Sukses

Parenting

Ketuban Pecah, Apa yang Harus Dilakukan?

Bunda, tak perlu langsung panik ketika air ketuban Anda pecah. Memang secara umum, air ketuban tidak pecah sebelum sang ibu berusaha untuk mengeluarkan (melahirkan) bayi. Seperti yang dilansir oleh sheknows.com, rata-rata 1 dari 12 ibu hamil baru akan mengalami pecahnya air ketuban sesaat sebelum melahirkan bayi. Dengan kata lain, pada umumnya membran amnion akan pecah ketika proses melahirkan sedang berlangsung atau sedang kontraksi.

Tapi, kalau air ketuban tiba-tiba pecah, apa yang harus dilakukan? Agar tidak mudah panik, yuk simak informasi dan sejumlah fakta di bawah ini.

Apakah Ini Benar-Benar Air Ketuban?
Anda mungkin akan merasa ada cairan deras yang mengalir atau hanya beberapa tetes air yang keluar dari Miss V Anda. Hal ini bisa sedikit membingungkan karena tidak tahu pasti apakah ini benar-benar air ketuban atau hanya air seni biasa.

Cairan ketuban atau amniotik normal itu seperti air biasa. Warnanya jernih dan tak berbau. Jika warna air ketuban hijau atau cokelat, ini menandakan bahwa bayi dalam kandungan mengeluarkan mekonium--feses pertama bayi--dalam rahim. Dan apabila air ketuban berbau tidak sedap, ini bisa menjadi tanda Anda terkena infeksi.


Aliran air ketuban biasanya diawali dengan adanya semacam "ledakan" internal. Setelah itu baru cairan ketuban akan mengalir. Aliran air ketuban ini bisa langsung mengalir, bisa juga hanya rembesan saja. Tidak sama dengan cairan Miss V yang biasanya membuat celana lembab, cairan ketuban ini akan membuat celana basah.

Tips Agar Tidak Panik Saat Air Ketuban Pecah
Saat air ketuban pecah, Anda bisa segera minta bantuan tapi usahakan untuk tetap tenang. Ada tiga hal yang perlu Anda perhatikan ketika air ketuban pecah.
  • Kapan air ketuban pecah?
  • Bagaimana warna air ketuban tersebut?
  • Bagaimana baunya?

Dokter atau bidan yang akan menolong Anda biasanya butuh jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut. Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut, penanganan cepat dan tepat bisa langsung Anda dapatkan. Persalinan pada umumnya, sekitar 80 persen, baru terjadi dalam kurun waktu 24 jam setelah ketuban pecah.

Ketika air ketuban pecah, jangan memasukkan sesuatu ke dalam Miss V Anda. Perlu diketahui bahwa air ketuban yang sudah bocor atau pecah itu tidak bisa lagi menahan kuman.

Cegah Ketuban Pecah Dini

  • Untuk menghindari terjadinya ketuban pecah dini, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:
  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Jika ada sesuatu yang tidak normal, segera hubungi bidan atau dokter.
  • Apabila Anda didiagnosa memiliki mulut rahim yang lemah, untuk sementara berhentilah melakukan hubungan intim dengan suami.
  • Bersihkan daerah kewanitaan dengan benar dan bersih, seperti membilas dari depan ke belakang.

Usahakan untuk tetap tenang dan tidak panik saat ketuban Anda pecah. Panik hanya akan memuat Anda semakin kesulitan untuk mendapatkan pertolongan pertama yang tepat.



(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading