Sukses

Parenting

Keajaiban Sentuhan

Oleh: Laras Eka Wulandari

Sentuhan merupakan aktivitas intim yang menjadi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan akan sentuhan sama pentingnya dengan kebutuhan akan asupan nutrisi. Sama dengan tubuh yang tidak diisi asupan makanan, saat kebutuhan akan sentuhan tidak terpenuhi maka seseorang pun akan mengalami ‘kelaparan’ dan kehilangan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tanpa sentuhan, seseorang akan menjadi mudah sakit, rentan terhadap depresi, stres, mudah gelisah, kehilangan kepercayaan diri dan motivasi. “Sensasi sentuhan baik fisik ataupun terhadap perasaan hati sudah dapat dirasakan sejak masih dalam kandungan. Jadi wajar sekali kalau sensasi sentuhan punya efek yang begitu dalam dan kuat,” papar Reza Gunawan, pakar terapi holistik. Efek yang diciptakan sentuhan begitu kuat dan dalam, karena merupakan indrawi pertama yang berfungsi pada setiap manusia.

(GH/yel)

Penyembuhan Lahir Batin

Sentuhan adalah salah satu solusi baik membuat tubuh bugar kembali. “Hampir semua penyakit bisa dibantu dengan sentuhan. Mulai sentuhan lembut, seperti dalam terapi Cranio Sacral dan Jin Shin Jutsyu hingga yang lebih keras, seperti akupresur dan pijat refleksi. Sentuhan, meskipun hanya sebentar bisa membantu seseorang menjadi lebih santai,” ujar Reza.

“Dampaknya pun bukan hanya memberikan efek sensasi psikologis saja, sentuhan yang tepat juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ketika sentuhan terjadi dengan benar, batin merileks, saraf mengendur, tubuh melepaskan hormon endorfin (hormon kebahagiaan) dan oksitosin (hormon cinta) yang identik dengan rasa aman, nyaman dan dicintai. Sirkulasi seluruh tubuh dan sistem kekebalan tubuh meningkat sehingga menciptakan efek penyembuhan lahir batin,” jelas Reza.

Beberapa penelitian menunjukkan bayi yang kurang disentuh pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal dan bahkan ada yang meninggal dunia. Bagi yang jarang mendapat sentuhan memiliki otak 20 persen lebih kecil dibanding bayi yang sering mendapatkan sentuhan orangtuanya. Sedangkan pada bayi yang lahir prematur, dekapan hangat yang diberikan sang ibu membuat kondisi tubuhnya dengan cepat akan pulih. Reza menambahkan, restrukturisasi tulang, otot dan organ juga dapat dibantu dengan sentuhan pijat. Bahkan ada beberapa penyakit yang tidak dapat sembuh dengan medis dapat disembuhkan dengan sentuhan seperti akupresur dan jin syin jitshu.

Perekat Dengan Anak

Sentuhan mewakili rasa aman, terhubung, dekat, nyaman, disayangi, dan dicintai. Teza mengungkapkan ketika seseorang menerima sentuhan, ini berhubungan dengan serangkaian respon tubuh baik secara saraf maupun hormonal, untuk menciptakan rasa yang rileks dan nyaman. Sentuhan yang tepat bisa mengaktifkan hormon oksitosin, atau kerap disebut hormon cinta yang memberikan rasa aman, rileks, damai dan hangat.

“Tangan hanyalah alat untuk menyentuh. Namun intensi atau niat di balik menyentuh itu yang akan menentukan seberapa besar efeknya. Sentuhan yang dibarengi dengan kehadiran, perhatian dan niat lembut akan membuat orang yang menerima sentuhan juga merasakan suasana yang lebih nyaman dan rileks. Ini terjadi dengan natural, seperti bayi yang sedang panik, sedih dan marah, akan lebih cepat tenang bila didekap dan dielus oleh orangtuanya,” jelas Reza.

Memang kedekatan emosional dari orang yang memberikan sentuhan akan lebih berefek kuat. Misalnya seorang anak yang tumbuh dengan sentuhan hangat kasih sayang orangtuanya kelak akan berkembang dan tumbuh menjadi lebih baik dan optimal. Menurut Reza itu terjadi karena seluruh perjalanan lahirnya seorang anak, dimulai dari hubungan seksual kedua orangtuanya, hamil kemudian melahirkan, menyusui serta pola asuh dan didukung oleh kondisi lingkungan serta pola genetik keluarga semuanya dilakukan dengan sentuhan kasih sayang yang nantinya akan menentukan bagaimana kualitas anak di dalam fase tumbuh kembangnya ke depan. Sentuhan dari orangtua, merupakan pembelajaran bagi anak. Sentuhan sekecil apapun memberi dampak besar bagi anak. Mulai sekedar memberikan ‘high five’ sampai kecupan dan pelukan hangat saat anak akan tidur di malam hari.

Lalu mengapa ketika anak-anak tumbuh besar mereka sulit menerima sentuhan misalnya pelukan dari orangtuanya? Pahamilah, penolakan yang dilakukan anak semata-mata hanyalah satu cara untuk menunjukkan kemandirian mereka. “Ketika anak menjadi besar mereka melewati fase hidup di usia remaja yang meliputi proses perkembangan karakter yang lebih individualistik, sehingga meski kebutuhan akan sentuhan masih ada, orang tua bukanlah satu-satunya yang mampu mengisi ‘kelaparan’ mereka akan sentuhan,” kata Reza.

Selain itu, menurut Reza, faktor kurang pahamnya orangtua akan kebutuhan memberi dan menerima sentuhan serta pola asuh yang kurang hangat juga berperan besar untuk penolakan mereka akan sentuhan yang diberikan. Waktu yang tepat berperan di sini. Cara yang paling baik adalah dengan memberikan sentuhan hangat saat Anda dan anak hanya berdua saja. “Rasa nyaman yang datang dari sebuah sentuhan, tentunya selain dari faktor kedekatan hubungan, juga dipengaruhi oleh sense-of-boundary yang dikelola dengan baik,” jelas Reza.

Jadi setiap orang punya ruang batas pribadi yang berbeda-beda, dan orang-orang di sekitarnya akan punya level akses berbeda tergantung dari keakraban, rasa percaya, dan perjalanan relasi mereka,” ujar Reza. Untuk itu, menurut Reza, sentuhan haruslah dilatih dan dilakukan dengan sesering mungkin agar dapat memberi dan menerimanya dengan benar. Karena sentuhan bukanlah formula matematika yang kadarnya bisa diukur dan dihitung secara pasti.

Sentuhan Untuk Pasangan

Ini sentuhan yang penuh kasih sayang, bukan untuk efek sensual. Jika dilakukan dengan tepat, satu sama lain, akan merasa makin dicintai dan menciptakan hubungan mesra

1. Membelai Kepalanya

“Mulailah dengan meletakkan jari-jari Anda di bagian leher pasangan. Kemudian lakukan pijat hingga ke bagian atas belakang kepalanya,” ujar Steve Santagatai, pengarang buku best seller. The Manual.

2. Pijat Bahunya

Ingat, yang terpenting bukanlah dimana Anda memberikan sentuhan, tapi bagaimana emosi yang terjadi saat itu. Menurut Santagati hal itu dapat dimulai dengan memberikan sentuhan hangat kemudian lakukanlah pijatan mesra di bahu pasangan.

3. Merangkul dari Belakang

Menurut Allen Berger, Ph.D, pengarang buku Love Secret, rangkullah pasangan Anda dengan hangat dan bukan malah bersandar padanya. Bersandar berarti Anda mencoba membagi beban dan masalah kepada pasangan. Tetapi pelukan hangat yang seolah berkata ‘I love you’. [initial]

Source: GoodHouseKeeping, Edisi November 2012, Halaman 81

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading