Sukses

Lifestyle

Fakta Keintiman Seksual

Vemale.com - Perasaan kuat yang biasanya berkobar saat pertama kali kita membina hubungan dengan pasangan biasanya akan mendorong kita untuk masuk ke dalam keintiman secara otomatis. Sebab cinta memang memiliki sifat dasar yang mempersatukan/ mengintimkan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan pasang surutnya hubungan kita dengan pasangan, maka tanpa sadar keintiman itu pun mulai pudar. Ada beberapa hal yang harus dilakukan jika ingin mengembangkan relasi seksual yang hangat. Dan kita juga harus tetap berusaha memelihara keintiman itu sehingga tidak sampai pudar. Berikut beberapa fakta tentang keintiman seksual yang perlu Anda ketahui.
  • Memiliki momen pasang surut. Namun, kontak seksual yang konsisten dapat menambah gairah, sehingga makin sering, maka makin terampil dan makin menjadi kebutuhan.
  • Perubahan hormonal akibat usia atau penyakit turut berpengaruh terhadap gairah seksual seseorang. Jadi mengertilah jika pasangan sedang 'bermasalah'.
  • Kebersamaan dalam orgasme terjadi sekali-sekali, bukan setiap kali.
  • Ritme kebutuhan seksual tiap pasangan pada umumnya tidak sama.
  • Ekspresi kepuasan seksual tiap pasangan pada umumnya tidak sama.
  • Sering kali masalah dalam keintiman seksual melatarbelakangi masalah lain dalam pernikahan.
  • Kejenuhan dalam pernikahan acapkali identik dengan kejenuhan dalam relasi seksual.
  • Keintiman seksual adalah akibat dari relasi pernikahan yang harmonis. Dengan lain kata, konflik (terutama yang tak terselesaikan) adalah pembunuh keintiman! Oleh karena itu, selesaikan konflik yang ada hingga tuntas.
  • Keintiman seksual adalah akibat dari terpenuhinya kebutuhan pokok satu sama lain. Suami merasa bahwa ia dapat 'mengatur' istrinya dan istri merasa dianggap dan diperlakukan berharga oleh suami. Jadi, perlakukan satu sama lain sebagai pribadi yang berharga dalam hidup Anda.
  • Pahamilah bahwa bagi kebanyakan pria, seks adalah pelepasan gairah fisikal sedangkan bagi wanita, seks adalah perpanjangan gairah emosional. Itu sebabnya suami memerlukan ketertarikan fisikal, maka para istri, rajinlah berdandan. Jagalah kebersihan dan wangi tubuh Anda! Sedangkan istri membutuhkan ketertarikan emosional (seperti dikasihi, dicintai, dimesrai, diperhatikan dan sebagainya). Bila suami Anda tak mengerti tentang kenyataan ini, beritahukan dengan lembut.
  • Hadapi dan bicarakanlah penghalang relasi seksual yang utama yaitu ketakutan! Suami takut performa sedangkan istri takut sakit. Ingat: Obat penawar melawan ketakutan adalah rileks! Jadi, nikmatilah seks sebagai kegiatan yang fun, bukan scary.
  • Konsep yang benar tentang seks adalah sebagai persembahan atau memberi kepada pasangan karena Anda mencintainya, bukan demi kepuasan Anda sendiri. Jadi, bagi suami, seks bukanlah pemenuh kebutuhan biologis semata dan bagi istri, seks bukanlah imbalan untuk suami yang baik.
  • Seks juga berarti mempersembahkan yang terindah dari yang terintim. Sehingga jika terjadi luka batiniah akibat pengkhianatan, maka hubungan seks biasanya terganggu sebab reaksi alamiah dari pengkhianatan adalah menjauh. Untuk sementara, berilah waktu bagi pasangan untuk menjauh. Pihak yang melukai harus menunjukkan penyesalan dan pertobatan di luar relasi seksual. Sebab pada umumnya seks menjadi wilayah terakhir (bukan awal) dalam proses restorasi atau pemulihan hubungan. Jadi, selesaikan dan rekatkan dulu aspek lain dalam relasi yang ada. Untuk pihak yang terluka wajib memberi sedapatnya sedangkan pihak yang melukai harus menerima apa adanya. Keluhan atau tuntutan hanya akan memperkeruh suasana. Ingat: Pihak yang dilukai takut membiarkan diri menikmati relasi seksual.
  • Ingatlah juga bahwa relasi seksual yang baik adalah salah satu pelindung dari dosa. Jadi, lindungilah satu sama lain dari pencobaan 'jajan' di luar! Berkatilah satu sama lain melalui relasi seksual yang indah.
(tlg/meg)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

    What's On Fimela
    Loading