Sukses

Parenting

Keajaiban Lembutnya Pelukan Ibu

Walau dianggap hal yang biasa dialami balita, tantrum bisa bikin Ladies pusing nggak karuan. Ada banyak tips dan trik yang bisa dicoba, misalnya dengan memberikan pelukan. Salah satu kontak fisik ini dipercaya dapat memberikan efek menenangkan dan menentramkan, terutama untuk si kecil yang sedang belajar mengelola emosinya. Ternyata ada alasan ilmiah di balik tindakan yang kamu lakukan itu lho.

Hormon Oksitoksin

Beberapa ahli menyatakan hormon oksitoksin berpengaruh besar dalam mengurangi stres. Hormon ini diproduksi di hipotalamus di otak, dan beberapa di antaranya dilepaskan ke dalam aliran darah melalui kalenjar pituitary. Tapi beberapa tetap di otak dan mempengaruhi suasana hati dan perilaku.

Oksitoksin dikenal dapat meningkatkan kadar hormon serotonin dan dopamine, sehingga disebut memiliki efek yang menenangkan. Tiffany Field, direktur Touch Research Institute di University of Miami School of Medicine menyatakan, reaksi hormon ini dapat menurunkan rasa stres, cemas, dan meningkatkan daya konsentrasi.

Memeluk Picu Produksi Oksitoksin

Cara termudah untuk menenangkan dan menentramkan si kecil yang sedang galau adalah dengan memberikannya pelukan. Tiffany juga menegaskan pelukan dapat memicu produksi hormon oksitoksin, sehingga tingkat stres dapat berkurang dan mood menjadi lebih baik. Saat dipeluk, reseptor tekanan di bawah kulit akan menstimulasi saraf vagus dan merangsang peningkatan kadar oksitoksin.

Berikan Pelukan Lembut

Agar reaksi ini dapat terjadi, dibutuhkan waktu 20 detik agar produksi hormon oksitoksin dapat mencapai kadar optimal. Berikan pelukan yang lembut, supaya si kecil merasa nyaman dan aman berada dalam dekapanmu. Saat sedang dipeluk, nggak ada salahnya menanyakan perasaannya, apa yang dibutuhkan saat ini, dan bagaimana cara mencari solusi terbaik secara bersama-sama. Biarkan tubuh mungilnya bersandar pada Ladies, sehingga ia dengan mudah merasa tenang dan rileks.

Jangan Memaksakan

Walau pelukan dapat mengurangi kadar stres pada anak, jangan sampai memaksakan diri untuk memeluknya, apalagi setelah si kecil menunjukkan tanda-tanda penolakan. Jika ia masih terlihat sangat marah, berteriak, bahkan mencoba melukai Ladies, lebih baik tanyakan terlebih dahulu apakah mau menerima pelukan.

Jika jawabannya tidak, berikan ruang untuknya menenangkan diri, misalnya di dalam kamarnya maupun sudut ruangan. Lanjutkan dengan memberikan pilihan padanya, untuk datang pada siapapun juga dan menerima sebuah pelukan saat sudah merasa tenang.

Saat Tepat Memberi Pelukan

Jangan hanya menunggu si kecil mengalami tantrum untuk menawarkan pelukan hangat. Lebih baik mencegah luapan emosi daripada harus menghadapinya kan? Mulailah membiasakan seluruh anggota keluarga untuk berpelukan satu sama lain. Ladies bisa memilih waktu-waktu tertentu yang membuat pelukan terasa spesial, misalnya saat bangun tidur, keluar dari rumah, atau saat akan tidur di malam hari. Semakin sering kamu melakukannya, tumbuh kembang anak-anak akan menjadi lebih optimal.

Memberikan ketenangan dan ketentraman pada anak-anak memang termasuk pekerjaan seorang ibu yang tidak pernah habisnya. Coba deh luangkan sedikit waktu untuk memeluknya dan rasakan perubahan sikapnya yang menjadi lebih positif dan calm.

(adv/eth/ayu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading