Sukses

Parenting

Cara Mengatasi Bayi Yang Susah Makan di Masa MPASI

Oleh: Zaqia Nur Fajarini

Tulisan ini adalah salah satu pengalaman Sahabat Vemale dan bayinya. Semoga bermanfaat, terutama untuk ibu muda yang sedang bingung karena bayi yang rewel tidak mau makan.

***

Tidak terasa Fafa sudah 7,5 bulan dengan berat 8,7 kg, semoga sehat selalu dan tambah subur. Saya teringat peristiwa awal bulan lalu di saat pertama kali memberi Makanan Pendamping ASI (MPASI), saya sangat stress. Bagaimana tidak, Fafa selalu menahan makanannya sambil menangis, geleng-geleng kepala, tutup mulut rapat-rapat, dan akhirnya dilema melanda ibu muda seperti saya.

Setiap ibu pasti ingin anaknya makan dengan lahap sesuai takaran, sesuai perkembangan tubuhnya. Padahal Fafa sudah saya latih sebelumnya dengan menu monoton "Pisang" atas saran orangtua. Ternyata setelah menu pisang itu diubah, dia tidak mau makan. Saya sangat sedih saat itu.

Namun sekarang kondisinya berbeda, anak saya mulai terbiasa makan 3 kali sehari, walaupun agak lama. Berdasarkan pengalaman, akhirnya saya mengetahui apa yang diinginkan anak saya.

Ada beberapa tips yang ingin saya bagikan untuk menangani anak susah makan di saat memasuki masa MPASI.

    Sharing dengan yang berpengalaman

    Komunikasi saat ini lebih canggih dan mudah untuk melakukan diskusi melalui dunia maya atau sosmed. Para ibu bisa memanfaatkannya untuk saling bertukar informasi tentang perkembangan anak. Ibu lain yang sudah berpengalaman pasti tak keberatan membagi tips tentang MPASI, tentang menunya, takaran, dan cara pengolahannya, serta penyajian.

    Bertanya kepada orangtua

    Anda bisa bertanya pada orangtua tentang pengalaman memberi makan kita saat kecil. Beda zaman memang, di masa kita kecil sangat sedikit makanan bayi instant dan lebih sulit membuatnya. Tapi tidak masalah, Anda harus bisa membuatnya. Walau agak ribet tapi sehat, dan bisa menyesuaikan dengan selera anak.

    Variasi menu

    Walau anak saya suka pisang, tapi harus ada variasi menu lain untuk mencukupi nutrisinya. Sejak awal biasakan anak mengonsumsi berbagai variasi menu. Padu padankan menu supaya anak tidak bosan. Ada yang menyarankan mencoba menu yang sama selama 3 hari untuk mengetahui indikasi alergi, tapi anak saya langsung saya biasakan mengonsumsi minimal 2 jenis sayur atau buah. Alhamdulillah tidak alergi, diberi bubur instant juga oke-oke saja.

    Saya tidak mematok harus homemade, ada saatnya saya beri makanan bayi instant karena jika terlalu protective juga kurang baik. Kita tidak bisa menghindari kuman-kuman di sekitar tapi setidaknya meminimalisir. Anak saya sekarang lahap makannya semenjak saya masakin sendiri.

    Kenali cara makan yang disukai anak

    Memang posisi makan yang baik adalah duduk manis, hab-hab nyam-nyam, tapi kondisi tiap anak berbeda kan? Untuk anak yang suka GTM (Gerakan Tutup Mulut) seperti anak saya, harus dengan berbagai cara melatih cara makannya. Awal MPASI dia suka ditengadahkan sambil digendong, diajak jalan-jalan, sambil nyanyi dan bercerita, itupun sejam baru habis. Namun seiring waktu berjalan, di usia 7,5 bulan dia lebih suka duduk sambil pegang mainan atau naik babywalker.

    Sabar

    Ini yang susah-susah gampang, ibu mana sih yang tidak gemas saat anaknya rewel tidak mau makan? Saya pernah hampir khilaf memarahi anak sambil memukul gara-gara rewel padahal biasanya tidak. Setelah saya amati ternyata dia ingin minum dulu, baru makan. Saya kurang peka saat itu. Akhirnya setelah minum sebentar dia makan dengan lancar.  

    Jadi, kuncinya sabar dan telaten, jangan sampai putus asa saat anaknya tidak mau makan. Walau repot , jangan sampai anak tidak diberi makan saat rewel, kasihan anaknya. Anda yang harus lebih banyak bersabar.

Yuk semangat memberikan gizi terbaik untuk anak kita, semoga tipsnya bermanfaat ya bunda.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading