Sukses

Parenting

Memotivasi Anak Berhenti Menggigit Kuku

Vemale.com - Anak Anda kedapatan hobi menggigiti kuku jari mereka? Padahal sudah berbagai cara Anda terapkan untuk menghentikan kebiasaan itu, mulai dari memberitahu dengan lembut, memarahi, membentak, hingga mengancam. Namun, sama seperti orang dewasa, menghentikan kebiasaan itu bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu, ketekunan, dan kesabaran untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan. Kali ini kita akan sama-sama belajar bagaimana cara memotivasi si kecil agar ia menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Ajak anak bekerja sama. Katakan pada mereka tentang keprihatinan Anda dengan kebiasaan buruk mereka ini. Katakan pula bahwa Anda dan dia akan bersama-sama mencari solusi agar kebiasaan ini dapat dihentikan. Jelaskan pula mengapa kebiasaan tersebut buruk dan tidak boleh diteruskan, alasan utamanya pastilah menyangkut kesehatan. Dengan memberikan pengertian dan mengajaknya bekerja sama, maka anak akan lebih merasa tertarik daripada bila sekedar menyuruh anak untuk berhenti sendiri tanpa bantuan siapapun. [break] Cari tahu apa penyebabnya. Saat teknik mengenakan plester di jari si kecil agar ia berhenti menggigit kukunya tak berhasil juga, maka berarti bisa jadi ada hal lain yang menyebabkan kebiasaan itu tetap bertahan. Sebab, bila digigit, plester memiliki rasa tidak enak yang pasti tidak disukai anak-anak. Namun, bila ia tetap menggigiti kuku (berikut plesternya), maka bisa jadi si kecil merasa stres sehingga ia melakukannya tanpa sadar. Cari tahu apa yang menyebabkan si kecil stres dan bantulah ia menyelesaikan hal tersebut. Bujuk dengan hadiah. Dorong si kecil untuk berhenti memasukkan jarinya ke mulut dengan iming-iming hadiah. Dan, sebaiknya hadiah tersebut berhubungan dengan tangan mereka. Misalnya, perawatan kuku untuk anak perempuan atau sarung tangan sport untuk anak laki-laki. Dengan demikian bisa membuat gadis kecil sayang menggigiti kuku cantik barunya, dan membuat si bocah berhenti karena tangannya terbungkus sarung olah raga kesukaan. [break] Akan ada kemunduran. Tentu saja bisa terjadi kemunduran, alias si kecil kembali melakukan kebiasaan buruknya itu. Jangan marah, karena itu tidak akan banyak membantu. Lebih baik Anda mendorong si kecil untuk kembali pada usaha yang pernah dilakukannya. Berikan pengertian dan simpati, serta dukungan bahwa Anda akan membantunya lagi. Mungkin kebiasaan itu akan berhenti beberapa saat lamanya, namun kembali lagi pada beberapa bulan atau tahun mendatang. Anda mungkin perlu terus menerus memberikan dukungan yang sama berulang kali. Namun, jangan khawatir, sebab dengan ketekunan dan kesabaran, kebiasaan ini akan hilang, dan Anda serta buah hati akan merasa lebih dekat akibat adanya kerja sama dan dukungan yang ada selama ini. (shkw/meg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    Loading