Sukses

Parenting

Derita Bayi Mengidap Penyakit Langka, Habiskan Pengobatan Hingga 200 Juta Rupiah

Orang tua mana yang tak sedih saat anaknya sedang sakit dan menderita? Itulah yang saat ini dirasakan oleh sepasang orang tua di Shenzhen, China. Anak perempuan mereka yang masih berusia 13 bulan menderita sakit yang langka dan tak dikenali jenisnya.

Bayi malang itu bernama Yuanyuan. Penyakit ini membuatnya seperti bayi yang mengalami busung lapar. Tubuhnya kurus kering dengan perut yang buncit. Saat ini berat badannya hanya 2.9 kg, dilansir dari Shanghaiist.

Photo copyright Shanghaiist.com

Yuanyuan hanya bisa mengonsumsi sedikit sekali ASI, sehingga harus dibantu dengan susu formula yang disesapkan lewat hidung menggunakan selang. Menurut orang tuanya, Yuanyuan bisa menunjukkan kegembiraan lewat kontak mata dan tertawa, tapi dia tak bisa mengeluarkan suara apapun.

Photo copyright Shanghaiist.com

Photo copyright Shanghaiist.com

Ayah dan ibu dari Yuanyuan berusaha meminta bantuan pada dokter dan hal itu membuat mereka harus berusaha keras mencari pendapatan lebih. Hingga saat ini, biaya yang mereka keluarkan nyaris mencapai 100.000 RMB atau sekitar hampir mencapai Rp 200 juta.

Namun karena penyakit yang dialami bayi Yuanyuan adalah penyakit langka, bahkan tenaga medispun berusaha keras mengobati Yuanyuan. Sampai sekarang, Yuanyuan dibantu pemberian nutrisi secara medis maupun manual karena imunitasnya kerap menurun dan kurang gizi.

Photo copyright Shanghaiist.com

Photo copyright Shanghaiist.com

Kulitnya mudah kering sehingga ibunya sangat rajin mengoleskan krim ke tubuhnya setelah mandi. Yuanyuan yang malang juga hanya bisa tidur 2 jam dalam sehari. Selebihnya ia akan terjaga.

Banyak orang yang bersimpati dengan memberikan bantuan atau kadang menjenguk Yuanyuan untuk melihat kondisinya. Semoga misteri penyakit Yuanyuan segera terpecahkan sehingga bayi mungil itu bisa tumbuh dengan sehat dan ceria.

(vem/gil)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading