Sukses

Parenting

Memilih Teether Aman Untuk Bayi, Apa Yang Harus Diperhatikan?

Menjelang usia 7-8 bulan, bayi biasanya mulai tumbuh gigi. Tumbuh gigi adalah momen yang membahagiakan bagi orang tua, tetapi membuat rasa tak nyaman pada bayi.

Saat gigi mulai tumbuh, bayi akan merasakan nyeri pada gusinya. Untuk mengurangi rasa sakit ini, biasanya secara alamiah bayi akan menggigit-gigit benda apapun yang dapat diraihnya, termasuk menggigit tangannya. Agar tak sembarang menggigit barang-barang yang ada di sekitarnya, sebaiknya bayi mulai diperkenalkan pada teether.

Ada banyak mainan teether yang dijual di pasaran dengan aneka bentuk, ukuran dan fitur. Lalu, bagaimana sih memilih teether yang baik untuk anak, Mom?

  1. Pilih teether yang berlabel "BPA Free" alias bebas dari bisphenol-A yang merupakan zat kimia sintetis yang berbahaya jika tertelan bayi.
  2. Pilih teether yang mudah digenggam bayi.
  3. Karena teether akan masuk ke dalam mulut, maka sebaiknya belilah teether yang mudah dicuci dan tidak mudah sobek saat digigit-gigit.

Selain teether-teether mainan yang terbuat dari plastik, Mom juga bisa membuat teether sendiri. Misalnya dari jus yang dibekukan di freezer. Selain dapat meringankan rasa nyeri dan mendinginkan gusi yang sakit, teether dari jus ini juga lebih sehat dan mengenyangkan. Itu dia 3 cara memilih teether yang baik untuk bayi. Semoga informasi ini dapat membantu, Mom.

(vem/wnd)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading