Sukses

Parenting

Yakin Nutrisi Susu Si Kecil Terserap Sempurna?

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Vemale dan Friso

Memasak sayur pasti bukanlah hal yang asing bagi Ibu, karena kegiatan ini seperti sudah menjadi kebiasan atau rutinitas setiap hari. Ada beragam cara memasak sayur, seperti memanggang, mengukus, tekanan tinggi/presto, menumis, memasak tanpa air, dan merebus. Tentunya Ibu tahu bahwa ketika sayuran dimasak PERTAMA KALI, maka hasilnya terlihat segar, lezat, dan juga memiliki kandungan gizi yang masih utuh. Namun apa yang terjadi bila sayuran tersebut BERULANG KALI DIPANASKAN? Sayuran akan tampak layu, tidak menggugah selera, dan berkurang nutrisinya. Semakin sering dipanaskan, maka semakin banyak kandungan gizi yang akan hilang. Mana yang Ibu pilih? Sayuran dengan pemanasan berulang kali, atau yang hanya sekali dimasak?

Pasti semua Ibu setuju bahwa sesuatu yang alami tanpa banyak proses pemanasan akan lebih baik bagi tubuh, karena kualitas nutrisinya akan terjaga, sehingga lebih mudah diserap. Jika sayur yang baik adalah sayur alami yang tidak sering dipanaskan, bagaimana dengan susu untuk Si Kecil? Ternyata sama saja. Semakin sedikit proses pemanasan pada susu akan semakin baik bagi tubuh.

Perlu Ibu ketahui bahwa setiap produk susu pertumbuhan harus berkualitas dan memenuhi standar keamanan internasional, termasuk standar kandungan nutrisinya. Namun tidak banyak yang membahas kualitas susu pertumbuhan dari aspek proses produksinya. Berdasarkan pengamatan Vemale bersama Friso, teknik single process atau proses dengan sekali pemanasan mampu menjaga keutuhan nutrisi alami susu, sehingga membuatnya lebih mudah dicerna dan diserap oleh Si Kecil.

Dengan single process, susu segar dari peternakan langsung dibawa ke pabrik untuk diolah dengan pasteurisasi, kemudian ditambahkan vitamin dan lemak. Susu pun diolah dengan teknik tertentu untuk mengubahnya dari bentuk cair menjadi bubuk. Lalu, susu bubuk tersebut dikemas sebagai produk akhir dan siap dipasarkan.

Tujuan utama single process adalah mencegah pemanasan berulang kali yang dapat mengubah struktur protein menjadi glikasi, dan dapat berdampak tidak baik terhadap kesehatan pencernaan anak. Protein yang mengalami glikasi akan lebih sulit dicerna dan dapat memicu masalah pencernaan pada si Kecil. Protein ini akan terbawa hingga usus besar, meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri tidak baik dan juga memberikan masalah pada usus halus.

Dengan hanya satu kali proses pemanasan, susu bubuk yang dihasilkan memiliki kualitas lebih optimal dengan kandungan gizi yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh sistem pencernaan Si Kecil. Jadi pastikan susu yang Ibu berikan untuk Si Kecil adalah susu dengan single process, dengan proses pemanasan sekali saja dan memiliki protein utuh yang lebih mudah diserap tubuh. Apakah susu yang Ibu pilih untuk Si Kecil adalah susu dengan single process?

Mari#KenaliLebihDalam proses pembuatan dan kualitas asupan pangan yang dikonsumsi si Kecil, dan berbagai hal yang ada di sekitar Ibu. Dengan begitu, si Kecil mendapatkan nutrisi berkualitas, bisa tumbuh dengan optimal, kuat dari dalam, dan bisa belajar banyak hal baru.

(vem/ayu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading