bulan cukup untuk mengubah seorang pria yang tadinya tak berperikemanusiaan menjadi seorang malaikat. Sehingga saat sang bayi lahir, maka sang pria tahu bahwa dia harus sabar saat bayinya menangis keras-keras. Ia akan telaten menghadapi popok-popok kotor setelah 9 bulan berhadapan dengan muntahan sang istri. Dia akan menggendong lembut bayinya. Dia sudah terlatih, dan itu butuh 9 bulan. Jika kelak suami Anda (atau anak) bertanya, mengapa harus 9 bulan?! Maka tunjukkan artikel ini. (vem/meg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading