Sukses

Parenting

Bayi Dibawa ke Dukun Untuk Berobat, Tubuhnya Justru Ditempeli Besi Panas

Harga obat yang mahal dan keterbatasan biaya membuat banyak orang tua putus asa. Mereka cenderung membiarkan anaknya yang sakit tidak tertangani oleh dokter.

Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Somvati Seheriya (22) dariĀ  Sheopur, Madhya Pradesh, India mencoba mengobati bayinya, Shivani Seheriya dengan pengobatan tradisional ke dukun. Namun bayi yang baru berusia 2 bulan itu malah menderita luka-luka lantaran dukun menempelkan pisau panas ke badannya.

Awalnya, sebulan sebelumnya Shivani mengidap radang paru-paru. Somvati kemudian membawa bayi perempuannya ke dukun di desanya.

Shivani dengan luka di perutnya | foto: copyright dailymail.co.uk

Simvati dan suaminya Giru (23) membawa Shivani ke dukun pada 2 Desember lalu. Bayi malang itu kemudian di bakar di perutnya dengan pisau panas sebanyak 40 kali. Dukun itu yakin dengan metode ini, sang bayi akan sembuh dari penyakitnya.

Praktek pengobatan tradisional dengan cap besi panas ini ternyata telah dilakukan selama berabad-abad di India. Proses ini dimulai dengan membakar kulit dengan batang besi atau logam panas untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan. Pengobatan ini biasanya untuk mengobati penyakit seperti malaria, penyakit kuning, meningitis dan kejang-kejang. Pengobatan ini merupakan bagian dari ritual kesucian agama.

Parahnya, kondisi Shivani malah semakin memburuk. Usai mendapat pengobatan aneh tersebut, Shivani langsung mengalami demam tinggi. Putus asa dan khawatir, akhirnya Somvati membawa anaknya ke rumah sakit setempat.

Usai diperiksa oleh dokter, ternyata Shivani menderita 'Ventricular Septal Defect' atau lubang di jantung. Dr Gobind Singh, ahli bedah ortopedi dan spesialis yang merawat Shivani, mengatakan jika kondisi Shivani sangat buruk. Ia sakit parah dan sulit bernafas. Luka bakar yang di alaminya di perut malah menambah kesakitan bayi ini.

Somvati Seheriya | foto: copyright dailymail.co.uk

Setelah semua kegiatan medis dilakukan pada Shivani, akhirnya kondisinya pun membaik, bahkan ia sudah bisa minum susu. Dr. Singh mengatakan jika radang paru memang sering terjadi pada bayi yang baru lahir, tetapi sayangnya bayi ini menderita kelainan jantung. Dia menyarankan agar Shivani dibawa ke rumah sakit perguruan tinggi agar mendapat perawatan dari dokter ahli dan juga biayanya gratis.

Orang tua Shivani memang berasal dari suku primitif Seheriyas yang masih percaya dengan dukun. Pada tahun 2013 silam mereka juga kehilangan anak pertamanya lantaran penyakit yang sama, tetapi tidak dibawa ke dukun. Baru anaknya yang baru lahir ini mereka mencoba menyembuhkan ke pengobatan tradisional.

Atas kejadian bayi Shivani ini, pihak medis mengingatkan para orang tua (terutama yang baru pertama kali memiliki anak) agar tetap berhati-hati dalam menangani bayi. Di sini pentingnya penanganan bayi oleh dokter ahli karena dukun bayi biasanya buta huruf dan tidak mengerti ilmu kedokteran.

(vem/chi)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading