Sukses

Parenting

Fenomena Perceraian di Indonesia, Ternyata Inilah Penyebabnya

Tidak ada satu orangpun yang menginginkan rumah tangganya berakhir di pengadilan agama. Ketika menikah dan mengikat janji sehidup semati, pasangan suami istri pasti menginginkan bisa hidup bersama hingga menua, selamanya. Tapi kenyataan terkadang tidak semanis kisah dalam novel, banyak sekali pasangan yang mulanya saling cinta, berakhir dengan ketukan palu cerai dari hakim pengadilan.

Fenomena perceraian kini banyak terjadi. Usia pernikahan yang baru seumur jagung rentan terhadap konflik yang berujung perpisahan. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengakui bahwa angka perceraian hingga saat ini masih tetap tinggi. Berdasar data Peradilan Agama (PA) secara nasional angka perceraian pada 2010 mencapai 314.354 pada tingkat pertama. Sementara berdasar bidangnya, jumlah perceraian mencapai 284.379, yakni cerai gugat mendominasi mencapai 190.280 dan cerai talak sebanyak 94.009, dikutip dari merdeka.com.

Sedih ya ladies, begitu tingginya angka perceraian yang ada di Indonesia. Apakah cinta dan janji di depan Tuhan tidak bisa mempertahankan keutuhan rumah tangga? Apakah segala suka duka yang sudah dilalui bersama tidak bisa membuat pondasi rumah tangga kokoh dan bertahan dari serangan badai permasalahan?

Perceraian selalu pahit bagi semua pihak, terlebih anak-anak. Mereka yang masih balita, tidak tahu apa itu arti perpisahan. Yang terekam dalam otak mereka adalah salah satu dari orang tuanya pergi meninggalkan rumah, dan tidak ada lagi ayah dan ibu duduk bersama di meja makan bersamanya. Trauma bisa saja membelenggu buah hati, membuat mereka tidak percaya lagi dengan cinta sejati.

Lantas apa yang menyebabkan perceraian kini begitu mudah terjadi? Ada beberapa faktor ladies, dan ini bisa menjadi pembelajaran dan koreksi bagi kehidupan rumah tangga Anda. Ternyata, faktor internal keluarga pasangan bisa semakin menyulut api perselisihan. Ketika ada masalah, pihak keluarga bisa saja malah memperkeruh suasana. Bukannya menenangkan, tapi malah memperkeruh suasana.

Hal kecil seperti inilah yang harus bisa Anda cegah ladies. Masalah dalam rumah tangga adalah hal yang wajar, karena bagaimanapun juga manusia tidak bisa lepas dari riak-riak kehidupan. Jangan sampai kerikil-kerikil kecil menyandung langkah Anda dan menghancurkan segalanya. Kemampuan untuk pantang menyerah dalam menghadapi problematika kehidupan dan kemauan untuk menjaga keutuhan rumah tangga adalah kunci bagi Anda yang ingin menjauh dari perpisahan.

BACA JUGA

Perceraian Menurut Katolik

Perceraian Dalam Agama Islam

Hukum Cerai di Indonesia

Perceraian Menurut Islam

Uang Penyebab Utama Perceraian, Benarkah?

Pertanyaan Sekilas Perceraian

Yudha Yanuar A.

Bagaimana Berbahagia Setelah Bercerai

(vem/sya)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading